Chapter 1

1.4K 31 2
                                    

Tanda Keberuntungan

.

.

.

Malam ini adalah malam dimana wanita bersurai bak bunga sakura berjuang dirumah sakit untuk anak yang ia kandung, tanpa siapapun yang menemani Sakura dibantu tim medis berusaha untuk mengeluarkan sang bayi dari kandungannya.

"Terus Nona..." Ucap salah seorang dari mereka.

"Argggghhhh" Sakura menjerit.

"Bagaimana dok?" Tanya asisten sang Dokter.

Sudah lama Sakura diruang bersalin untuk berjuang demi buah hatinya, namun sepertinya ada masalah.

"Siapkan Operasi Shizune!" Perintah sang Dokter.

"Tapi, bagaimana Gadis ini akan membayar Tsunade-sama?" Tanya asistennya.

"Hidup keduanya adalah hal terpenting sekarang!" Ucap Dokter Tsunade.

"Ha'i Tsunade-sama" Shizune langsung bergegas pergi menuruti atasannya itu.

Sementara itu, Tsunade yang melihat Sakura menahan semua rasa sakitnya hanya bisa mengelus pucuk kepalanya.

Air mata sakura menetes, dalam hatinya ia berkata akankah anaknya selamat? Atau harus mati bersamanya?.

Sambil meringis menahan sakit, Sakura menatap dokter didepannya. Matanya berkata, 'tolong selamatkan anakku apapun yang terjadi'. Seperti mengerti tatapan Sakura, Dokter Tsunade mengangguk kepadanya. Tak lama Kemudian Shizune datang dan mengatakan jika semua sudah siap, mereka membawa Sakura ke ruang Operasi dan melakukan Operasi untuk menyelamatkan keduanya.

Oh Kami-sama, selamatkan anakku...ia tak bersalah dan tak tau apapun....

*****

Setelah malam yang panjang, sayup-sayup matanya mulai membuka menapilkan mata indah persis seperti emerald. Sakura sudah siuman, namun ia terperanjat. Dengan khawatir ia memegangi perutnya yang sudah rata, semalam? ia mengingat-ingat apa yang terjadi semalam.

'Dimana anakku?'

Sakura kemudian teringat dengan kata-kata dikejadian semalam dengan semu.

'Dokter, Sepertinya anakknya sudah keracunan ketuban'

'tidak, lakukan apapun...'

Sakura yang lemas dan tak berdaya hanya bisa menatap Dokter dan asisten-asistennya kalang kabut dan berteriak, Sakura lalu tak sadarkan diri saat itu.

Air mata Sakura mengalir deras, ini tak mungkin pikirnya. Ia benar-benar tak bisa menyangka apapun sekarang, ia terisak di ruangan itu sendiri.

'apa mungkin dia mati?'

'kenapa?'

'harusnya aku saja'

"Hiks....Hiks....Hiks...."

Sakura larut dalam kesedihannya, ia sangat kecewa. Lalu dari luar terdengar suara tangis bayi menuju ruangannya, ia tersentak. Pikirannya mulai pusing, satu sisi ia menepis pikirannya disisi lain ia mengiyakan.

TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang