Hidup Kembali?

4.2K 363 27
                                    

.
.
.
.

Langit malam dimusim dingin begitu hitam, udara menggigit menggerogotinya hingga ke tulang. Wei Wuxian menggigil dibawah naungan malam, dibalik pepohonan berdaun rimbun dan semak belukar, hanya mengenakan sehelai kemeja panjang selutut berwarna biru gelap dan celana pendek. Air mata dan darahnya mengalir melewati mata dengan iris abu-abu kehitaman. Tangan kecilnya berubah pucat karena dingin, sudah mulai sulit untuk digerakkan. Wei Wuxian hampir ingin menyerah untuk keselamatan hidupnya, akan tetapi dia memiliki pikiran bahwa hal itu akan mencoreng harga dirinya yang tinggi, lebih baik  bertahan dan berbagi pengalaman mendebarkan ini dengan teman-temannya. Teman-teman? Ah, dia ingat memiliki janji untuk merayakan malam Tahun Baru bersama mereka.

Wei Wuxian beringsut memasuki semak-semak ketika indra penglihatannya mulai kabur. Ada suara langkah kaki terdengar olehnya. Suara itu segera membuat tubuh Wei Wuxian bergetar takut dan jantung berdebar. Di pikirannya hanya terlintas seseorang akan melenyapkannya jika dia ditemukan.

Wei Wuxian, menutup mulutnya dengan tangan yang dingin. Berdoa dalam hatinya agar tidak ditemukan. Namun sepertinya Tuhan sedang bermain dengannya, tuli terhadap doa yang dia panjatkan dengan tulus. Wei Wuxian merasa sulit, keberuntungannya selalu pahit.
Dia masih ditemukan oleh pria yang mengejarnya, saat itu kesadarannya sudah mulai mengambang seakan jiwanya terbang keluar dari tubuhnya. Hanya keinginan Wei Wuxian yang masih belum menyerah, memaksakan tubuhnya untuk tetap bergerak semakin masuk kedalam rimbunan dedaunan berduri. Wei Wuxian menahan sakit ketika dahan menggores tiap kulitnya. Bergerak secara acak, Wei Wuxian tidak tahu bahwa didepannya adalah sebuah jurang, ketika dia menyadarinya itu sudah terlambat.

Kotoran! Siapa yang menaruh jurang disini? bukankah hutan ini masih dalam lingkup taman bermainnya ketika masih kecil dulu. Dia pasti sudah berlari terlalu jauh

Semua berakhir, kisah hidupnya yang lumayan menyenangkan. Wei Wuxian terjatuh dengan teriakan yang menggema keluar dari tenggorokannya sebelum suara krak kasar menyusul. Jurang itu berlantaikan batu besar, dan tubuh Wei Wuxian jatuh tepat di atasnya.

Pria yang mengejar Wei Wuxian terkejut dengan kejadian yang tiba-tiba itu, semula dia hanya ingin memberi sedikit pelajaran pada Wei Wuxian sebelum membawanya seperti yang diperintahkan. Siapa yang menyangka bahwa pemuda itu akan melakukan pemberontakan dan berhasil melarikan diri. 

Pria itu mengutuk pelan, kemudian berbalik dan pergi. Ini akan sulit untuk menjelaskan pada tuannya.
.
.
.
.
.
.
Lan Wangji x Wei Wuxian

Mdzs © MXTX

Transmigrasi, Cina Kuno, typo, Mpreg, Benci menjadi Cinta.
.
.
.
.
Wei Wuxian terbangun karena merasakan goncangan ditubuhnya yang membuat perutnya tidak nyaman, dia menggeliat pelan dan merasakan seluruh tubuhnya remuk. Perlahan membuka kedua matanya yang berat, pandangan kabur Wei Wuxian menjadi jernih ketika dihadapkan pada sepasang mata cantik dan wajah menawan, seorang wanita.

Mata Wei Wuxian melebar terkejut. Wanita itu tampak sedikit familiar. Bukankah ini Kakak perempuan Jiang Cheng, kembang desa, Jiang Yanli?

Wei Wuxian segera bangun dan memeriksa seluruh tubuhnya, tidak menemukan luka apapun, salah satu tangan yang terlepas juga masih melekat ditubuhnya. 'Tuhan, apakah aku bermimpi?'

"Ah Xian apakah kau baik-baik saja?" Wei Wuxian merasakan kesejukan semilir angin musim semi mendengar suaranya. Lembut dan hangat, tipikal kakak perempuan baik hati dan perhatian yang selalu dia impikan.

Mulut Wei Wuxian hampir saja menyerukan nama seseorang ketika segelintir bayangan melintas dikepalanya, sebelum dia bahkan bisa mengeluh, kakak perempuan itu sudah menawarkan semangkuk minuman padanya. Gerakannya sangat cepat.

Wang-Fei yang DimanjakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang