Sembilanbelas || Baikan 🌻🌙

1.2K 55 0
                                    

"Lun, kamu masih marah sama aku? Lun ih." ucap Radja terus mengekori perempuan itu di koridor sekolah.

Aluna masih tetap berjalan dengan tertatih, menghindari Radja yang terus menganggunya.

"Apa sih, Kak?" tanya Aluna menghentikan langkahnya.

"Udah dong marahnya, aku cuekin kamu bentar kok kamu lama sih?" ucap Radja.

"Siapa suruh, nggak enak kan di cuekin sama orang? Makanya jadi orang jangan seenaknya, Kak." ucap Aluna kesal.

"Yaudah aku minta maaf, ya, ya, ya?"

"Hem." ucap Aluna.

"Hah?"

"Hemm." ucap Aluna lagi.

"Hah? Apa Lun?"

"HEEM." dehem Aluna kesal dan menatap Radja.

Lelaki itu tertawa kecil lalu mengacak rambut Aluna.

"Galak amat sih."

•••

"Mama aku pengen ketemu kamu, Lun." ucap Radja memasukan nasi goreng ke dalam mulutnya.

"Mama kamu? Ngapain?" tanya Aluna meminum jus alpuketnya.

"Ya masa mau ketemu aja harus ada alesannya, Lun? Mungkin pengen kenal kamu." jelas Radja.

"Kapan?" tanya Aluna.

"Nanti malem jam tujuh bisa nggak?"

"Aku nanti ijin sama Bunda sama Papa kamu, sama Saga juga." ucap Radja tersenyum ketika melihat raut wajah Aluna yang bimbang.

Aluna menganggukan kepalanya dan tersenyum kearah Radja. Aluna melihat ada nasi yang menempel di ujung bibir lelaki itu membuatnya tersenyum kecil.

Tangannya terangkat dan mengusapnya pelan membuat keduanya saling pandang dan Radja yang mendadak dadanya kembali berdebar.

"Aduh cailahh, berduaan mulu. Romantis-romantisan terus lagi, lo juga kalah, Lar!" ucap Bimo tertawa.

Ketiganya tanpa permisi langsung duduk bergabung di meja Aluna dan juga Radja. Radja yang melihat itu hanya mendelik kesal.

Sam masih terus menatap Aluna dari ujung dekat Bimo yang bersebalahan dengan Radja.

Febi yang baru datang membawa semangkuk soto ayam duduk di hadapan Sam.

"Gue ikut duduk yak, Lun. Kakak-kakak." ucap Febi lalu melahapnya.

"Mau dong, mfeb." ucap Gelar.

"Beli aja." ucap Febi ketus.

"Gapunya duit, Feb. Beliin ya?"

"Dih najis."

"Yaudah yang lo aja, suapin dong. Aaaaaa." ucap Gelar membuka mulutnya lebar-lebar.

"Ogah." ucapan Febi membuat Gelar mengatupkan kembali mulutnya dan mengerucutkan bibirnya.

"Anjay modus pakboy keluar nihh! Hwahahahaha." ucap Sam tertawa bersama Bimo.

"Lar, ati-ati belum jinak." ucap Radja.

"Berisik ya! Nggak bakal gue restuin sama Aluna baru tau rasa." ucap Febi menatap Radja.

Radja ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang