Prolog

49 8 2
                                    

Pagi yang cerah mengawali hidup seorang gadis dengan nameteg di tangannya yang siap dia bawa menuju sekolahnya. Dengan terburu-buru dia keluar rumah agar dia tidak tertinggal angkot yang akan lewat sebentar lagi.

"Vira!! Bekal kamu ketinggalan" Ucap mama Vika dengan suara lantangnya.

"Ett dahh buset. Iya lupa gue" Ucap Vira sembari menepuk kepalanya.

Dengan terburu-buru dia mengambil wadah bekalnya dan langsung berlari menuju pangkalan angkot depan kompleknya.

Mungkin dewi fortuna masih berpihak padanya karna angkot yang dia tumpangi belum berangkat. Setelah sudah memilih tempat duduk, Vira bisa bernafas dengan lega karna dia tidak jadi ketinggalan angkot.

☘☘☘☘

Setelah angkot yang dia tumpangi sudah sampai didepan Smk Cendrawasi, Vika mulai meneliti setiap bangunan apa saja yang ada di depannya. Karna di tempat ini tiga tahun lamanya akan dia habis kan. Cerita baru akan dia torehkan disini. Di tempat ini masa-masa remaja akan dia habiskan.

Saat akan memasuki gerbang Vika bingung kenapa belum ada orang bukannya ini adalah hari pertama sekolah. Mungkin memang dia yang terlalu bersemangat sampai-sampai sekolah belum ada orang.

Mulai jenuh karna hanya duduk saja di koridor Vika pun mempunyai inisiatif untuk berkeliling sambari melihat-lihat dimana saja letak tatanan gedung sekolah ini.

Tanpa dia sadari kini dirinya sudah berada di depan ruang yang bertuliskan Sanggar Osis dengan rasa penasaran Vika mulai mengintip apa saja yang ada di dalam ruang tersebut.

Sampai dia melihat seorang anak lelaki dengan pakaian rapih yang sedang serius memandang monitor laptopnya. Rasa penasarannya pun mulai bertambah karna dia tidak bisa melihat wajah orang tersebut dengan jelas.

Sampai orang yang ada di dalem menatap curiga pintu ruang tersebut. Rasa takut mulai menghantui Vika karna orang yang ada di dalam mulai berjalan kearahnya. Dengan kekuatan kilat Vika berusaha bersembunyi di belakang rak sepatu.

Melihat tidak ada siapapun anak lelaki tersebut mengedihkan bahunya karna dia rasa itu hanya halusinasi. Dengan perlahan dia mulai kembali kedalam untuk menyelesaikan tugasnya yang belum selasai dari semalam.

After EffectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang