My DANGEROUS GIRL - Part 35

475 18 0
                                    

Playlist : The Way I Am - Charlie Puth

Your Playlist :

***

Rutinitas yang selalu Dariel lakukan adalah bekerja. Duduk di hadapan laptop nya yang terbuka. Melihat berkas-berkas yang membosankan.

Dariel mengusap wajah nya gusar. Hari-hari nya berjalan sangat membosankan. Warna kehidupan nya telah hilang, tawa nya hilang, bahkan untuk tersenyum pun dia enggan.

Aura dingin selalu terpancar dalam diri Dariel. Semua nya berubah, tidak. Sebenarnya sikap Dariel yang asli adalah seperti ini. Berbicara singkat, dan itu pun jika diperlukan saja. Tetapi, saat dia sudah berbicara, perkataan nya sangat pedas.

Dariel menyandarkan tubuh nya di kursi kerja nya. Selama ini, dia selalu menyibukan dirinya untuk bekerja, bekerja, dan bekerja.

Dariel menegakkan kembali tubuhnya, merapihkan kembali pakaian nya yang sedikit kusut. Berdiri, lalu bergegas keluar dari ruang kerja nya. Waktu makan siang sudah tiba, Dariel akan makan siang di restoran, dekat kantornya berada.

Dariel bertemu dengan sekretaris nya di luar ruangan nya, ketika itu Lia--sekretaris nya sedikit menunduk untuk memberi hormat. Dariel acuh tak acuh, dia terus berjalan dengan wajah nya yang datar.

Lia menatap punggung tegap bos-nya. Bukan karena ada rasa, tetapi Dariel yang 'seperti ini karena sebab sesuatu. Tetapi, ini bukan hak-nya untuk mencari tahu. Dia hanya bekerja pada-nya. Tetapi sebagai bawahan yang selalu bersama dengan Dariel, Lia hanya ingin melihat bos-nya kembali, seperti dulu. Saat masih ada senyum-senyum kecil yang muncul.

Dariel berhenti, dan berbalik. Lia yang sedari tadi menatap punggung Dariel, membulatkan matanya, ketahuan menatap bos-nya terlalu lama lalu di pecat, kan tidak lucu. Lia refleks mendunduk.

"Setelah makan siang. Jadwal ku, kosongkan."

Lia mendongak. "Tapi, Sir. Anda ada rapat penting bersama--"

Persetan dengan rapat penting, Dariel akan kembali ke mansion nya.

"Kosongkan. Kau tidak mengerti arti kosongkan?"

"Mengerti Sir. Akan saya kosongkan"

Setelah nya Dariel kembali melanjutkan rencana awal nya, makan siang.

Pada saat di lobby dia mengedarkan pandangan nya. Disini. Ah sudah lah. Dia tidak ingin membuang-buang waktu. Dariel segera bergegas menuju restoran untuk makan siang.

Suasana restoran sedang ramai. Tumben sekali. Biasanya hanya kalangan atas yang makan siang atau sekedar melepas lelah disini. Dariel mendudukkan bokong nya pada kursi yang sudah dia pilih.

Sudah selesai memesan, Dariel membuka smarphone nya. Lalu tenggelam pada urusan di smarphone nya. Makanan yang Dariel pesan sudah datang, dia mendongak lalu menatap makanan nya.

Dariel meletakkan smarphone nya di meja. Dia mulai memakan makanan nya. Dulu di tempat ini dia menerima perjodohan bodoh yang menyesatkan. Larut dalam pikiran yang dia sesali tiba tiba--

"Sudah kuduga kau ada disini"

Dariel memutar bola matanya malas. Hidup dia benar-benar terganggu dengan kedatangan jalang ini. 'terganggu dalam makna yang sebenarnya.

Celine, sudah mendudukkan bokong nya di hadapan Dariel.

"Aku sempat ke kantor mu tadi, tetapi kau sudah pergi untuk makan siang"

"Riel. Kau ini! Sudah ku bilang jangan mengacuhkan ku"

Dariel menaruh sendok dan garpu yang dipakai untuk makan itu dengan keras, geram.

My DANGEROUS GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang