Permasalahan

13 3 0
                                    

Di sebuah sekolah menengah atas di distrik X012q/N . Sudah terjadi pembunuhan berantai sejak satu bulan yang lalu, dan sampai sekarang polisi, detektif dan pihak keamanan setempat belum menemukan jejak pelaku, sampai saat inipun belum ada dugaan siapa yang melakukan pembunuhan keji ini.

     Sudah ada sekitar 18 orang siswa yang di bunuh dengan kepala yang terpisah dari tubuhnya dengan otak yang hilang. Fakta menyebutkan bahwa 18 orang siswa yang di bunuh semuanya adalah juara kelas (orng pintar) dari kelas 1 hingga kelas 3.

     Dugaan sementara pelaku membunuh para siswa siswi juara jelas karena iri. Namun tetap saja polisi maupun detektif belum bisa menebak siapa dalang di balik pembunuhan keji ini.

😊😐😑

     Sudah 2 bulan berlalu semenjak pembunuhan terakhir yang memakan korban seorang siswi kelas 3E yang di temukan tewas di jalan menuju rumahnya dengan kondisi kepala terpisah dari tubuhnya, tempurung kepala yang terbuka dan tentu saja otak yang hilang.

     Entah apa yang di lakukan si pelaku dengan otak para korbannya, apakah di jual ataupun di kolekasi...tak ada yang tau.

Di Kantin~~~

"Ehhhh-ehhh, untung saja pembunuh gila itu tidak membuh semua murid pintar di sekolah kita" ujar seorang siswi kelas 3A pada teman-teman serta adik kelas yang tergabung dalam GGS (Grup Gosip Sekolah) yang tengah menikmati makan siang mereka.

"Belum,...pembunuhnya bukannya tidak membunuh lagi siswa siswi pintar di sekolah kita, melainkan pembunuhnya sedang menunggu waktu yang tepat untuk kembali melancarkan aksi kejinya"

"Ehhg bagaimana kau tau?" Tanya seorang siswi kelas 2B yang tertarik pada perkataan anak kelas 1C itu.

"Aku hanya asal menebak. Aku kira pembunuhnya sangat-sangat pintar, buktinya hingga saat ini ia masih belum tertangkap. Dari yang aku tau, sejauh ini ia hanya mengincar anak-anak pintar, juara kelas"

"Wahhh, berarti kau juga harus berhati-hati. Kau kan tergolong anak pintar, juara kelas lagi" ucap siswi teman siswi pintar kelas 1C sambil menepuk bahu temannya itu.

"Hmmm, aku tau"

"Wahh...wahhh, kau pintar sekali hingga bisa berfikir sejauh itu" sedangkan yg dipuji terlihat cuek dan kembali menikmati semangkok baso yang tersisa setengah.

"Karna sebentar lagi ujian kelulusan, aku kira akan banyak orang yang akan belajar dengan sangat giat"

"Tentu saja, kita harus belajar dengan giat! Kita harus mendapatkan nilai yang besar dan memuaskan untuk bisa masuk ke Universitas favorit di negri ini" ucap seorang siswa kelas 3G sembari mengepalkan tangannya keatas? Seolah olah menyemangati dirinya sendiri.

"Tapi meneurutku kita tak perlu giat belajar untuk Ujian. Jika kita terus menerus belajar dengan giat, otomatis nilai kita akan nak dan kita akan di cap sebagai murid pintar. Dan si pembunjb gila itu malah membunuhmu karna kau pintar, bagaimana??!!" Siswa kelas 3G yang tadi terlihat semangat kini lesu, kepalan tangannya sudah tak berada di atas seperti tadi.

"Ahhhkk aku jadi takut belajar" ucap salah seorang siswa kelas 2B yang sedari tadi hanya diam menyimak percakapan kakak serta adik kelasnya.

"Mungkin jika semua murid kelas 3 berfikiran sepertj kakak-kakak sekalian, lulusan tahun ini akan dikenang buruk oleh para adik kelas nanti. Dan citra kakak-kakak sekalian akan buruk, tercemar" ucap siswi kelas 1C yang baru saja selesai menghabiskan baksonya.

"Ahhgggkkk kenapa semuanya jadi serba salab sih!" Siswa kelas 3G itu mengacak surainya frustasi hingga kusut.

Keadaan meja itu kini hening, sebelum...

"Sudah selesai bergosipnya?" Semua mata di meja itu tertuju pada seorang guru laki-laku berkepala plontos? Dengan kumis lebat yang melintang di bawah hidungnya.

"Ehhh bapak" siswa yang tadu mengacak suraunya cengegesan melihat bapak guru yang di kenal kejam, tengah menatap tajam kearahnya.

"Gak usah cengengesan kamu. Kalian gk denger apa bel tanda masuk udah bunyi dari 10 menit yang lalu. Sudah sana kembali ke kelas! Belajar yang bener biar pinter, dari pada ngegosip gak jelas!"

"Tapi pak, nanti kalau kami pinter terus nanti kami di incar sama pembunuh gila itu terus kami mati, otak kamu ilang bapak mau tanggung jawab emangnya?"

"Udah gak usah banyak alesan, kalau kalian mata dibunuh dia harusnya kalian itu seneng, bersyukur. Berarti sudah terbuktu bahwa kalian itu pinter. Sampai-sampai pembunuh gila itu mau bunuh kalian yang kerjaannya cuma ngegosip terus"

"Yeuh si bapa😧 lemes amat itu mulut pak. Doain itu cepet lulus kek, lah ini di doain cepet mati. Gimanasih bapak ini"

"Kenapa masih disini! Cepet masuk kelas!" Sembari berlari menuju kelasnya, seorang siswa kelas 2D berbalik dan berteriak

"Kan bapak yang ngajal kami ngobrol, berarti bapak yang salah. Bukannya ngajar malah ngobrol!" Teriaknya sembari terkikik, tak mempedulian sang bapa guru yang mukanya memerah siap meledak.

😊😐😑

Dihari pertama ujian kelulusan untuk kelas 3 dan ujian kenaikan untuk seluruh siswa siswi kelas 1&2 Sekolah Menengah Atas. Seorang siswa kelas 2A di temukan tewas di jalan menuju rumahnya.

Dan sudah dapat di pastikan bahwa yang menbunub siswa tersebut adalah pembunuh yang sama yang telah membunb 18 orang siswa siswi 2 bulan lalu.

Dan sekarang sudah membunuh 19 orang siswa siswi juara kelas. Semua korban yang di bunuh dalam keadaan kelapa yang terpisah dari tubuhnya juga otaknya hilang.

Namun kejadian tersebut tidak membuat sebagian siswa putus asa dan tetap belajar dengan giat, tidak seperti siswa lain yang merasa ketakutan dan tak mau belajar.

Contoh anak yang masih giat belajar adalah seorang siswi kelas 1C yang tergabung dalam GGS dan satu lagi adalah seorang siswa kelas 3D yang terkenal pintar namun wajahnya tidak mendukung. Dia buruk rupa namun pintar, sangat pintar. Mereka berdua adalah juara kelas dan sangat berprestasi.

😊😐😑

Dihari ketiga ujian. Si buruk rupa kelas 3D ditemuka tewas di dalam rumahnya, dengan kepala yang terpisah dari tubuh dan otak yang hilang.

Karna sekarang hanya tersisa 1 orang pintar di sekolah, seorang siswi kelas 1A.

Ia di tuduh sebagai pembunuh 20 siswa siswi karna ingin menjadi satu-satunya murid terpintar di sekolah, bahkan ia membuat banyak murid takut belajar.

Karna polisi dan detektif menganggap alasannya logis, mereka akhirnya menjebloakan siswi kelas 1C itu kedalam penjara walau dia terus menyangkal bahwa bukan dia yang melakukan perbuatan keji tersebut.

Ia di jatuhkan hukuman 30 tahun penjara dan denda yang sangat besar.

END

Bagi yang mau tau tahap-tahap kejadiannya silahlan di lanjut. Atau bagi yang mau ini tetap menjadi misteri bisa stop disini. Terimaksih:) Jangan lupa vote and coment guys.

Si Buruk Rupa dari 3DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang