15. Bersama

648 56 2
                                    

Selamat membaca!

Sampai part ini juga...terimakasih yang udah support dengan follow, vote dan komennya ya...kalian penyemangatku. Dan semua cerita disini aku dedikasikan untuk kalian guys...

Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan yang namanya mati karena hidup adalah titipan. Dunia adalah tempat dimana orang-orang berbuat kebajikan. Setelah kepergian sang bibi Plan lebih banyak berdiam diri. Harapan untuk menemukan P Perth musnah seperti yang dikatakan Mean waktu itu mereka hilang begitu saja. Kini yang dirumah hening karena semua orang masih dalam keadaan berduka.

"hallo p, didepan?" Plan beranjak dari kasurnya mengintip dari jendela dibawah sana P Terth melambaikan tangan

"kenapa P ada disini?" Plan bertanya setelah Plan menemuinya. P Terth tersenyum membelai kelapa Plan lembut

"P ingin mengajak Plan jalan-jalan"

"jalan-jalan? Kemana?" Plan masih bertanya ketikan P Terth menariknya kemobil

P Terth mengendarai mobilnya dengan senyuman yang tidak pernah pudar, senang akan menghabiskan waktu dengan Plan. Perasaan bahagia timbul begitu saja. Anak imut yang menjadi orang terdekatnya dulu dan sampai saat ini masih seperti itu. Perasaan yang tidak bisa P Terth hindari.

"jika mengantuk tidur saja nanti P bangunkan" ucap Terth melihat Plan berkali-kali menguap dan tahu kebiasaan Plan

"sungguh tidak apa, aku mengantuk sekali"

"tidurlah" jawab P Terth

Tempat yang mereka kunjungin adalah sebuah villa sedikit jauh dari pusat kota. Plan berjalan lebih dulu karena P Terth memarkirkan mobil. Plan merasa udara sedikit dingin memasukkan tangannya kesaku dan membuka pintu utama sebuah bola meluncur ke kakinya Plan menatap dan diujung sana ada seorang anak yang membuatnya senang.

"Chiba!" Plan berlari merentang tangannya langsung memeluk Chiba membawa anak itu kegendongannya berputar-putar sedangkan Chiba juga merasa sangat senang dengan pertemuan mereka

"kau disini?" Merry melihat Plan. Merry senang Chiba lebih ceria bersama Plan

"ia" Plan mengangguk "Chiba disini bersama mama ya? Bermain?" Plan bertubi-tubi memberi Chiba ciuman membuat anak itu tidak berhenti terkikik

"aku mengira kalian masih dirumah" rumah yang dimaksud Plan adalah rumah Mean tempat mereka terakhir diri mereka bertemu

"kami hanya bermain, kau bersama Mean?" Merry melihat kesekeliling Mean tidak terlihat

"tidak, aku bersama orang lain"

"seseorang?"

"hm..seseorang" ucap Plan lagi

"baiklah, aku tidak akan bertanya lagi. Ayo Chiba kita pulang" Merry menyambut Chiba tapi anak itu tidak mau

"aku akan mengantar keluar" Plan berbalik dan beriringan keluar dari pekarangan villa tersebut. Sepanjang jalan Plan tidak berhenti berbicara dengan Chiba, anak yang membuat Plan nyaman. Plan sendiri tidak mengerti kenapa itu terjadi. Sesampainya diluar Plan merayu Chiba agar anak itu mau pulang bersama mamanya dan ajaib anak itu mengangguk patuh.

"semoga kau bersenang-senang" ucap Merry tulus

"terimakasih" ucap Plan melambaikan tangannya

Plan berbalik dan tepat didepannya P Terth berwajah menyeramkan membuat Plan terkejut dan

"P!" Plan berteriak mengusap dadanya yang terkejut

Bukannya merasa bersalah P Terth malah tertawa menarik pipi Plan yang berekspresi menggemaskan. Plan menepis tangan itu dan cemberut.

"maafkan P na, hm hm" P Terth merengek seperti anak kecil menggoyangkan bahu Plan dari belakang sedangkan orang yang dirayu hanya tersipu

"kenapa P mengajak aku kesini? Udaranya sangat dingin" ucap Plan memeluk dirinya sendiri

P Terth mengambil tangan Plan dan membawanya kepipinya "tapi tanganmu masih hangat, seperti dulu" ucap Terth pelan masih menikmati kehangatan tangan Plan diwajahnya

"bisakah kita melupakan masalalu dan membuka lembaran yang baru?" Plan tidak bertanya tanpa alasan jika itu bersama P Terth tidak ada yang tidak mungkin segala hal bisa ia rasakan. Sejak dulu kebahagiaannya adalah P Terth. Orang yang menyayanginya dan juga memahaminya lebih dari dirinya sendiri.

"papa, mama, p perth dan bibi mereka pergi dan kini aku memiliki kesempatan kedua bersama P. Apa aku tidak boleh egois?" Plan menunduk airmatanya sudah jatuh "tidak mungkinkan? P sekarang sudah menikah. Tapi aku benar-benar sendirian" P Terth mengangkat wajah Plan dengan tangan menyentuh dagu itu.

Perasaan sakit juga dapat dirasakan P Terth kala pandangan mereka bertemu langsung memeluk tubuh ringkih itu "ayo kita bersama" hanya itu yang dapat P Terth katakan dan tubuh yang dipeluknya memeluknya sama erat.

"terimakasih p"

Plan dan P Terth menghabiskan hari hari di Villa dengan melakukan banyak aktivitas bersama. Seperti dulu. Dua hati yang saling memiliki, saling memahami.

"apa yang kau lakukan setelah lulus?" tanya P Terth. Saat ini mereka sedang digazebo Plan yang bersandar didada P Terth menempel seperti koala sebaliknya P Terth yang membelai bahu dan juga rambut Plan sesekali memberi ciuman disana tubuh mereka ditutupi selimut untuk membiarkan mereka tetap hangat.

"saat itu aku mendengar P bertengkar" terlihat P Terth akan protes tapi Plan langsung melanjutkan "aku tidak ingin ditinggal lagi jadi aku memutuskan untuk aku yang akan meninggalkan P jika P yang akan meninggalkanku aku tidak tahu akan bagaimana jadinya. Aku pindah bersama bibi dan sekarang aku bekerja" singkat. Plan tidak ingin dengan ceritanya yang panjang akan membuat P Terth terbebani.

"bagaimana dengan P?"

"p bertengkar hebat saat itu dan P putus asa setelah tidak mendapat kabarmu" P Terth mengeratkan pelukannya membuat Plan merasa bersalah "P melarikan diri beberapa tahun tapi tidak berhasil koneksi mereka lebih kuat" P Terth nyengir pada Plan yang mengadah "akhirnya P menikah tapi P tidak mencintai wanita itu" ucap Terth cepat

"aku tidak mengatakan apa-apa" Plan meresponnya dengan santai mengambil tangan P Terth dan menyatukannya bermain dengan tangan itu yang tersemat cincin disana

"jika kau keberatan P akan melepaskannya" P Terth mengambil tangannya hendak melepaskan cincin dari jarinya

"tidak. Biarkan seperti ini!" Plan bangkit dan merubah posisinya menghadap P Terth begitupun sebaliknya, Plan memegang tangan itu "cincin disini cantik dan juga sebagai tanda P Terh sudah ada yang punya dan pemiliknya adalah aku" setelah mengatakan itu Plan berhambur kepelukan P Terth yang menyambutnya

Untuk saat ini biarkan mereka bahagia.

Bersambung...

MEANPLAN II KENALI AKU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang