Shana 45 || Laluna Spyolla (Revisi ✓)

5.5K 404 8
                                    

UPDATE!!!
SEMOGA CHAPTER INI MENGOBATI KERINDUAN KALIAN PADA SHANA DAN TEMAN-TEMANNYA.
Kalau ada kesalahan komen inline ya jangan lupa voth juga.

TERIMAKASIH YANG SUDAH BACA DAN MENINGGALKAN JEJAK

Happy Reading❤

Tangisku mereka anggap nyanyian penuntun tidurnya
garisan lukaku bagai lukisan pujangga tersyahdu
***

~Langit Abu-Abu - Tulus 🎧


Erland menatap ponselnya menunggu kabar dari salah satu temannya yang sedang menyelidiki kasus Shana, cowok itu sesekali melirik ke arah kaca menatap wajah Shana yang tertidur pulas. Wajah gadis itu penuh dengan lebam, beberapa bahkan ada yang masih diperban, membuat miris melihatnya. Di samping gadis itu ada Galen yang juga tertidur sambil memegang tangan Shana. Jam menunjukkan pukul dua dini hari, namun kedua cowok itu sama sekali tidak berniat meninggalkan rumah sakit.

"Pulang gih istirahat, besok lo kan sekolah, biar gue sama Galen yang jagain Shana,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pulang gih istirahat, besok lo kan sekolah, biar gue sama Galen yang jagain Shana,"

Erland tersentak, dia menoleh ke asal suara mendapati Kevin tengah berdiri tepat di sampingnya.

"Kok lo balik lagi?" tanyanya heran. "Kak Gino mana?" lanjutnya.

"Gue balik cuma ambil ini," jawab Kevin sambil mengangkat laptop yang dia bawa. "Kak Gino ada urusan di perusahaan, dia ke sini siangan katanya."

Erland mengangguk tanda mengerti, dia kembali melirik layar ponselnya yang tidak ada notifikasi sama sekali, menghela napas lelah dia mendongak menyandarkan kepalanya di tembok.

"Udah gih sana pulang, tenang aja ada gue sama Galen yang jagain Shana," ujar Kevin. Dia merasa kasian melihat wajah Erland yang lesu dan seperti menahan kantuk.

Erland tidak menjawab, cowok itu memejamkan mata mengabaikan perkataan Kevin. 

Drtt .. Drtt .. Drtt ..

Erland langsung membuka mata saat merasa ponsel yang dia genggam bergetar. Dia mendekatkan ponselnya ke telinga saat melihat nama kontak yang sedari tadi dia tunggu muncul di layar ponselnya.

"Gimana?" Tanyanya tidak sabar.

"..."

"Oke, besok ketemu di kafe." Erland mematikan sambungan dan memasukkan ponselnya ke dalam saku, setelah itu kembali memejamkan matanya.

Sedangkan di dalam ruang rawat Shana, Galen menguap lebar, matanya mengerjap-ngerjap karena silau. Matanya menyipit saat mendapati Shana tengah duduk menatap ke dapan tanpa ekspresi.

"Eh, lho Princess kamu udah bangun? Ada yang sakit atau kamu haus?" tanyanya setelah nyawanya terkumpul semua. Shana tidak menjawab, matanya terus menatap ke depan tanpa ekspresi.

LUKA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang