Delapanbelas || Maaf (2) 🌻🌙

1.2K 55 0
                                    

Aluna mendesah kesal ketika dirinya masih terbaring di ranjang Rumah Sakit, Aluna benar-benar ingin pulang. Ia merindukan kamarnya yang penuh dengan wajah-wajah boyband dan artis korea seperti EXO, BTS, STRAY KIDS, Lee Min Ho, Park Bo Gum, dan masih banyak yang lainnya.

Aluna memang seorang fangirl, dan alasan itulah yang membuat dirinya masuk ke dalam ekstrakulikuler dance modern di sekolahnya. Kata Aluna, biar samaan kayak oppa sama eonnie korea.

"Nda, ayo pulang." rengek Aluna.

"Emang kamu udah sehat?"

"Udah, Ndaaa."

Liana menghela nafasnya, sudah hari kedua Aluna masih di Rumah Sakit. Aluna ingin sekolah.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Suara berat milik seseorang membuat Aluna dan Liana menoleh kearah pintu masuk.

Disana ada Radja yang tersenyum disusul Gelar, Bima, dan Saga. Mereka berempat berjalan menghampiri Aluna.

"Gimana, Lun. Udah baikan?" tanya Gelar.

Aluna menganggukan kepalanya. "Udah nggak pa-pa kok."

"Lun, Bunda mau keluar dulu ya. Saga, titip Aluna. Radja ya, Tante keluar dulu." ucap Liana.

"Bimo, Gelar Tante keluar dulu." lanjut Liana lagi.

Keempatnya mengangguk dan Liana pergi keluar. Liana sengaja memberi waktu untuk anak-anaknya.

"Lun." ucap Radja.

Aluna memalingkan wajahnya dari Radja, sejak Aluna sadar Radja selalu menemani Aluna dan sejak itu pula Aluna selalu memalingkan wajahnya menghindar dari Radja.

Lelaki itu padahal sudah meminta maaf menyesal tapi Aluna masih tetap mendiamkannya hingga saat ini.

"Aku minta maaf, Lun. Kamu masih marah sama aku?" tanya Radja pelan.

Tangan Radja menggenggam erat tangan perempuan itu yang masih memalingkan wajahnya.

Tapi lagi-lagi pintu ruang inap Aluna terbuka, disana ada Sam dan seorang perempuan yang tengah menundukan wajahnya.

"Salsha?" ucap Bimo pelan.

Aluna yang sudah tahu dari Saga jika Salsha lah di balik semua ini membuat Aluna geram dan rasanya ingin melahap Salsha hidup-hidup. Asal kalian tahu, Aluna bukan perempuan lemah yang akan memaafkan orang yang hampir saja membunuhnya.

Aluna mencoba bangkit dari tidurnya. Namun di tahan oleh Saga dan juga Radja.

"Lun, Lun. Tenang." ucap Saga.

"Kamu masih sakit, Lun. Diem dulu." ucap Radja.

"Nggak bisa! Dia tuh harus di kasih pelajaran!"

Febi yang baru saja datang dan membuka pintu terkejut ketika mendengar teriakan dari Aluna, perempuan itu berlari dan memeluk tubuh Aluna.

"Lun, tenang dulu."

Aluna menepis tangan Febi dan beberapa tangan yang mencoba menahannya, dengan langkah kaki yang tertatih ia mendekati Salsha yang masih menunduk dengan mengeluarkan air matanya.

Plak!

Satu tamparan mengenai pipi kiri perempuan itu.

Radja ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang