Chapter 31💕

146 22 0
                                    

Sohee POV

Kita sampe deh di rumah kak Eunji sama kak Seungyoun. Btw, disini ada tiga kamar tamu, jadi untuk sementara kak Onda bakal nginep disini sampai kak Onda sama Minhee bisa beli rumah buat keluarga kecilnya.

"Yuk, turun" kata kak Eunji. Aku, kak Eunji, dan kak Onda turun dari mobil. Kak Eunji buka bagasi mobil, trus aku sama kak Onda ngambil barang-barang.

"Onda, jangan bawa barang. Sini biar kakak aja" kak Eunji ambil alih barang yang dibawa kak Onda.

"Kak, engga papa aku aja yang bawa, ini gak berat kak" kata kak Onda.

"Jangan, bumil itu gak boleh capek. Kamu harus banyak istirahat. Aku sama Sohee yang bawain barang kamu" kata kak Eunji.

Setelah semua barang kak Onda di taruh di kamar tamu, kita duduk di sofa depan ruang tv.

"Mau makan apa nih?" tanya kak Eunji.

"Samyang aja kak" kata aku.

"Hah? Yang bener aja, masa bumil makan samyang? Jangan ah, cream soup aja ya" kata kak Eunji. Saat kak Eunji masak cream soup, aku sama kak Onda nonton si Bolang.

"Kak, rasanya hamil tuh kayak gimana sih?" tanyaku dengan polos.

"Hm, rasanya agak mual gitu pertamanya. Bolak-balik muntah" kata kak Onda.

"Udah berapa bulan kak?" tanya aku.

"Hmm, baru tiga minggu. Aku udah tes USG soalnya. Tapi, aku belum bilang ke keluargaku. Aku baru bilang sama kak Seungyoun kemarin pas aku dikunciin sama Minhee" kata kak Onda.

"Kak, bukan bermaksud ikut campur. Tapi saranku sebaiknya keluarga Minhee sama kak Onda harus tahu dan diskusi bareng. Kalian gak bisa nikah gitu aja kan tanpa persetujuan orang tua?" tanya aku.

"Iya Sohee. Makasih ya sarannya. Nanti aku bakal diskusi sama Minhee dan kak Seungyoun" kata kak Onda.

******

Abis makan samyang, baru aja aku selesai nyuci piring, ada yang mencet bell rumah kak Eunji.

ting-tong!

"Aku bukain yaa" aku lari ke pintu depan. Pas aku buka pintunya, muncullah sesosok lelaki yang mempunyai senyum menawan. Siapa lagi kalo bukan eunsang.

"Lho, kirain siapa. Maaf mas salah alamat" kata aku. Dia masih diem sambil senyum ke aku, aku mau nutup pintunya, eh ditahan sama dia.

"Eh, eh kok gitu sih sama calon suami? Hm?" kata eunsang.

"Apaansih?" astaga meledak lama-lama jantung ini liat eunsang senyum sambil bilang..




Calon suami





"Kak eunjiii, minjem sohee nya yaa. Mau gue culik" eunsang narik paksa tangan aku ke mobilnya, dia bukain pintunya trus dorong aku ke dalam mobil. Abis itu dia tutup pintu mobilnya.

"Kamu harus temenin aku pokoknya. Aku mau beli sesuatu buat kak Onda. Mau bantuin gak?" tanya eunsang sambil jalanin mobilnya.

"Mau beliin apaan?" tanya aku.

"Yang biasanya diperlukan buat ibu hamil" kata eunsang.

******

Kita udah nyampe di mall, langsung jalan ke hypermart. Engga lupa kemanapun jalannya eunsang selalu genggam tangan aku. Trus aku ambil keranjang kecil yang bisa ditarik.

"Beliin apa ya kira-kira?" tanya eunsang.

"Hm, menurutku kak onda perlu baju hamil" kata aku.

"Okedeh, cus" eunsang narik aku ke tempat baju hamil.

Banyak banget baju hamil yang bagus, lucu-lucu lagi gambarnya. Ada yang gambar anak ayam, bunga-bunga, teddy bear, dan masih banyak lagi.

"Kira-kira kak onda suka motif yang mana?" tanya eunsang.

"Hm, motif bunga-bunga sama yang polos juga bagus" kata aku. Jadi kita ambil dua baju bunga-bunga dan dua baju polos.

"Kak onda perlu.. daleman gak?" kata eunsang yang nyengir sambil garukin kepalanya.

"Pikiran kamu jangan kotor napa, sang" aku tinggalin aja dia.

"Dih kok kamu gitu sih yang, tungguinn" eunsang nyamperin aku dan ngerangkul aku. Kita jalan ke tempat perlengkapan mandi.

"Nah, pasti kak onda butuh ini" aku ambil sabun cair, odol, sikat gigi, shampoo, dan facial foam. Pas udah dimasukin ke keranjang, eunsang narik aku ke tempat perlengkapan bayi.

"Ih, ngapain kesini? Kan bayinya belum lahir" kata aku.

"Gak papa, sekalian aja beliin. Masa dede nya pake baju emaknya atau pake baju si minhee nanti pas lahir? Gak mungkin kan?" tanya eunsang. Iyadah yang sultan mah beda.

Aku ambil sabun bayi, shampoo bayi, minyak bayi, parfum bayi, baju bayi, celana bayi, dan daleman bayi. Sedangkan eunsang ambil handuk bayi, dot bayi, sama alat buat mompa susu.

"Eunsang, emang pas kamu baru lahir botol susunya segede itu? Ih, cari yang agak kecilan sana" aku ambil botol susu yang diambil eunsang tadi, aku balikin ke eunsang terus nyuruh dia cari lagi.

Pas aku lagi liat popok bayi, aku ngerasa kayak ngeliat orang mirip Lia sama kak Soobin. Duh, mereka jalan ngehampirin aku. Eunsang kemana sih kok aku gak ngeliat dia? Dia nyari botol susu kecil kemana?

"Sendirian aja? Ngapain ada disini? Udah persiapan mau punya bayi ya?" tanya kak Soobin. Dia ngerangkul lia didepan aku. Lia nya juga senyum aja lagi. Rada kesel ngeliatnya.

"E-engga. Ini aku lagi beliin perlengkapan bayi buat kak Onda. Soalnya dia lagi hamil" aku senyum ke mereka, dengan terpaksa.

"Oh, kirain lu yang hamil. Btw, selingkuhan lu kemana, hee?" tanya kak Soobin. Kok songong sih dia? Padahal dia juga yang selingkuh dibelakang aku.

"Maksudnya apa nyebut eunsang selingkuhan aku? Kita udah gak ada hubungan lagi. Jadi stop panggil dia selingkuhan" kata aku.

"Udah, soobin. Gaenak ah diliatin banyak orang. Kita cari beras yuk buat di rumah" kata lia sambil genggam tangannya kak soobin.

"Ya kalo bukan karena dia, kita gak bakalan cerai kayak gini, hee!" kata kak soobin. Lah, jelas-jelas dari awal dia yang maksa buat nikah sama aku.

"Kakak mau tau semuanya. Aku jelasin ya, pertama kakak maksa buat nikahin aku, dan aku juga udah terpaksa milih kakak daripada eunsang karena permintaan ayah. Kedua, pas kita udah tinggal di Malaysia aku ditinggal terus, kakak jalan sama lia. Yang salah siapa coba! mending aku balik lagi sama eunsang lah orang belom ada kata putus diantara kita. Udah ya kak aku males ribut disini" aku jelasin dengan panjang lebar.

"Kalo mau ribut sama mantan istri jangan di Hypermart dong. Kan aib lu kesebar jadinya" eunsang dorong soobin dari belakang, sambil bawa dua botol susu kecil.

"Bacot ya lu!" kak soobin ngadep ke belakang sambil dorong eunsang. Gelud dah tuh mereka berdua. Lia diem sambil nutup mulut pake tangannya. Bapak-bapak pada misahin eunsang sama kak soobin.

"Bagus ya, orang-orang semuanya udah tau kalo lu tuh sampah masyarakat" kata eunsang.

"Udah eunsang, kita pulang aja yuk. Ini yang dikeranjang jangan lupa dibayar" aku genggam tangan eunsang ke tempat obat luka soalnya muka eunsang luka-luka abis gelut sama kak soobin. Terus kita jalan ke kasir, Eunsang yang bayar semuanya.

"Kamutuh kalo disamperin mereka langsung kabur aja napa. Tapi bagus sih, semua orang jadi tau kalo soobin tuh busuk kelakuannya" kata eunsang.

"Udahlah jangan ngomongin mereka lagi" kata aku.

______________________________________

Next chapter? Jangan lupa bintang sama komennya okay🤗🤗

Youth ㅡ Lee EunsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang