PROLOG

18.7K 1.4K 163
                                    

hai, meskipun cerita ini sudah lengkap dimohon untuk tetap meninggalkan jejak, trims <3


happy reading

+++






Gadis berambut agak kecokelatan itu berjalan memasuki gerbang sekolah barunya. Tamatan SMP Garuda dengan nilai un tertinggi di angkatannya satu provinsi. Nilai yang sempurna dengan matematika 10, ipa 10, bahasa indonesia 10 dan bahasa inggris 10. Dari sekian sekolah terbagus yang mengiriminya jalur undangan, hanya satu sekolah yang ia kejar.

SMA Harapan Bangsa.

"Ma, aku pinginnya ke SMA Harapan Bangsa aja!"

"Loh kenapa? Kan ada SMA yang lebih bagus dari yang kamu mau"

"Pokoknya pingin aja disitu,"

Itu yang Rose katakan pada ibunya. Dan kini, ia tengah menjalani masa orientasi siswa di sekolah yang ia idamkan.

Rose sangat pemalu, cuman lama-lama dia gak tau malu. Itu bermula ketika seorang pria mengenalkan namanya diatas podium aula.

"Nama saya Jaehyun Putra Gelvindar, kalian bisa panggil saya Jeffrey. Izin menjawab," ucap pria tersebut yang kemudian terpotong karena riuh tepuk tangan para gadis.

Rose yang tadinya sempat mengantuk kembali terbangun dari kegiatannya, "buset dah berisik amat" ketusnya.

"Senioritas tidak pantas dilakukan oleh kakak kelas kepada adik kelasnya, kenapa? Karena kita diajari untuk saling menghargai dan menghormati, bukan untuk saling menindas yang lebih muda" ucapnya dengan suara lantang.

Rose langsung mematung ketika pria itu mengucapkan kalimat yang sangat berani ketika Lay yang merupakan anggota osis mengajukan pertanyaan 'bagaimana tentang senioritas?'

Semua mata tertuju pada Jaehyun, tepuk tangan ditunjukan untuk Jaehyun dari para peserta mos. Jaehyun tidak menunjukan rasa bangga nya, dia malah menunduk dan tersenyum manis layaknya pemuda biasa.

Dan ketika Jaehyun hendak turun podium,


"BOLEH MINTA NOMOR WA KAMU GAK?"

Sontak saja ratusan mata menatap pada wanita yang dengan suara melengkingnya dan wajah cengo meminta nomor ponsel Jaehyun.

Semua murid melihat Rose dengan tatapan tak suka, ada juga yang melihat Rose seolah akan membunuhnya, ada juga yang menatapnya dengan tatapan salut karena keberaniannya.

Jangan salah, jarang loh cewe yang gengsinya menurun cuman demi cowo.

"Maaf untuk saudari Rose, sesi itu bisa dibicarakan di belakang acara" ucap Lay.

"Huuu!!"

"Dasar lo ganggu!"

"Cewe kok gatal!"

"Rose mending sama gua"

Rose hanya bisa menahan malu, ia kembali duduk mendengarkan materi yang osis sampaikan, namun matanya melirik Jaehyun yang dengan santainya tersenyum kalem.

"Senyuman mu, yang indah bagaikan candu" kata Rose bersenandung yang kemudian disadarkan oleh seseorang.

"Haaluuu"

"Hehe, maaf. Namanya siapa?" tanya Rose.

"Josselinda, panggil aja Joy"

"Oh salken ya, gue Rosseane. Follow dong instagram gue," kata Rose sok kenal sekalian panjat.

AKARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang