My Baby [NamJin]

8

Seokjin terpaksa mandi akhirnya. Yah, bagaimana lagi. Ia akan benar-benar bau kalau tidak membersihkan tubuhnya serta mengganti pakaiannya.

Dan tentu saja ia nampak sangat amat kesal saat melihat wajah tanpa dosa si suami yang tengah menikmati makan siangnya.

"Kenapa kau bisa enak-enakan makan setelah muntah di tubuhku?!"

Yah, masih mengenai hal yang sama tentu saja.

"Aku sudah bilang kan untuk menjauh, kau sendiri yang memaksaku" jawab si suami tanpa beban.

"Tetap saja aku tidak terima! Pokoknya kau harus tanggung jawab!"

Seokjin menghentak-hentakkan kakinya seraya mendekat.

"Tanggung jawab apa lagi? Kau mau kunikahi lagi?"

Namjoon menghentikan suapannya dan mendongak pada si manis yang nampak murka itu.

"Yah... Pokoknya tanggung jawab"

Jawaban yang amat sangat tidak jelas.

"Ya sudah, nanti kubelikan baju baru untukmu"

"Janji?"

"Ya"

Seokjinpun mengangguk puas sebelum mengambil duduk di sebelah sang suami yang kembali melanjutkan acara makan siangnya.

"Namjoon"

"Heum"

"Kenapa kau tiba-tiba muntah?"

"Karena kau bau"

"Waktu Yoongi, Taetae atau Jimin ke rumah, kau tidak sampai muntah"

"Karena terlalu dekat dan menyengat. Aku tidak bisa menahannya lagi"

Seokjin nampak belum puas akan jawaban itu. Lebih tepatnya bukan jawaban itu yang ia ingin dengar.

"Maksudku, kenapa bau bayi membuatmu muntah? Apa hidungmu bermasalah? Atau otakmu yang tidak sehat?"

Namjoon menelan suapan terakhirnya. Meminum segelas air di dekatnya sebelum menjawab.

"Baunya membuatku mual"

"Sejak kapan?"

"Sudah lama"

"Seingatku kita pernah menjenguk bayi temanmu yang baru lahir"

Ya, seingatnya saat itu Namjoon nampak baik-baik saja.

"Tidak terlalu bau. Mungkin karena berada di rumah sakit. Bau alkoholnya yang lebih tercium"

Jawaban yang masuk akal. Tapi tetap saja-

"Kenapa kau mual mencium bau bayi?"

Namjoon menyandarkan punggungnya di sofa.

"Kau ingin tahu ya kenapa aku begitu membenci bayi?"

Seokjin terhenyak sesaat. Tapi kemudian mengangguk kecil.

"Hhh~ bukan kisah yang bagus untuk diceritakan"

"Kau tidak ingin memberitahuku?"

"Tidak. Lagipula tidak akan merubah apapun"

Ingin sekali Seokjin berteriak jika apa yang Namjoon ucapkan salah besar. Tentu saja semuanya akan berbeda jika ia tahu alasan yang sebenarnya!

-*123*-

"Yunnn"

Seokjin terkekeh kecil melihat persahabatan tiga bayi yang kini tengah bermain bersama itu.