✨ мαgιє - ∂ιχ

7.5K 1.2K 80
                                    

"Lee Jeno!"

Seakan ada sesuatu yang mendorongnya, tiba-tiba saja Jaehyun berada di hadapan pria muda tersebut untuk melindunginya. Menghalau serangan salah satu pria di sana dengan kekuatan airnya.

"Bukankah hanya seorang pecundang yang berani melawan keroyokan?"

Pria tersebut terpental cukup jauh hingga menghentak sebuah pohon besar kala Jaehyun mengucap sebuah mantra kemudian mengeluarkan air hitam dari telapak tangannya—lebih seperti aliran sungai yang deras.

"Tiga lawan dua. Ku rasa cukup adil." Jaehyun menyeringai, kedua bola matanya sudah berubah hitam. Menatap tajam ketiga pria tersebut bergantian.

"Kau penyihir golongan hitam, kenapa kau melindunginya?!"

Jaehyun tidak menjawab. Ia pun merasa bingung mengapa ia tiba-tiba berlari maju dan melindungi pria asing tersebut. Seolah ada sesuatu yang menuntunnya dan memaksanya untuk berlari dan melindungi si pria muda yang berdiri di belakangnya.

"Pengkhianat!"

Ketiga pria di sana menyerang Jaehyun secara bergantian. Serangan sihir api, angin, dan tanah Jaehyun terima. Membuatnya sangat kewalahan. Ditambah, Jaehyun hanyalah seorang amatir. Sebelumnya, ia belum pernah berhadapan langsung dengan lawan.

Beberapa kali Jaehyun hampir terjatuh karena serangan bertubi-tubi yang ia terima. Serangan itu tak terelakkan. Semua serangan telak mengahantam tubuhnya.

"Ukhuk!" Darah mangalir keluar dari mulutnya.

Pakaian yang ia kenakan sudah tak berbentuk. Darah bercucuran dari luka yang diterimanya. Rasa perih dan ngilu pun terasa olehnya. Jaehyun juga merasa jika beberapa bagian tubuhnya melepuh karena serangan api. Tubuhnya terasa tak bertenaga. Sangat sulit bahkan untuk sekedar bangkit berdiri.

"Kau menyerah?" Pria tinggi menghampiri. Membungkuk kemudian menjambak rambut Jaehyun untuk memaksanya mendongak dan bertatap wajah dengannya. Seringai ia lemparkan pada Jaehyun yang masih terbatuk darah.

"Lee Jeno." Pria tersebut beralih menatap ke arah Jeno yang sejak awal hanya diam menyaksikan pertempuran.

"Kau memiliki seorang pelindung yang sangat lemah." Tawa kemudian keluar begitu saja dari mulutnya.

Ucapan tersebut tentunya menyulut emosi Jaehyun. Kedua tangannya terkepal kuat dengan gigi ia gertakkan. Pria di hadapannya baru saja meremehkan dirinya, dan Jaehyun sangat tidak menyukai hal itu.

"Beraninya kau menyebutku lemah!"

Sebuah serangan Jaehyun layangkan. Terkena telak karena posisi lawan sangat dekat dengannya. Hingga membuat pria tersebut memekik dan terpental cukup jauh.

Emosi Jaehyun semakin naik. Air hitam keluar dari tubuhnya yang perlahan berubah membentuk beberapa tombak besar dan runcing.

Jaehyun mengulurkan salah satu lengan ke depan dengan mulut menggumamkan sebuah mantra. Pekikan keluar kala salah satu tombak tersebut berhasil menggores lengan atas lawan dengan telak.

"Sial!" Umpat salah satunya.

Jaehyun semakin tidak bisa mengendalikan dirinya. Seakan ada sesuatu yang mendesak di dalam dirinya untuk keluar. Gundukan air hitam terus membesar di balik tubuhnya dan siap menelan lawan kapan saja.

[✔] 1. Magie De L'univers : Le Début Du Destin a ChangéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang