Portal

293 2 3
                                    

Krek.. Krek…

Kudengar suara kicauan burung masuk melalui jendela yang sepertinya barusan dibuka. Oh ternyata Mama yang membuka jendela itu menatapku dengan sedikit heran. Aku pun yang belum selengkapnya bangun juga ikut bingung melihat ekspresi Mama.

“Kau ingat ini hari apa?” Kata mama yang akhirnya memulai berbicara.  Aku langsung spontan melihat kalender yang tergeletak di meja sebelah kasur.

“Um.. Senin.. memangnya kena.. Oh iya! Sekarang seharusnya aku masuk sekolah hari pertama! Kenapa mama nggak ngebangunin aku dari tadi?” Kataku sendikit marah. Aku langsung menyibak selimut yang tadi masih menyelimuti ku.

“Mama kan sudah bilang, jangan tidur terlalu malam, kalau nanti bangun kesiangan, mama nggak mau ngebangunin” kata mama langsung keluar dari kamar.

“Ugh, mama nyebelin banget” gumamku dalam hati.

Aku pun langsung mengambil handuk, sekilas aku melihat jam ternyata sudah jam 6.15, padahal sekolah masuk pukul 07.00, sedangkan aku belum melakukan persiapan apapun. Semua keluargaku pun bilang aku adalah orang yang pemalas, dan aku juga mengakui jika aku memang seorang pemalas. Selesai mandi , aku langsung memakai seragam Katamarda Junior High School. Hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah Katamarda Junior High School, sebut saja KJH agar lebih singkat. Sedangkan satu minggu lalu sudah dilaksanakan MOS.

Saat-saat MOS tak berjalan begitu baik, karena kemarin aku mendapat hukuman karena tidak membawa ID Card yang sudah diperintahkan kakak Pembina MOS. Aku dihukum menuliskan kalimat ‘Saya tidak akan mengulangi lagi’ di papan tulis sampai penuh. Hukuman itu cukup membuat tanganku pegal-pegal.

“Woy Nan, mau makan enggak nih? Kalau nggak mau jatah sarapanku kumakan ya?” Kata seorang laki-laki yang suaranya sudah kukenal sejak kecil. Orang itu bernama Farrel, ia adalah kakakku. Ia adalah orang yang jahil, pemalas, dan kikuk. Sifatnya pun tak beda jauh dariku. Aku dan kakakku pun sering berantem, bahkan masalah sepele pun di permasalahkan.

“Iya! Sabar dong ini juga lagi pakai baju!” kataku geram langsung keluar dari kamar sambil memasang sabuk.

“Nih makan sarapan, aku yang buat” kata kak Farrel sambil menyodorkan sepiring  sandwich setebal 4 lapis.

“Kenapa porsiku banyak banget?” kataku heran sambil menghitung-hitung jumlah lapisan roti.

“Udah makan aja, kalau nggak mau buat aku aja” kata kakakku melirik roti sandwichku yang terlihat menggiurkan, lalu kembali bermain dengan gadget-nya.

“Eh enak aja! Daripada telat mending kubawa ke sekolah, bwek!” kataku membawa piring sandwich ke dapur dengan muka mencibir ke arah kakakku.

“Yaudah sana bodo amat” kakakku langsung melahap sisa sandwichnya lalu pergi membawa tas nya. Aku memasukan sandwichku yang sangat banyak lapisnya ke dalam kotak bekal.

“Hm… bekal sudah,buku sudah, baju rapi..” gumamku. “Waduh udah jam segini! Harus cepet-cepet berangkat!” kataku sambil menyambar tas dan hp ku yang tergeletak di meja rias tadi malam.

“Ma berangkat dulu ya!” kataku setengah berteriak lalu menutup pintu rumah. Aku langsung menaiki mobil pemberian Papa untuk Kakakku yang setiap harinya dipakai untuk ke sekolah.

****

Setelah sampai ke sekolah, aku langsung berlari ke arah papan pengumuman yang memuat pembagian kelas siswa. Belum sampai sana aku menabrak seorang laki laki yang lalu buku bukunya terjatuh ke lantai. Orang itu berpakaian rapi, umurnya sepertinya sebaya denganku, memakai kacamata yang lumayan tebal, membawa banyak buku, yah pokoknya terlihat seperti kutu buku.

PortalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang