setelah pulang dan berpisah dengan wega dan Tia , detik berpijak di depan rumah sudah menegaskan pada diriku , aku harus mencari jati diriku , membanggakan kedua orang tuaku , dan mecapai mimpiku , mungkin bisa disebut aku terlahir dari keluarga yang sederhana , mempunyai orang tua lengkap saja menurutku sudah sempurna , apalagi jika orang tuaku menangis bahagia karna bangga padaku , selembar kertas kelulusan saja menurutku tak ada gunanya jika aku tidak berguna kelak , cita citaku tak akan tercapai jika aku bermalas malasan .
beberapa Minggu telah usai, terasa cepat waktu berlalu , namun, aku dan kedua sahabatku , sejak acara kelulusan itu usai , kita tidak pernah berkumpul seperti Minggu kemarin di sekolah , hanya video call lewat handphone yang bisa kami lakukan ,
ya,, karna sekarang mereka melanjutkan kehidupannya masing masing , apalagi wega yang ikut mamah nya ke Jakarta , dia meneruskan kuliah di salah satu universitas Jakarta , sedangkan Tia , dia sedang meneruskan usaha ibu dan bapaknya di surabaya, hhmm ,, walaupun mereka sering kasih kabar tapi raganya yang membuat aku tidak sabar ingin bertemu .
Sedangkan keadaanku ? Syukur Alhamdulillah aku di terima di salah satu universitas Bandung , aku bahagia , tapi ada kejanggalan dari pikiranku sejak Minggu lalu , siapa lagi jika bukan rehan , aku tidak tau kabar dia dimana sekarang , tapi ya sudahlah , mungkin sekarang dia bekerja atau kuliah aku tidak tau !!aneh juga seperti di telan bumi .
awal pagi aku bangun seperti biasa , melaksanakan sholat dan membantu ibuku masak ,
hari ini rencananya aku akan berangkat ke Bandung , beruntungnya aku punya keluarga di bandung, yaitu orang tua dari ibuku, iya,mereka kake dan nenekku, mulai beberapa tahun ke depan mungkin aku akan bersamanya sampai selesai kuliah .
paginya ibu dan ayah sedang berada di ruang tamu , mereka sedang asik mengobrol,
sedangkan aku di kamar untuk mengemasi barang barang yang akan aku bawa ke Bandung .
handphone ku berdering keras dan ternyata notif video call dari wega dan Tia ,
( lewat handphone )
" halloo,,rismaku sayang assalamualaikum ?? " ujar Tia dengan genitnya
"eh ,,, waallaikumsslam ternyata si cewe centil yang suka makan toh yang video call hehe " goda ku ,
" ciee ,, yang mau berangkat pindahan cantik banget , hehe " balas Tia
" eh iya ris , udah tau rehan kemana ? aku dapet informasi dari guru kelas kita , katanya rehan dapet beasiswa loh di universitas luar negri , tapi tidak tau dimana ya " to the point ujar wega ,
" luar negri ? yang bener kamu ga ? aku ga tau tuh ga punya info apapun tentang dia , tapi syukurlah dia meneruskan untuk kuliah " balasku dengan hati yang sebenernya penasaran ,
" iya sih , yasudah ga, kita jangan ganggu Risma dulu . nanti aja, setelah di Bandung kamu kabarin kita ya ris , ? " ujar tia
" hmm iya insyaallah , doain aku ya sahabatku , dan semoga kalian disana juga baik baik saja , terus ngabarin aku ya!! aku gamau kalo kalian ngumpetin sesuatu dariku " balasku ,
" iya Tia semoga sehat selalu yah , jaga sholatnya , kita akan tetep seperti ini walau pun sekedar mengandalkan video call dan chattingan di watshaap " ujar Tia ,
" yaudah , jaga diri kalian ya ,, aku tutup telpon dulu nanti kalo udah nyampe aku kabarin kalian " balasku
"iya , hati hati ya ris , assalamualaikum "
wega menutup video call nya .
aku menjadi terlamun , dia sangat hebat , suara lantunan Al-Qur'an dan adzan pun sudah membuat aku sangat kagum , ahhh ,, apasi aku ini , aku tidak boleh terus terusan memikirkan dia ,
Selesai sudah membereskan barang barangku , aku menghampiri ibuku dan ayah di ruang tamu .
" Bu , ayah , aku aku sudah dewasa sekarang , ini waktunya aku mencari jati diri ku , maafin aku yah , Bu , aku belum bisa menjadi anak yang kalian inginkan , tapi akan ku buktikan , bahwa aku bisa menjadi wanita yang mandiri, aku sayang kalian " ujarku sambil memeluk ibu dan ayahku .
" nak ,, dengar ibu , jadi siapapun engkau nanti , tetaplah rendah hati , jaga sholat mu , jaga kewajiban sebagaimana wanita seharusnya , karna wanita yang di banggakan itu adalah wanita yang hatinya lemah lembut dan sabar ketika ada masalah besar , Allah selalu bersamamu nak , ibu dan ayahmu tidak akan pernah memutuskan doa untukmu "
balas ibu sangat menyentuh hati ku ,
sedang ayahku tidak banyak bicara namun dia adalah lelaki pertama yang sangat aku cintai , dia selalu mengambil tindakan daripada omongan ,
" aku sudah siap Bu , aku akan rindu kalian , kalian jaga diri baik baik ya , nanti setelah di rumah kake aku kabarin " ujarku
" kamu juga hati hati nak , jaga solat mu dan kesehatanmu , jika ada apa apa disana kamu harus telpon ayah " ujar ayah .
akupun bergegas untuk mengambil koper di kamarku , namun ketika aku hendak ke ruang tamu lagi untuk berangkat, aku berhenti dengan sekejap di depan pintu kamar, ketika tidak sengaja mendengar pembicaraan ibu dan ayah saat menyebut nama rehan ,
ada apa sebenarnya ? aku benar benar bingung . tapi disana aku tidak melihatkan rasa penasaran ku , dengan hijab hitam dan gamis coklat yang aku pakai saat berangkat ke Bandung , mobil pamanku pun sudah datang di depan rumah , aku akan di antar oleh pamanku , dia bergegas mengambil koperku
"Assalamualaikum ,, ris ayo cuaca hari ini tidak mendukung kita harus cepat cepat berangkat " ujar pamanku
"Waallaikumsslam , ayo paman , bentar aku pamit dulu sama ayah dan ibu " balasku
Akupun berpamitan dengan ayah dan ibu ,
"ibu , ayah ,, aku pamit dulu yah " sambil memeluk ibu dan ayah secara bergantian
" iya , hati hati nak , nanti ibu telpon kakemu " balas ibu sambil menciumku
" Kalau nanti kamu ingin pulang telpon ayah saja , biar ayah jemput kamu " balas ayah
" iya yah , Bu , yasudah aku berangkat yah takut keburu hujan ,, assalamualaikum " pamitku
"waallaikumsslam " ujar ayah dan ibu .
disana aku memulai perjalanan selama 3 jam dari kampung ku menuju rumah kake ,
teringat kembali Minggu yang lalu , aku mengingat sahabatku yang selalu ada untuku, namun kini kita harus di pisahkan dulu ,
dan rehan .
Sepertinya, sekarang aku mulai mengaguminya , si cowok sombong itu malah merubahku , sayang sekali aku tidak bisa mencari info sama sekali tentang dia , lewat handphone , ataupun temannya , aneh .
Aku berharap menjadi apapun dia kelak , semoga dia tetap menjadi lelaki yang baik hati .
handphone ku pun berbunyi sewaktu di perjalanan , dan nomor baru itu lagi , entah siapa dia , sekian lama tak menelpon hanya aku ingat angka ujung nomornya saja , aku terdiam .
" ris , ko di liatin Mulu , angkat dong , siapa tau penting " ujar paman yang sedang menyetir mobil sedangkan aku berada di sampingnya,
" iya paman, akan ku angkat " balasku,
" hallo ,, asallamualikum ? Dengan siapa ini ? " salamku
" waallaikumsallam, maaf mengganggu perjalananmu , kamu hati hati di Bandung , tetap fokus dengan tujuanmu, aku tidak kemana mana , kamu masih menjadi senja bagiku"
ujar penelpon misterius itu ,
"tuuuutt,,, " kedua kalinya dia mematikan telponnya , sebenarnya siapa dia ? , apa maksudnya ?" aneh untuk berdiskusi rasa
rasa yang tidak bisa berbicara
merahasiakan semua lewat suara
aku tidak tau indahnya cinta
tapi dia melihatku bagaikan senja
seperti aku melihat senja memakai rasa"
#rasamala
KAMU SEDANG MEMBACA
" Penelpon Misterius Menta'arufkanku "
Teen FictionRisma wanita yang masih penasaran dengan rehan seseorang yang sangat sombong dan lelaki misterius yang ada di handphonenya siapakah sebenarnya rehan ? Dan siapakah lelaki yang ada di telpon itu ? Apa tujuan lelaki itu ? Mengapa begitu tertutup sekal...