part 15 : bubur

292 86 7
                                    


Setelah tadi bertemu ditaman belakang dengan sharla, aruna meminta izin agar bisa menjenguk arfi dan pergi bersamaan menuju apartnya sharla. Selama perjalanan menuju apart aruna dan sharla berbincang tentang kehidupan mereka, sesekali mereka tertawa dan menunjukan wajah serius. Bahkan aruna juga menceritakan dirinya yang takut dengan lift makanya dia meminta bersama dengan sharla.

"nah ini apart gw" ucap sharla berhenti disalah satu depan pintu apart, sharla langsung membuka pintunya karena dia membawa kunci cadangan.

Aruna sedikit dibuat kagum dengan desaign apartnya sharla, minimalis namun elegan, berwarna monokrom. Aruna melihat sekelilinya banyak sekali foto sharla bersama arfi. Aruna tertegun sekejap hingga lamunannya buyar

"eeh kok diem ayo masuk"

"oh a iya ka" aruna berjalan masuk kedalamnya hanya terdapat dua kamar di ruangan itu.

"lo masuk kekamar arfi dulu aja, gw mau ganti baju soalnya"

"yang mana kamarnya kak?"

"itu tu yang pintunya warna item" sharla menunjuk salah satu pintu, aruna memgangguk lalu berjalan, namun baru satu langkah ia berhenti kembali ada rasa sedikit ragu untuk masuk kekamar orang sendirian. Aruna menengok ke arah sharla

"ka gw bareng lo aja deh"

Sharla melihat keraguan dimuka aruna
"udah nggapapa masuk aja, arfi ngga akan gigit kok" ucap sharla sambil mendorong aruna kearah pintu kamar arfi

"udah sana masuk, gw mau ganti baju dulu" ucap sharla, berlalu meninggalkan aruna dan memasuki kamar dengan pintu berwarna putih

Aruna ragu,
TOK TOK TOK
Tak ada jawaban dari si empunya kamar, aruna mengetuk kembali pintu itu namun tak ada jawaban. Aruna memberanikan diri untuk membuka pintu kamar arfi, yang pertama kali dia lihat adalah laki-laki yang sedang memejamkan matanya dengan menggunakan earphone ditelinganya
'pantes ngga ada yang nyaut' batin aruna

Aruna berjalan mendekat, berdiri disamping arfi
"hai"

Hening.....
Aruna mengambil earphone yang ada ditelinga arfi dengan hati-hati takut benar laki-laki itu sedang tertidur. Namun aruna salah saat sudah dilepas arfi membuka matanya lebar

"lo ngapain" tegas arfi ketus

"eh a-anu ka, gw kira lo tidur" aruna sedikit gelagapan melihat arfi yang membuka matanya.

Arfi menghela nafasnya lalu memutar bola matanya sebal
"lo ngapain disini?" tanya arfi datar

Aruna bingung harus berbicara apa, dia meruntuki nasibnya kenapa dia masuk kekamar arfi sendirian.
'bodoh lo na, ngapain masuk sendiri' batin aruna

"lo kalo di tanya bisa jawab kan!"

"eh iya ka, sorry, gw denger dari ka sharla lo sakit gara-gara kemarin keujanan, itu pasti gara-gara gw" ucap aruna dengan nada pelan

"nggak"

'anjir jawaban macem apa itu gw ngomong panjang dia cuma jawab gitu'  batin runa sebal namun niat kesalnya diurungkan

"yang bener ka, kalo iya sory ya" maaf aruna

"udah kan cuma mau mintaa maaf doang, sekarang keluar"

"eh ka bentar, tadi kata ka sharla lo belum mau makan dari pagi dan belum minun obat, lo harus minum obat ka"

"gw udah makan, udah sana keluar" usir arfi pada aruna, aruna hendak berbalik badan namun ada yang berucap dari ambang pintu kamar

"boong banget lo, lo belum minum obatkan, tuh obatnya masih utuh" ucap sharla berjalan kearah arfi sambil menunjuk obat yang berada diatas meja. Aruna pun ikut memandang obat yang ada diatas meja .

AntarKita [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang