part 3 " penelpon misterius lagi "

102 8 1
                                    

setelah pulang dan berpisah dengan wega dan Tia , detik berpijak di depan rumah sudah menegaskan pada diriku , aku harus mencari jati diriku , membanggakan kedua orang tuaku , dan mecapai mimpiku , mungkin bisa disebut aku terlahir dari keluarga yang sederhana , mempunyai orang tua lengkap saja menurutku sudah sempurna , apalagi jika orang tuaku menangis bahagia karna bangga padaku , selembar kertas kelulusan saja menurutku tak ada gunanya jika aku tidak berguna kelak , cita citaku tak akan tercapai jika aku bermalas malasan .
beberapa Minggu telah usai, terasa cepat waktu berlalu , namun, aku dan kedua sahabatku , sejak acara kelulusan itu usai , kita tidak pernah berkumpul seperti Minggu kemarin di sekolah , hanya video call lewat handphone yang bisa kami lakukan ,
ya,, karna sekarang mereka melanjutkan kehidupannya masing masing , apalagi wega yang ikut mamah nya ke Jakarta , dia meneruskan kuliah di salah satu universitas Jakarta , sedangkan Tia , dia sedang meneruskan usaha ibu dan bapaknya di surabaya, hhmm ,, walaupun mereka sering kasih kabar tapi raganya yang membuat aku tidak sabar ingin bertemu .
Sedangkan keadaanku ? Syukur Alhamdulillah aku di terima di salah satu universitas Bandung , aku bahagia , tapi ada kejanggalan dari pikiranku sejak Minggu lalu , siapa lagi jika bukan rehan , aku tidak tau kabar dia dimana sekarang , tapi ya sudahlah , mungkin sekarang dia bekerja atau kuliah aku tidak tau !!aneh juga seperti di telan bumi .
awal pagi aku bangun seperti biasa , melaksanakan sholat dan membantu ibuku masak ,
hari ini rencananya aku akan berangkat ke Bandung , beruntungnya aku punya keluarga di bandung, yaitu orang tua dari ibuku, iya,mereka kake dan nenekku, mulai beberapa tahun ke depan mungkin aku akan bersamanya sampai selesai kuliah .
paginya ibu dan ayah sedang berada di ruang tamu , mereka sedang asik mengobrol,
sedangkan aku di kamar untuk mengemasi barang barang yang akan aku bawa ke Bandung .
handphone ku berdering keras dan ternyata notif video call dari wega dan Tia ,
( lewat handphone )
" halloo,,rismaku sayang assalamualaikum ?? " ujar Tia dengan genitnya
"eh ,,, waallaikumsslam ternyata si cewe centil yang suka makan toh yang video call hehe " goda ku ,
" ciee ,, yang mau berangkat pindahan cantik banget , hehe " balas Tia
" eh iya ris , udah tau rehan kemana ? aku dapet informasi dari guru kelas kita , katanya rehan dapet beasiswa loh di universitas luar negri , tapi tidak tau dimana ya " to the point ujar wega ,
" luar negri ? yang bener kamu ga ? aku ga tau tuh ga punya info apapun tentang dia , tapi syukurlah dia meneruskan untuk kuliah " balasku dengan hati yang sebenernya penasaran ,
" iya sih , yasudah ga, kita jangan ganggu Risma dulu . nanti aja, setelah di Bandung kamu kabarin kita ya ris , ? " ujar tia
" hmm iya insyaallah , doain aku ya sahabatku , dan semoga kalian disana juga baik baik saja , terus ngabarin aku ya!! aku gamau kalo kalian ngumpetin sesuatu dariku " balasku ,
" iya Tia semoga sehat selalu yah , jaga sholatnya , kita akan tetep seperti ini walau pun sekedar mengandalkan video call dan chattingan di watshaap " ujar Tia ,
" yaudah , jaga diri kalian ya ,, aku tutup telpon dulu nanti kalo udah nyampe aku kabarin kalian " balasku
"iya , hati hati ya ris , assalamualaikum "
wega menutup video call nya .
aku menjadi terlamun , dia sangat hebat , suara lantunan Al-Qur'an dan adzan pun sudah membuat aku sangat kagum , ahhh ,, apasi aku ini , aku tidak boleh terus terusan memikirkan dia ,
Selesai sudah membereskan barang barangku , aku menghampiri ibuku dan ayah di ruang tamu .
" Bu , ayah , aku aku sudah dewasa sekarang , ini waktunya aku mencari jati diri ku , maafin aku yah , Bu , aku belum bisa menjadi anak yang kalian inginkan , tapi akan ku buktikan , bahwa aku bisa menjadi wanita yang mandiri, aku sayang kalian " ujarku sambil memeluk ibu dan ayahku .
" nak ,, dengar ibu , jadi siapapun engkau nanti , tetaplah rendah hati , jaga sholat mu , jaga kewajiban sebagaimana wanita seharusnya , karna wanita yang di banggakan itu adalah wanita yang hatinya lemah lembut dan sabar ketika ada masalah besar , Allah selalu bersamamu nak , ibu dan ayahmu tidak akan pernah memutuskan doa untukmu "
balas ibu sangat menyentuh hati ku ,
sedang ayahku tidak banyak bicara namun dia adalah lelaki pertama yang sangat aku cintai , dia selalu mengambil tindakan daripada omongan ,
" aku sudah siap Bu , aku akan rindu kalian , kalian jaga diri baik baik ya , nanti setelah di rumah kake aku kabarin " ujarku
" kamu juga hati hati nak , jaga solat mu dan kesehatanmu , jika ada apa apa disana kamu harus telpon ayah " ujar ayah .
akupun bergegas untuk mengambil koper di kamarku , namun ketika aku hendak ke ruang tamu lagi untuk berangkat, aku berhenti dengan sekejap di depan pintu kamar, ketika tidak sengaja mendengar pembicaraan ibu dan ayah saat menyebut nama rehan ,
ada apa sebenarnya ? aku benar benar bingung . tapi disana aku tidak melihatkan rasa penasaran ku , dengan hijab hitam dan gamis coklat yang aku pakai saat berangkat ke Bandung , mobil pamanku pun sudah datang di depan rumah , aku akan di antar oleh pamanku , dia bergegas mengambil koperku
"Assalamualaikum ,, ris ayo cuaca hari ini tidak mendukung kita harus cepat cepat berangkat " ujar pamanku
"Waallaikumsslam , ayo paman , bentar aku pamit dulu sama ayah dan ibu " balasku
Akupun berpamitan dengan ayah dan ibu ,
"ibu , ayah ,, aku pamit dulu yah " sambil memeluk ibu dan ayah secara bergantian
" iya , hati hati nak , nanti ibu telpon kakemu " balas ibu sambil menciumku
" Kalau nanti kamu ingin pulang telpon ayah saja , biar ayah jemput kamu " balas ayah
" iya yah , Bu , yasudah aku berangkat yah takut keburu hujan ,, assalamualaikum " pamitku
"waallaikumsslam " ujar ayah dan ibu .
disana aku memulai perjalanan selama 3 jam dari kampung ku menuju rumah kake ,
teringat kembali Minggu yang lalu , aku mengingat sahabatku yang selalu ada untuku, namun kini kita harus di pisahkan dulu ,
dan rehan .
Sepertinya, sekarang aku mulai mengaguminya , si cowok sombong itu malah merubahku , sayang sekali aku tidak bisa mencari info sama sekali tentang dia , lewat handphone , ataupun temannya , aneh .
Aku berharap menjadi apapun dia kelak , semoga dia tetap menjadi lelaki yang baik hati .
handphone ku pun berbunyi sewaktu di perjalanan , dan nomor baru itu lagi , entah siapa dia , sekian lama tak menelpon hanya aku ingat angka ujung nomornya saja , aku terdiam .
" ris , ko di liatin Mulu , angkat dong , siapa tau penting " ujar paman yang sedang menyetir mobil sedangkan aku berada di sampingnya,
" iya paman, akan ku angkat " balasku,
" hallo ,, asallamualikum ? Dengan siapa ini ? " salamku
" waallaikumsallam, maaf mengganggu perjalananmu , kamu hati hati di Bandung , tetap fokus dengan tujuanmu, aku tidak kemana mana , kamu masih menjadi senja bagiku"
ujar penelpon misterius itu ,
"tuuuutt,,, " kedua kalinya dia mematikan telponnya , sebenarnya siapa dia ? , apa maksudnya ?

" aneh untuk berdiskusi rasa
rasa yang tidak bisa berbicara
merahasiakan semua lewat suara
aku tidak tau indahnya cinta
tapi dia melihatku bagaikan senja
seperti aku melihat senja memakai rasa"
#rasamala

" Penelpon Misterius Menta'arufkanku "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang