🎡Terima kasih waktu, karena telah membongkar kejutan selama ini🎡
"SATU-SATU, AKU SAYANG ISYANA"
"ISYANA KAN UDAH NIKAH, NTA"
"OH IYA, GANTI. SATU-SATU AKU SAYANG SYAHRINI DUA-DUA JUGA NIA. TIGA-TIGA SAYANG MAYA ESTIANTY, SATU, DUA, TIGA. SAYANG DINA AJA" Antariksa mengitari kelas seraya berteriak lantang yang bernada.
"Cewek yang lo sebutin, ber-suami semua setan!"
"Nggak apa-apa, yang penting kaya"
"Lo pikir gue baper-an? Lo pikir gue gampang luluh? Nggak!" cecar Dina kesal, "ini udah kesekian kali gue nagih ke lo, dari awal semester uang kas lo nombok! Udah semester dua, Nta, lo mau gue gaplok ya!"
"Din, semester dua juga baru awal-awal, nanti deh kalo gue punya uang banyak, gue bayar. Kalo perlu kas anak-anak kelas juga, gue jabanin" tutur Antariksa, memohon.
"Lo kalo di iya-in ngelunjak, Nta. Cepet bayar, gue mau ngatur uang buat nyari tempat kelas kita jalan-jalan" ujar Dina, "yang belum bayar kas, terakhir Jumat woi! Nggak ada alesan bokek atau dompet seret!"
Antariksa mendudukkan bokong nya di atas meja Kafeel, "Si Dina kalo udah nagih uang kas, aura nya kayak emak gue nagih tupperware yang gue bawa ke sekolah. Serem banget, anjir" sahut Antariksa ngeri.
Maveen mengunyah pisang goreng yang baru ia beli dari kantin.
"Lo juga geblek! Kas lo numpuk, bego! Bayar, kasian tante Farah kalo denger utang kas anaknya, darah tinggi" sindir Maveen.
"Gue curiga, lo seneng bener kalo nasehat-in si Antariksa pake embel-embel tante Farah. Lo suka ya, Veen? Tante Farah kan janda anak 3" celetuk Kafeel yang dibalas injak-an kaki dari Antariksa.
"Kok lo buka kartu, bangsat!"
"Serius? Anjing, gue nggak mau punya papah tiri pengangguran kayak lo, nggak guna" tolak Antariksa mentah-mentah.
"Durhaka lo sama calon papah sendiri, dosa"
"Amit-amit, Feel. Yang ada gue gila satu rumah sama si Maveen"
"Gini-gini gue kaya, Nta. Uang gue banyak" pamer Maveen.
"Uang gue banyak, tapi utang kas nggak lo bayar, setan!"
"Uang gue, gue simpen. Di bank Worms Zone"
Suara derap langkah terdengar jelas ke dalam kelas, sontak membuat semua murid saling berlari mencari tempat wilayah asal mereka duduk, Antariksa dengan cepat turun dari atas meja ke arah belakang meja Kafeel.
"Selamat pagi, anak-anak!" sapa riang dari Pak Riyat.
"Pagi pak!"
"Oke, Senin ini bapak tahu kalian seneng karena kita nggak upacara" Pak Riyat berbasa-basi, "di samping bapak, kalian bisa tebak dia siapa?"
"Gimana mau di tebak, pak. Kalo udah jelas itu bidadari tak bersayap" sahut Farhan seraya menggerling genit.
"ALAY LO" balas yang lain serempak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athifa - s e l e s a i -
RomanceAthifa bertemu dengan Kafeel, awal pertemuan mereka yang sama sekali tidak menyenangkan. Namun karna suatu insiden yang dialami Athifa, Kafeel tertarik masuk ke dalam hidupnya. Kafeel membantunya dalam banyak hal, Kafeel juga membantunya untuk kelua...