Renungan tajam Felisha langsung diberikan pada Firash Aryan. Lalu dengan nada yang tegas Felisha berkata
" Kau apahal ? "
Lalu mata Felisha tertumpu pada tangan Firash yang dihulurkan untuk berjabat dengannya. Padangan Felisha lantas dialihkan memandang wajah Firash yang masih selamba.
Dengan wajah yang berkerut Felisha memandang Firash. Perlahan-lahan huluran tangan kanan Firash ditarik setelah melihat reaksi Felisha yang seakan tidak suka dengan tindakan Firash itu.
Firash yang melihat wajah Felisha yang ketat itu lantas tertawa kecil. Melihat Firash yang tertawa menambahkan lagi kerutan diwajah Felisha.
" Gelak ape ? "
Tanya Felisha yang masih merenung tajam kearah Firash. Melihat wajah Felisha yang semakin ketat itu berjaya menghentikan ketawa Firash.
" Relax la sis. Aku kenalkan diri aku je. "
Mendengarkan kata-kata yang terzahir dari bibir Firash itu benar-benar menaikkan amarah Felisha.
" Mamat ni takde adab ke sia ? "
Desis hati Felisha sambil menjeling Firash. Felisha adalah seorang gadis yang sangat mementingkan adab.
Lalu Felisha kembali mendongak memandang Firash yang masih tersenyum. Bernada tegas dan sindiran , Felisha berkata pada Firash.
" Macam ni ye cara tegur orang ? Salam mana ? Bagus ke tepuk-tepuk meja orang macam ni ? "
" 17 tahun ke 7 tahun ni ? "
Firash yang mendengarkan kata-kata Felisha lantas pudar senyumannya. Sedang jasad Firash terdiam membatu , hatinya sedang riuh berkata-kata.
" Damn. Aku kena marah ke tho ? "
" Wait , asal aku diam ? Shit ! "
Usai itu Firash merenung kedalam mata Felisha. Bersama wajah yang biasa , Firash meminta maaf kepada Felisha atas tindakannya itu dengan sopan.
" yelah. Aku minta maaf. "
Lalu Felisha kembali mengalihkan pandangannya dari Firash. Buku diatas meja ditenung oleh Felisha. Firash agak terasa akan layanan Felisha hanya tersenyum pahit.
Perlahan-lahan Firash mengatur langkahnya kembali ke tempat duduknya. Layanan yang Felisha berikan padanya sebentar tadi benar-benar membuatkan Firash terkesima.
" Jarang-jarang Firash kena macam ni ye. Hahaha kau tunggu Felisha Aireena. "
Desis hati Firash sedang tangannya memutar-mutarkan sebatang pen hitam. Matanya tertumpu pada Felisha yang sedang sibuk menulis.
( RING RING )
Loceng sekolah berbunyi menandakan waktu pembelajaran sudah tamat.
Dikelas 5 Angkasa seorang guru yang bernama Halimah sedang mengingatkan anak-anak muridnya mengenai kerja sekolah pada hari ini.
Usai itu para pelajar berdiri dan memberi ucapan terima kasih pada guru tersebut sebagai tanda hormat.
Keluar saja Puan Halimah dari bilik darjah tersebut , para pelajar 5 Angkasa bergegas mengemas barang-barang kepunyaan mereka dan pulang.
Dikelas itu kini tinggal Felisha , Firash dan Helman. Sedang Felisha sibuk mengemas buku-bukunya , Firash sekali lagi mendekati Felisha.
" Hoi ! "
Jerit Firash dengan kuat ditelinga kiri Felisha. Sekali lagi Felisha terkedu. Lalu dipandangnya Felisha wajah Firsah yang sedang tertawa melihat reaksi Felisha.
YOU ARE READING
Penantian
Teen Fiction[ COMPLETED ] Menanti tanpa sebarang jawapan yang pasti itu tidak mudah. Bahkan melelahkan. Disaat perasaan mengawal diri , putus asa itu kelihatan indah sekali. Namun disini Felisha setia menanti. Hadirnya kepulangan seseorang yang pernah mengetuk...