008 Q

53 4 1
                                    

Duo up!

Pengennya up dari kemaren-kemaren, wattpad w bermasalah.. saa nikmati karya nun sederhana ini...

---

Red (Rouge)

---

Saat ini Ayane tengah berbaring terbalik di kasurnya. Kakinya mengarah ke kepala ranjang dengan kepala disisi yang lain. Kebiasaannya saat sedang dilanda masalah.

Sungguh penampilan yang memalukan bila sesorang melihat keadaan Ayane saat ini. Gadis itu terbiasa tampil anggun dengan sedikit aura dingin. Namun, kali ini aia terlihat kesal dan merajuk kekanakkan.

"Hmpph."

Sedari tadi Ayane terus-terusan menghembuskan napasnya secara kasar. Pipinya menggembung.

Frustrasi.

Guna menguranginya Ayane menolehkan kepalanya ke kiri. Ia dapati rak susun berbahan kayu mahoni mengkilap yang dipenuhi buku dan beberapa furnitur penghias. Di sebelahnya pula, meja belajar Ayane tersusun rapih. Lebih jauh sedikit, ada sebuah pintu. Bukan pintu yang mengarah ke kamar kecil atau pun kamar mandi, namun itu adalah 'lemari pakaian' Ayane beserta perlengakapannya.

Kamar luas tersebut di cat dengan warna putih. Khas Ayane sekali. Dilengkapi dengan beberapa ornamen cantik di sisi-sisi dinding. Sayang, sang pemilik kamar sedang 'tidak cantik' kondisi hatinya.

"Puuuhh."

Ayane putar lagi lehernya ke kanan.

Bukannya menghilang, frustrasinya semakin menjadi.

Boneka beruang ukuran besar berwarna merah Ayane peluk dengan kencang untuk menyalurkan kegelisahannya saat ini. Namun tetap saja sia-sia.

Ayane tutup wajahnya dengan tangan. Beberapa detik kemudian...

''Arrhhh!!!''

Teriak Ayane dalam hatinya. Ia membuka wajahnya lagi seraya bergerak-gerak tak jelas di atas kasur. Membuat sprei lembutnya kusut.

Ayane bangkit dari ranjangnya. Karpet beledu merayapi di kakinya yang mungil. Tiga meter ke sisi kanan dari kasur, ada sekat. Dibelakang sekat tersebut ada kamar mandi dan kamar kecil.

Kresss.

Semburan air di westafel segera Ayane manfaatkan untuk membasuh wajah.

Seusai membasuh wajahnya, dia lanjut dengan sikat gigi. Jam sudah menunjukkan pukul 10 lewat.

Jam tidur Ayane sudah lewat dua jam yang lalu.

Setelah memuntahkan sisa kumurannya, Ayane mengelap wajah dengan handuk putih yang tergantung di dinding. Ah, sebagai informasi warna cat ruangan itu juga putih. Pokoknya hampir semua hal di kamar Ayane berwarna sama dengan warna rambutnya.

Sesudah mengelap wajah, Ayane memperhatikan kalung yang bergelantung di lehernya.

Sebuah kalung yang dibanduli cincin berwarna perak. Dibagian atas cincin, permata merah segi delapan seukuran jarum pentul tertancap. Hampir kesemua bagian permata itu tenggelam ke dalam cincinnya hingga meninggalkan sedikit saja bagian yang timbul. Di sekitar permata tersebut juga terdapat ukiran serupa goresan berakar. Uniknya, ukiran tersebut juga sedikit timbul dan berwarna merah. Persis dengan permatanya.

Seraya memandang pantulan dirinya di cermin, Ayane memegang cincin tersebut dengan jarinya.

Gadis itu bergumam. Mengatakan sesuatu dengan lirih. Matanya menatap kosong ke arah depan.

"Red."

{Throwback Start}

Paris, Prancis. Sekitar lima tahun yang lalu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Story Graphia (KnB Fan-fiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang