Menyesal

6 0 0
                                    

"Ra? Sorry ya gue ga jemput." Ucap Bagas.

"Iya gas, gapapa." Ucap Laura.

"Lo di anterin sama siapa?" Tanya Bagas.

"Itu, sama temen." Jawab Laura.

"Gue tau kok ra masalah lo, gaada yang bisa lo sembunyiin dari gue." Ucap Bagas.

"Apaan sih, gajelas lo. Orang gue gaada masalah apa-apa." Ucap Laura.

"Lo lagi bingung kan, entah milih seseorang yang baru lo kenal akhir akhir ini atau milih untuk masih mencintai Rio. Gue tau kok ra lo masih cinta sama Rio, gimanapun juga gue kakak lo, seseorang yang tau semua hal tentang lo." Ucap Bagas.

"Gas, gue mau nanya, kalo kita kasian sama orang yang kesepian dan tiba tiba kita pengen jadi pasangan dia, itu termasuk cinta atau rasa kasian aja?" Tanya Laura.

"Sebenernya itu cuma rasa kasian aja, tapi kalo dari cerita lo. Gue tau kok lo sedikit ada rasa buat temen baru lo ini, cuma lo malu aja buat ungkapinnya." Jawab Bagas.

"Ya, gue juga ngerasanya gue punya rasa sama Rendra walaupun sedikit. Tapi kalo gue sama Rendra ketauan pacaran, satu sekolah bakal heboh banget pasti. Dan dampak paling buruknya gue bisa di keluarin dari sekolah." Ucap Laura.

"Hah? Kenapa bisa?" Tanya Bagas.

"Jadi, ada satu anak orang kaya yang orang tuanya berteman baik sama kepala sekolah, dan orang tuanya ini emang konglomerat, jadi dia bisa lakuin apa aja kapan aja. Dan masalahnya adalah dia itu suka sama Rendra, jadi gue kayak takut aja gitu. Dan lo tau sendiri gue baru 1 minggu masuk sekolah itu, masa udah di keluarin aja." Jawab Laura.

"Kalo gitu ceritanya, mending lo tahan aja. Nanti juga bakal ada waktunya kok, semua bakal adil ra, tenang aja." Ucap Bagas.

Laura sedikit menyesal karna tadi sedikit membentak Rendra, namun Laura juga sadar kalau Rendra terlalu ambisius untuk mendapatkannya.

hanya kita-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang