After The Light Goes Down (5-End)

5.9K 446 39
                                    

Maaf membuat kalian bingung. Aku pun emang bingung menuliskan akhir cerita ini 😅

Ini hasil revisinya. Lumayan berbeda. Tapi tidak banyak yang berubah. Hanya alur yg kubuat agar lebih logis.

Happy reading 😉😉

* **

Nafas mereka masih memburu. Mulut sama terbungkam menikmati sisa klimaks yang baru saja mereka raih. Dengan tubuh merebah di samping wanitanya, Evan tak sedetik pun berhenti memandang wajah Mia yang tengah memejamkan mata. Dari arah samping, pria itu tetap mengagumi keelokan wajah sang istri. Meski sebenarnya ia lebih suka jika mata bulat itu membalas tatapannya.

Evan hanya memandang datar saat istrinya beranjak dan mengenakan gaun tidur yang tersampir di kursi rias.

"Ke kamar Khandra?" Tanya Evan yang hafal dengan kebiasaan Mia selesai mereka bercinta.

Mia hanya berdehem pelan tanpa menoleh pada suaminya.

Setelah pintu itu tertutup, meninggalkan Evan sendiri di kamar, pria itu menghela napas panjang. Wanita itu tidak juga berubah. Selama hampir dua tahun mereka menikah, Mia selalu menampilkan wajah tanpa ekspresinya. Tak ada senyum dan tawa ketika di dekatnya. Hanya dengan putra merekalah, Mia akan menampilkan keceriaannya. Bahkan hubungan suami-istri di atas ranjang pun, terasa hambar. Karena Mia terlihat tidak menikmati, melakukannya seolah itu hanya tugas. Sepertinya, hanya Evan yang menikmati percintaan mereka. Atau, memang begitulah faktanya.

Dua tahun pernikahan mereka, Mia masih saja menganggap suaminya itu orang asing. Dia jelas sangat meragukan masa depan pernikahan mereka. Dan Mia juga belum bisa mempercayai Evan dan cintanya.

Sesulit itu ya, untuk menerima dan mengakui bahwa mereka berdua saling sayang? Dia seketika menjauh saat merasakan momen yang mulai romantis dan intim. Bahkan, saat mereka bercinta, Mia menahan erangan nikmatnya. Meredamnya menjadi desahan lirih seolah tak menikmatinya.

Ungkapan sayang dan cinta yang kerap Evan ucapkan selalu menjadi angin lalu. Dengan tatapan mata datar, Mia akan berlalu pergi seolah tidak mendengarnya.

Ada yang 'menyimpang' dari cara berpikir Mia. Evan sadar itu. Mia akan memilih menghindar agar tidak terluka. Mia akan pergi lebih dulu sebelum ia ditinggalkan. Mia tidak mau terikat pernikahan sekalipun ia mencintai Evan.

Baik Evan maupun Rania sudah berulang kali berusaha menyadarkan Mia. Dan, Mia yang akhirnya mau menikah dengan Evan saja, itu sudah pencapaian luar biasa. Tapi, pernikahan mereka jauh dari normal. Mia selalu tak acuh. Bahkan, topik perceraian selalu mudah perempuan itu ucapkan.

Karena itu, Evan berpikir bahwa mereka butuh bantuan psikiater. Tapi, Mia jelas tidak akan mau. Tidak mungkin juga Evan memaksa. Bisa kabur lagi perempuan itu nanti. Lalu ide gila itu muncul.

Evan meminta bantuan pada salah satu teman semasa kuliah yang sekarang menjadi psikiater, untuk mau memberikan terapi pada Mia. Dengan menyembunyikan identitas sebagai psikiater, teman Evan bernama Linda itu berpura-pura menjadi perawat yang bekerja di rumah sakit tempat Evan praktik. Meski tak mudah membuat temannya yang unik itu untuk setuju.

Tak ada sesi konsultasi atau segala macam terapi. Linda—tanpa disadari Mia—memberikan sugesti dengan cara-cara uniknya. Karena orang seperti Mia tidak menganggap bahwa dia perlu 'disembuhkan'. Bahkan, menurut perempuan itu, tak ada masalah yang terjadi pada dirinya.

"Mia perlu didorong. Perlu sedikit tekanan agar dia mau mempertahankan pernikahan kalian."

Saran itu terucap dari bibir Linda setelah beberapa kali dia mempelajari Mia. Lewat hubungan pertemanan yang aneh, diam-diam Linda memancing Mia untuk mengungkapkan isi hatinya.

LOVE - Book Of Romance StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang