PERMAINAN DIMULAI

506 38 39
                                    

(mulai lanjut lagi. Mohon dukungan)
_

SAMPAI MEREBUT PACAR DARI TEMAN TERDEKAT

WALAU SEMUA BILANG 'AKU ORANG JAHAT'

BUKANLAH MASALAH ASALKAN ADA DIRIMU

PUNYA MUSUH PUN TIDAK MASALAH

****

FLASHBACK ON

Ina berjalan keluar kampus bersama dengan sahabatnya, Hera.
Sesekali mereka bersenda gurau selayaknya sepasang sahabat yang sudah seperti saudara.

Keduanya sudah bersahabat sejak SMP. Meski mereka sempat berpisah saat SMA karena Hera yang harus ikut orangtuanya ke luar kota, namun mereka tidak putus komunikasi.
Walau pada akhirnya mereka kembali bertemu saat masuk ke kampus yang sama. Karena Hera dan keluarganya yang kembali ke ibukota.

"Sorry ya pulangnya nggak bisa bareng. Soalnya aku udah ada janji sama Emily. Hari ini kami mau nge date" Hera terlihat sumringah saat mengatakan itu.

Mendengar nama itu disebut, senyum yang tadinya tersungging di bibir Ina mendadak luntur.
Ia mulai mengerti dengan apa yang dirasakan sejak pertama ia dan Emily berkenalan.
Pacar baru sahabatnya itu juga adalah mahasiswi baru dikampus ini.
Dengan itu ia akan jadi sering bertemu dengan Emily.

"Wah, asyik dong? Asal jangan sampai lupain aku aja sih kalau jadi kebanyakan pacaran hahah" ucap Ina dengan tawa yang sedikit dipaksa.

"Nggak lah. Kamu sohib aku, mana lah aku lupa?
Coba aja kalau kamu ada pacar, kita bisa double date" Hera memberi saran.

"Belum kepikiran buat pacaran lagi" ucap Ina dengan senyum getir.

Meski ia sendiri juga tak yakin dengan ucapannya. Apalagi dengan beberapa waktu ini. Pacar sahabatnya itu muncul di pikirannya semakin sering. Ia tahu seharusnya ini tak boleh. Ia tahu Emily adalah pacar Hera. Bagaimana bisa ia memiliki perasaan semacam itu?
Kalau Hera tahu pasti akan marah.

Tapi ia berpikir, bagaimana pun ia hanyalah manusia biasa. Hati bisa berubah kapan saja.

Keduanya berjalan menuju tempat parkir. Dimana Hera akan bertemu dengan Emily dan pergi bersama.

*****

Hera terlihat menyunggingkan senyum saat melihat seseorang yang ditunggunya berjalan mendekati nya. Ia melambaikan tangan dan menerima pelukan dari Emily saat gadis itu telah sampai didepannya. 

Ina yang melihat itu hanya memalingkan wajah. Tak tahu mengapa ia benci melihat kemesraan keduanya. Meski ia belum pernah bicara dengan Emily kecuali saat berkenalan waktu itu, tapi ia merasakan sesuatu yang ia mengerti. Meski ia merasa takut namun ia tak bisa juga untuk menghindar.

"Ina kan? Apa kabar?"

Ucapan dari Emily membuyarkan lamunan Ina. Gadis itu menoleh dan tersenyum melihat Emily yang kini menatapnya.
Beberapa detik Ina terpaku dengan tatapan gadis itu. Sama halnya dengan Ina, Emily pun terpaku dengan tatapan mata Ina. Seolah ada hal lain yang mereka simpan pada pandangan masing-masing.
Sementara Hera yang masih memeluk Emily tentu tak dapat melihat apa  yang terjadi dibalik punggungnya.

"Iya, aku Ina. Kabar aku baik" jawab Ina dengan ramah.

Hera yang sejak tadi bergelayut manja pada Emily pun kini melepas pelukannya. Betapa ia merindukan kekasih nya setelah seharian tak bersua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PADA MALAM YANG BERBADAI (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang