Jangan lupa vote terlebih dahulu ya! Dan jangan lupa komen juga Terima kasih :)
🎀🎀🎀
Mahera tersenyum tipis, ia baru saja menyematkan sebuah foto pada dinding kamar. Bukan kamarnya, lebih tepatnya kamar yang disediakan oleh keluarga Fanessia untuk dirinya.
Target Is Done!
Begitu tulisan yang berada di foto tersebut. Setelah itu, Mahera mengambil jaket hoodie yang ia gantung pada belakang pintu kamarnya. Menyemprotkan parfum beraroma mint pada tubuhnya. Merapikan sedikit rambutnya di depan kaca lemari. Tidak lama sebuah ketukan pintu mengalikan pandangannya.
"Maher! Anterin gua ke mini market dong..." ujar Fanessia yang telah berdiri di ambang pintu. Mahera menghentikan kegiatan menata rambutnya kemudian, menolehkan kepala menatap Fanessia.
"Engga bisa gua sibuk!"
"Hilih ... Mau jalan ya, lo?"
Mahera tersenyum tipis. "Sok tahu."
"Itu buktinya rapi. Lo kan jarang-jarang rapi kalau gak lagi mau pergi," ucap Fanessia.
"Anda salah. Gua mau kerja, udah jam lima."
"Eh iya!"
Fanessia melangkahkan kaki masuk ke dalam kamar Mahera. Saat ingin menuju tempat tidur Mahera, pandangannya teralih pada beberapa foto yang terpajang di dinding kamar Mahera.
'Target is done' ucap Fanessia dalam hati.
"Sampai kapan lo mau kaya gini?" tanya Fanessia tiba-tiba. Mahera memutar tubuhnya menghadap Fanessia.
"Apanya?" Fanessia melirikkan matanya pada foto-foto yang terpajang di dinding kamar.
"Lo kan udah tau Fan."
"Lo selalu begitu jawabannya. Tobat lo! Karma gak ada yang tahu!"
"Gak usah bahas karma deh! Udah jadi gak lo mau ke mini market. Kalau gak gua tinggal!" jawab Mahera. Ia pun mengambil kunci motor di atas meja belajar dan melenggang ke luar kamar.
"Eh Maher! Tunggu!" teriak Fanessia yang berlari mengejar Mahera.
Fanessia mengenakan sendal jepit bergambar hello kitty-nya. Ia pun segera melangkahkan kaki menuju Mahera yang telah siap untuk melajukan motornya. Fanessia duduk di belakang jok motor Mahera.
"Jalan bos!" tutur Fanessia yang menepuk pundak Mahera.
"Siap Bos!"
Laju motor Mahera menderu melewati komplek yang sepi. Sesekali ia melihat Fanessia dari balik kaca spionnya.
Tak berselang lama, akhirnya mereka pun sampai pada sebuah mini market yang terletak di depan komplek rumah Fanessia. Fanessia turun dari motor matik milik Mahera. Tersenyum tipis memandang Mahera.
"Mau gua tungguin gak?"
"Engga deh. Lo 'kan kerja."
"Gak apa-apa kalau mau ditungguin."
Fanessia mengeleng cepat. "Engga. Udah sana berangkat kerja!"
"Ya udah. Pulang sendiri ya. Kalau jatuh bangun sendiri," ucap Mahera. Ia mengacak rambut Fanessia. Cewek bernama Fanessia tersebut mengangguk mengerti.
"Gua berangkat ya."
"Oke. Hati-hati."
Mahera pun kembali melajukan motornya menuju tempat kerjanya. Fanessia melambaikan tangannya setelah itu, melangkah masuk ke dalam mini market setelah Mahera pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lukisan Luka
Teen FictionFaras Mahera Putra adalah seorang pentolan di SMA Valletta Nusantara. Dia ingin sekali menghancur hidup seorang gadis bernama Dearni. Karena dia atau lebih tepatnya orang tua dari Dearni telah membuatnya terusir dari rumahnya sendiri dan membuatnya...