"Aku melakukan hal tersebut, karena aku tahu, jika aku mengatakan hal yang sebenarnya padamu, maka sudah pasti, kau tidak akan mau, untuk tetap tinggal di purinya Count. Dan hal tersebut, akan membuat Count begitu murka denganku, dan akan membunuhku. Maka dari itu, aku terpaksa sedikit berbohong padamu. Dan oleh sebab itu, Count tak marah padaku, meskipun aku mengatakan padamu, kalau Count begitu kejam, dan juga jahat" tutur Gabriel.
Dengan berat, Anna menghela nafasnya, mendudukkan tubuhnya di tepi tempat tidur. Melihat raut wajahnya Anna, membuat Gabriel jadi begitu merasa bersalah. Ia pun segera duduk di sebelahnya Anna, dan memegang kedua bahunya Anna. Lalu ia berkata, "Maafkan aku, Anna. Aku sungguh menyesal, karena sudah berbohong padamu. Tapi aku melakukan hal tersebut, agar Count tidak murka, dan tidak membunuhku".
"Tapi mengapa, kau baru mengatakannya sekarang?" tanya Anna, sambil menoleh ke arah Gabriel, dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.
"Karena aku berpikir, kalau kau harus mengetahui, yang sebenarnya" jawab Gabriel, sambil menatap Anna dari samping.
"Tapi tetap saja, kan? Count akan murka, dan membunuhmu? Karena kau sudah memberitahuku, tentang hal ini" ucap Anna.
Segera Gabriel menggelengkan kepalanya, dan berkata, "Kurasa tidak, Anna. Kini, sudah ada anakmu, yang akan menemaninya, di dalam puri tuanya itu. Jadi, ia tak akan murka, apalagi sampai membunuhku".
"Meskipun, aku akan menikah denganmu?" tanya Anna, dan Gabriel langsung mengganggukkan kepalanya, "Tapi apakah, Axell dan kedua orang tuaku, akan menyetujui pernikahan kita?" ucapnya.
Dengan berat, Gabriel menghela nafasnya, dan menggidikkan kedua bahunya, "Kalau soal hal itu, aku tidak tahu" jawabnya.
Anna pun langsung terdiam, dan memalingkan pandangannya ke depan. Tapi di dalam hatinya, ia merasa begitu setuju, dengan idenya Gabriel. Karena ia begitu ingin, bisa menikmati hidupnya, sebagai seorang vampir. Di mana, ia bisa tidur saat menjelang pagi, dan malam harinya, ia akan pergi keluar, untuk mencari mangsa. Tapi hal tersebut, sulit untuk ia lakukan, selama ia tinggal di rumahnya. Karena setiap pagi, ia harus bangun pagi, untuk mandi, sarapan, dan berangkat ke kampus, sebagaimana yang dulu, sering ia lakukan, sewaktu ia masih menjadi manusia.
**********************
Saat ini, waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Dan kini, Anna, Axell, dan Gabriel, baru saja selesai menyantap sarapan mereka.
"Hehm. . . Axell, ada yang ingin kubicarakan padamu" ujar Gabriel, sambil melirik ke arah Anna.
"Oh ya? Bicarakan saja Gabriel, jangan sungkan-sungkan" ucap Axell, sambil menatap Gabriel.
Gabriel pun segera menarik nafasnya dengan panjang, dan membuangnya perlahan, sehingga membuat Axell, jadi mengerutkan dahinya.
"Aku ingin menikahi adikmu, Axell" ucap Gabriel, sambil melirik ke arah Anna.
Namun Axell sama sekali tak terkejut, bahkan raut wajahnya, langsung berubah menjadi bahagia, "Wah, masih sepagi ini, tapi aku sudah mendapat kabar mengejutkan, sekaligus bahagia seperti ini" ucapnya, sehingga membuat Anna dan Gabriel, jadi saling menatap satu sama lain, "Aku begitu setuju, apalagi jika kulihat dari tatapanmu, saat menatap adikku, terlihat jelas, bahwa kau mencintai adikku. Tapi semuanya, tergantung pada adikku, ia mau atau tidak? Untuk menikah denganmu" sambungnya, yang beralih menatap Anna, yang duduk di sebelahnya.
Anna pun sedikit terperanjat, dan menoleh ke Axell, "Menikah ya? Aku sudah siap, dan lagipula aku juga mencintai Gabriel" dustanya, tapi saat mengatakan hal tersebut, ia begitu gugup, bahkan jantungnya jadi berdetak tidak beraturan, tapi ia berusaha, untuk tetap tenang.
Setelah mendengar jawabannya Anna, Axell pun mengganggukkan kepalanya, dan menghela nafasnya dengan kasar, "Baiklah, kalau begitu, besok saat ayah dan ibu datang, kita bicarakan saja soal hal ini" ucapnya.
Namun Anna malah begitu terkejut, dan membulatkan kedua matanya, "Apa? Besok mereka mau ke sini?" tanyanya, yang terlihat seakan tidak percaya.
Sebuah senyuman pun, langsung terukir di wajahnya Axell. Lalu ia mengganggukkan kepalanya, dan berkata, "Iya adikku sayang, besok ayah dan ibu, akan datang dan menginap di sini. Dan mereka berjanji, kalau hal itu, tidak akan gagal lagi, seperti yang sudah-sudah".
Tapi Anna malah menghela nafasnya, dan mengganggukkan kepalanya, "Semoga saja, memang benar" katanya.
To be continue. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life [COMPLETE]
Vampire~ "My Immortal Prince" Book 3 ~ (Disarankan untuk membaca Book 1 nya (My Immortal Prince), dan Book 2 nya (The Immortal Love). Setelah malam itu esoknya Anna terbangun dengan dirinya yang bukan lagi seorang manusia melainkan salah satu Makhluk Kegel...