An Unwanted Marriage (2)

1.8K 198 30
                                    

~°~°~°~

Malam yang kelam dan gelap tanpa bulan. Menemani Sang Ratu termenung dengan kesenduan amat dalam. Ratu cantik itu sedang berpikir bagaimana membuat sang Putri mengerti.

"Bu-in"

"Jeonha"

"Apa yang sedang kau pikirkan cintaku?"

Sang Raja mendekat dan menggenggam tangan istrinya lembut, ia mengelus-elus pipi merah maroon itu. Ratu cantik itu menatap dalam suaminya.

"Aku sedang memikirkan lamaran Jaemin" matanya menyendu.

"Ceritalah padaku, siapa tau aku bisa memberikanmu jalan" Raja mendekatkan wajahnya.

"Jaemin mau menerima lamaran Bangsawan Seo" ucap Ratu hati-hati.

"Bukankah itu kabar baik? Kenapa kau bersedih cintaku?"

"Tapi Jaemin ingin menikah dengan anak bungsu Bangsawan Seo" ucapnya terdengar lirih.

"Apaa?? Tapi Seo Jisung akan jadi penasihat selanjutnya untuk Putra Mahkota" ucap raja tak habis pikir.

"Itulah, bagaimana aku memberinya pengertian?" ucap sang ratu dengan mata berkaca2.

"Terima lamaran itu Kim Donyoung, terima lamaran itu untuk Putra sulung Bangsawan Seo" titah Raja dengan tegas

"Jaehyun" panggil Ratu dengan tatapan memelas.

Saat sang Raja sudah memanggil nama asli, itu berarti perintah nya adalah ultimatum sebagai seorang istri. Donyoung harus menurut pada suaminya. Walaupun dia merasa sangat sedih.

"Kau harus berlaku adil bukan?"

"Maksud Jeonha?"

"Lee Jeno tidak mendapatkan cintanya, maka putri kesayanganmu itu juga harus begitu"

"Jeonha, Haechan tidak bisa menikah dengan Jeno bukan karenakuu"

"Tapi aku tahu kau ikut andil Kim Donyoung, jadi ini hukuman untukmu, terima lamaran itu untuk suamimu ini"

"Jeonha apa semua akan baik-baik saja"

"Semua akan baik-baik saja, aku yakin Seo Minhyung bisa menjaga Putri kita itu

"Nde aku percaya padamu Jeonha"

Raja dan Ratu pun berpelukan sampai menghabiskan malam bersama.

~°~°~°~

Sang Putri terlihat sangat gusar, dia berlatih memanah sejak pagi petang untuk menghilangkan rasa kesalnya.

"Gongju"

"Untuk apa Sejabin datang kemari?" tanyanya dengan dingin.

"Aku ingin berbicara dengan Gongju, aku mohon dengarkan aku"

"Apa kau dikirim Eomma Mama kesini"

"Aku kesini sebagai sahabatmu"

"Eoh benarkah itu" ucap sang Putri sinis.

Sang Putri berbalik menatap sahabatnya dengan mata berkaca-kaca.

"Injunie, apakah ini perasaan Haechan dulu, rasanya sangat menyakitkan" ucapnya dengan isak tangis.

Painful Love (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang