-Bagian 1-

7 1 0
                                    

*Reyna pov*

Gue duduk dimeja pojok. Sambil nunggu pesanan, gue liat sekeliling kantin yang rame kayak mau antri sembako. Gue sekolah di SMA Tuna Harapan, sekolah favorit yang semua orang di Bandung pasti tau sekolah ini. Gue anak ke 2 dari pasangan Clarissa Maudyna dan Frans Wijoko. Gue punya abang yang umurnya 23 dan sekarang kuliah di Paris.

Sekian lama nunggu akhirnya datang. Dan gue gak bisa  basa basi langsung makan sampe habis karna gue laper banget.

"Rey, dikelas sebelah katanya ada murid baru loh." Ucap Fiera setelah makanannya habis tanpa sisa.
"Oh ya? Cewe atau cowo?" Jawab gue dengan ogahan karna gue gak berminat tentang informasi murid baru itu. Yaa.. gue terkadang gak peduli dengan sekeliling gue karna kadang buat risih dan gak guna.
"Cowo si. Tapi gue gak tau namanya"
"Ohh.. yaudah, yuk ke kelas. Udah bel"  untung bel masuk udah bunyi jadi gue bisa menghindari pembicaraan yang gak berfaedah itu.

Saat gue dan Fiera berjalan menuju kelas,
"Gue ke toilet dulu ya. Lo duluan aja" pamit gue ke Fiera
"Oke". Gue pun menuju toilet dan lalu

Brukkkkk

"Awhhh.. sakit bat gila" pantat gue yang nyium lantai karna nabrak orang.
Lalu ada tangan mengulur didepan gue, dan gue pun nrima uluran itu karna emang sakit ini pantat dan kaki gue.
"Sorry. Gue gak sengaja" ucap orang itu yang ternyata seorang cowo. Gue natap dia, seakan wajah dia itu asing. Apa dia cowo baru yang dibahas Fiera tadi ya, batin gue.
"Woy. Lo gak kesambet kan? Bengong mlulu" ucap si cowok dengan heran.nih anak kenapa gitu banget yak ngliatin gue? Atau dia kenal sama gue ya? Tapi gue baru liat muka dia dan asing banget, batin si cowok.
"Eh, sorry. Tadi lo ngomong apaan??"
"Gue minta maaf tadi nabrak lo."
"Oh iya. Gakpapa. Lagian gue juga salah. Hmmm, gue duluan ya." Pamit Reyna karna ingat ia ingin pergi ke toilet yang dibalas anggukan oleh si cowok..

Reyna menuju ke toilet dengan memikirkan ketololannya yang ngelamun didepan si cowok.
Setelah selesai Reyna menuju ke kelasnya dan  kebetulan guru yang mengajar tidak masuk sehingga kelas 11 Ipa 2 ramai. Ada yang tiduran dengan kepala ditaruh diatas meja, ada yang ngrumpi, mainan hp, gitaran.

Reyna yang melihat kegiatan teman sekelasnya pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum manis. Langkah kakinya menuju tempat duduknya yang sudah dihuni oleh teman sebangkunya.
"Ra.."
"Hmm, apaan?" Fiera yang mengantuk dan tiduran menjawab panggilan Reyna dengan ogah-ogahan.
"Tadi gue nabrak cowok pas gue mau ke toilet. Kayaknya dia murid baru deh, mukanya asing banget gitu." Cerita Reyna mengenai kejadian beberapa menit yang lalu sambil memikirkan tentang si cowok.
"Seriusan lo??!" Sahut Fiera dengan semangatnya. Mata yang tadinya ngantuk berat kini melebar ketika mendengar tentang murid baru itu.

Reyna hanya menggumam karna jengah melihat respon temannya itu.
"Gue yakin lo pasti terpesona sama tuh cowok. Iya kan?? Ngaku lo" pancing Fiera sambil senyum senyum jail dan alis yang naik turun kayak lift sekolah😅
"Apaan sih lo. B doang gitu" jawab Reyna
sumprit nih anak ngeselin banget, Untung temen, batin Reyna dongkol.
"Halahh. Liat aja ntar. Paling lo bakal suka sama dia. Hahahah" puas Fiera menjaili Reyna yang sudah terlihat kesel. Reyna hanya menggumam karna sudah malas merespon ucapam temannya itu.








--
Huhuuuuuuu bingung:)
Jangan lupa like vote and comment ya:)
Thankyou

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sebatas PernahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang