RINAI: 8

46 2 0
                                    

Kedatangan dua mobil mewah membuat semua siswa MHS menganga. Tidak tidak, bukan mobilnya yang mewah, tetapi orang yang turun dari mobil-mobil itu. Iyalah nggak kaget sama mobil mewah, orang sekolah elit mah muridnya anak holkay semowah:v

"Busett anak baru cuy! "

"Most wanted baru nih? "

"Aduh jodoh gue ya tuhan!! "

"Yang cewek sisain buat gue! "

"Bidadari coy!! "

Bla bla bla. Dengan gaya angkuhnya, Sevon dan Valdo yang memakai kacamata hitam turun dari mobil. Mendengar ocehan para murid membuat keangkuhan mereka menjadi. Geo dan Milan pun berdecih dengan gaya temannya itu.

"Sok-sokan lo anying! " Geo menonyor kepala Sevon.

"Gaya lo kampret! " diwaktu yang bersamaan, Milan juga menonyor kepala Valdo.

"Bangke lo ambyar image gue! " cibir Valdo tak terima.

"Iya lo, awas aja huh, " balas Sevon.

"Eh jangan kaya bocah ngapa, buruan!" sela Rinai menghampiri mereka. Rinai memang sengaja tidak ingin diantar oleh supirnya ke sekolah. Sedangkan empat sekawan itu berangkat bersama memakai mobil Sevon.

"Ampun deh Ay, yaudah ayo gaizzz! " ajak Valdo.

Mereka pun berjalan beriringan memasuki gedung MHS dengan Rinai yang berada ditengahnya, hmm seperti biasa.

"Jadi kelas kita dimana Ay? " tanya Milan.

"12 Ipa 1," jawab Rinai dan diangguki oleh sobatnya.

Baru saja mereka melangkah lagi, Sevon menghentikan.

"Tunggu-tunggu, kita kan nggak tau tu kelas dimana njir! "ujarnya.

Mereka semua terdiam, "Bego bego bego! " ucap Valdo.

"Lo!!!" umpat mereka bersamaan.

"Lahh ngapa gua anjir! Jahad kalian semuwah! "

"Bodooo, " ujar Rinai.

"Eh lo, numpang nanya dong! 12 Ipa 1 dimana? " Karena pusing dengan teman-temannya, Milan memutuskan untuk bertanya pada seorang siswi yang duduk tak jauh dari mereka.

"Di-di lanntai atas, " balasnya gugup.

"thanks, " ucap Milan. "Kalian mau ngikut apa masih mau ngebacot? " lanjutnya berjalan mendahului.

"Yeee awas lo Lan, " umpat Rinai. Milan yang mendengar ucapan Rinai pun memundurkan langkahnya, dan menarik Rinai bersamanya. Rinai menjulurkan lidahnya ke arah ketiganya.

"Lah kah kita ditinggal nih? "

"Eee cebong tungguin! Kok cuma Ay doang sih yang diajak? A'a juga mau kali! " teriak Valdo dramatis. Hal itu sontak membuat para murid yang menatap mereka bergidik dan tertawa.

Tak lama mereka sampai dilantai dua, namun langkah mereka lagi-lagi terhenti.
"Kanan apa kiri sih? " gerutu Milan.

"Woe kenapa berhenti? " tanya Geo yang baru saja berhasil menyusul.

"Ini lagi bingung, yang kanan apa kiri? " ujar Rinai.

"Kanan aja lah, yang baik itu selalu kanan, " Timpa Sevon baru datang.

"Yee sok tau lo kaya tuhan! " cibir Geo.

"Sekali kali tuh coba hal baru, kita ke kiri! " sahut Valdo tiba-tiba.

RINAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang