Chapter 25

887 131 7
                                    

Pagi itu matahari menerobos masuk dengan sopannya menembus ventilasi jendela kamar dan mampu membuat seseorang yang terkena sinarnya melenguh pelan.

Kedua mata tajam itu terbuka perlahan dengan diikuti kedua alis tebalnya yang hampir bertaut karena merasakan silau dan hangatnya sinar matahari yang menyapa wajah tampannya.

Saat dirinya dirasa sudah cukup sadar, ia menyadari jika pagi itu ia tidak terbangun di kamarnya sendiri. Dan saat itu juga ia langsung menolehkan kepalanya ke samping kirinya, lalu kedua sudut bibirnya tertarik ke atas.

Dilihatnya wajah cantik seorang perempuan yang masih menutup matanya dengam deru halus yang dapat lelaki itu rasakan.

Disibakkannya perlahan anak-anak rambut kekasihnya yang turun menutupi wajah cantik perempuan itu. Membuat si pemilik rambut melenguh pelan karena sentuhan tangan besar dari lelaki itu.

"Morning," ucap lelaki itu dengan suara serak khas bangun tidurnya. Sepersekian detik, perempuan itu menyapa dengan senyumam cantik miliknya.

"Morning, Zack," balas perempuan itu pelan.

"Tidurmu nyenyak banget kayaknya," kata Zakky sambil mengelus-elus pelan kepala Summer. Membuat perempuan itu langsung memajukan tubuhnya untuk meringsek masuk ke depan dada bidang Zakky. Mencium aroma tubuh kekasihnya yang selalu menjadi favoritnya.

Summer mengangguk menanggapi pernyataan Zakky. Tidurnya semalam memang sangat nyenyak. Masalah tentang hubungannya dengan Zakky sudah selesai dari kemarin dan itu membuat hatinya lega. Ditambah, Zakky mau menemani Summer untuk tinggal dan tidur bersamanya.

Tok tok tok

"Ame." Panggil seorang laki-laki dari balik pintu kamar Summer. Dan saat sudah sadar penuh dari rasa kantuknya, seketika Summer bergegas bangun dengan raut muka yang panik. Ia baru ingat jika di rumahnya ada dua kakak sepupunya yang super menyeramkan. Bagaimana kalau mereka berdua tahu jika Zakky menginap di rumahnya dan tidur bersamanya? Bisa-bisa mereka berdua langsung dibawa ke penghulu saat itu juga. Ya bukan masalah sih, Summer dan Zakky mungkin malah senang. Tapi Summer hanya tak bisa membayangkan bagaimana pidato Giatra yang tak hentinya mengomeli dirinya dan Zakky.

"Aduh, aku lupa ada Mas Giatra sama Mas Rendra disini,"

"Emang kenapa?" Tanya Zakky yang kini sudah dalam posisi duduk sambil mengacak-acak pelan rambutnya.

"Ya bahaya, nanti kita diarak keliling komplek gimana?"

Zakky menaikkan alisnya saat mendengar jawaban Summer yang menurutnya cukup berlebihan. Dirinya sama sekali tidak peduli dengan Giatra maupun Rendra. Bukankan jaman sekarang sudah biasa jika laki-laki dan perempuan tidur bersama? Toh, mereka berdua tidur yang benar-benar tidur. Tidak melakukan hal lainnya.

Tok tok tok

"Ame? Gue masuk ya?" Giatra membuka pelan pintu kamar Summer dan seketika tubuh Summer membeku di tempatnya berdiri. Sedangkan Zakky hanya memasang wajah datarnya menatap Giatra.

Giatra pun hanya berdiri di depan pintu dengan wajah datar dan masa bodoh andalannya.

"Mas, aku bisa jelasin," ucap Summer panik sambil memegang lengan kanan Giatra.

"Hahahaha panik ya lo?"

"Ren! Syahrendra!" Panggil Giatra pada adiknya yang sedang sibuk membuat sarapan di dapur.

Rendra pun langsung berlari kecil menuju kamar Summer setelah mendengar panggilan dari kakaknya.

"Apa sih?" Tanyanya dengan wajah terganggu. Namun setelah itu tersenyum penuh arti.

SUMMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang