Hari ini sesuai permintaan Gio kemarin yang meminta Adara untuk mengunjungi kantornya dengan membawa makanan, Adara tentu tidak akan lupa. Bahkan—ia menyiapkan makanan dengan tangannya sendiri.
Menu Italia menjadi pilihan Adara. Sepotong ikan di atas daun arugala, salad, pasta dengan saus tomat, baguette, dan buah anggur. Platting menarik yang terlihat menggugah selera itu membuat siapa pun yang melihat ingin segera mencicipinya.
"Sudah selesai, Adara?" tanya Reta menghampiri putrinya di dapur.
Adara mengemas dengan baik, ia tersenyum ke arah ibunya. "Sudah, Ma. Adara siap-siap dulu, biar nggak terlambat."
Adara memakai pakaian sederhana yang ia pilih secara acak di lemari. Pilihan outfit Adara hari ini adalah rok A-line dengan paduan blouse yang menciptakan tampilan kasual. Sederhana, namun tetap terlihat manis jika Adara yang menggunakannya.
"Pak, ke kantor Gio ya," pinta Adara pada supir rumah.
"Baik, Bu."
Selanjutnya perjalanan di mulai dengan cuaca berawan, Adara menatap luar kaca mobil, pekarangan rumah milik Gio sangat luas, Adara baru menyadari itu.
****
Mobil tiba di sebuah perusahaan berlabel perak, Zaxster. Adara mendongakkan kepala, melihat betapa tingginya bangunan pencakar langit dihadapannya. Ini pertama kalinya Adara mengunjungi pusat perusahaan keluarga Zaxster.
"Gio hidup lebih baik dari yang aku bayangkan," batin Adara.
Ia tersenyum, seolah keputusannya untuk ikut bersama Kartika tidak sia-sia, karena dengan itu Gio dapat keluar dari panti asuhan dan menjalankan hidup yang lebih layak.
"Silahkan letakkan tangan di belakang kepala," ujar satpam bertubuh besar.
Di pintu masuk, terdapat pemeriksaan barang bawaan juga pemeriksaan detektor logam. Adara kooperatif, ia tetap mengikuti prosedur pemeriksaan meskipun cukup memakan waktu.
"Silahkan masuk," ujar satpam tersebut setelah memastikan Adara aman.
"Terima kasih," ucap Adara mengambil kembali tasnya dan melangkah memasuki lobby utama perusahaan.
Di lobby tersebut terdapat 2 staff perempuan yang berjaga, Adara menghampiri salah satu diantaranya—perempuan blonde dengan rambut di kuncir kuda.
"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" tanya resepsionis perempuan.
"Saya ingin bertemu dengan Gio," jawab Adara dengan wajah polos.
"Pak Gio Zaxster?" tanya resepsionis memastikan. "CEO perusahaan?"
Adara mengangguk ragu. "Iya, Pak Gio Zaxster." Adara berpikir, mungkin ia salah karena tidak formal.
"Apakah sudah buat janji sebelumnya?" tanya resepsionis tersebut.
"Sudah," jawab Adara.
"Baik—tunggu sebentar, ya."
Resepsionis tersebut menekan tombol di telepon, yang tersambung langsung pada sekretaris yang selalu stand by di depan ruangan CEO. Wajahnya terlihat heran, sambil melirik Adara sesekali. Hingga panggilan terputus, barulah resepsionis tersebut tersenyum palsu.
"Maaf, Bu. Hari ini Pak Gio ada kunjungan penting. Beliau memberitahu sekretarisnya untuk mengosongkan seluruh jadwal hari ini," kata resepsionis tersebut.
Adara melipat bibirnya ke dalam, menimbang banyak hal apakah ia harus kembali dengan makanan utuh atau tetap masuk secara paksa. Tapi—rasanya tidak sopan jika masuk begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
しぬ SHINU (COMPLETED)
Mystery / Thriller❝Maaf berarti kalah, dan yang kalah harus mati!❞ Semua orang mengenalnya sebagai monster pembunuh. Namun bagiku, dia adalah sosok pelindung. Manusia pencabut nyawa itu terperangkap dalam prinsipnya sendiri. Akankan Adara dapat menaklukkan monster te...