Chapter 18

1.6K 107 10
                                    

Tak terasa waktu berjalan dengan cepat bahkan ini menjelang hari kelahiran haneul,ya perkiraan dokter tinggal empat hari lagi bahkan keluarga kecil sehun sudah tak sabar untuk menyambut keluarga barunya ini.

Semua kebutuhan yang akan di bawa kerumah sakit sudah siap,seminggu yang lalu Nyonya Oh sudah mempersiapkan semuanya,dia sangat excited  menyambut cucu barunya ini.

Setiap tendangan dari sang bayi semakin kuat bahkan haneul sering meringis karena tendangan si bayi begitu keras. Apalagi jika sehun menyentuhnya atau sekedar mengajaknya bicara.

"Ada apa ?" Sehun yang baru saja masuk kedalam kamar merasa khawatir ketika melihat istrinya memegang perutnya sambil meringis

"Dia menendang perutku dengan sangat keras" haneul tersenyum.

"Apa mungkin dia laki-laki lagi" sehun mengelus perut besar sang istri. Ya pasalnya sehun dan haneul tidak pernah mencari tahu apa jenis kelamin si calon bayi . Mereka ingin menjadi sebuah kejutan.

"Ugh!" Haneul kembali meringis.

"Kenapa ? Dia menendang lagi ? " sehun tampak khawatir.

"Em,dari semalam punggungku sakit"  Sejak semalam haneul tidak bisa tidur dengan nyenyak, entahlah ia merasa mulas dan juga punggungnya terasa nyeri,seperti kontraksi namun tidak terlalu sering.

Sehun mengusap punggung sang istri " Apa saat jungyo akan lahir juga seperti ini ?"

"Em,tapi tidak sesakit ini" haneul menghela nafas untuk mengurangi rasa nyeri yang menderanya.

Haneul terus merasakan nyeri dengan jeda 30 menit sampai 1 jam dari kontraksi pertama ke kontraksi berikutnya.

"Ugh ! Sakit" haneul mencengkeram bahu sehun

"Kau akan melahirkan ?" Sehun sangat begitu panik "Aku harus bagaimana ?" Dia mengusap wajahnya frustasi.

Sehun menggendong haneul untuk pergi kerumah sakit,perkiraan dokter memang tidak selalu tepat,yang katanya empat hari lagi tapi sebelum empat hari istrinya sudah merasakan sakit.

Di dalam mobil sehun terus menggenggam tangan istrinya dan sebelah tangannya lagi ia gunakan untuk menyetir. Beruntung karena haneul tetap tenang .

"Masih sakit ?"

"Rasa sakitnya semakin sering datang" haneul meremas tangan sehun .

"Tarik nafas dan tenang ,kita akan segera sampai"

Sejak semalam memang haneul sudah merasakan kontraksi tapi tidak terlalu sering ,karena ia berpikir itu masih tahap awal,dan ia masih bisa beraktifitas tapi pagi ini kontraksinya semakin sering dan lebih sakit. Beruntung karena sehun sudah kembali ke rumah setelah mengantarkan jungyo sekolah. Sementara bibi jung sedang tidak ada di rumah karena keluarganya ada yang sakit.

Beruntung karena jalanan tidak begitu ramai, setelah menempuh perjalanan yang sekitar tiga puluh menit sehun segara turun dan menggendong haneul. Ia panik melihat haneul yang tiba-tiba kesakitan.

Sehun menidurkan haneul di ranjang pasien dan membawanya ke ruang bersalin dengan beberapa suster. Sehun terus menggenggam tangan haneul .

Seorang dokter memeriksa haneul untuk melakukan tindakan lebih lanjut.

"Kita belum bisa melakukan persalinan , ini baru pembukaan ke tiga masih ada tujuh pembukaan lagi, pada setiap pembukaan nyonya akan merasakan kontraksi yang berbeda-beda , saya akan datang kemari setiap sepuluh menit sekali"

Setelah mendengarkan penuturan sang dokter sehun hanya dapat menenangkan haneul dengan kata-katanya.

Haneul sudah mengubah posisi tubuhnya tapi kontraksinya tidak juga hilang ,ia mencari posisi yang nyaman namun ia belum menemukan posisi yang nyaman untuk tubuhnya.

My family, My life (Sequel You Never See Me) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang