Ditinggalkan orangtua begitu saja di jalanan bukan hal yang diinginkan Joanna. Gadis kecil itu sendirian berusaha untuk tetap hidup. Dengan keberaniannya, Joanna menumpang kereta api bawah tanah hingga sampai ke New York. Sayang, musim dingin New Yo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Efek kebohonganku mengerikan.
Venus Black menunda makan malam dengan peserta RAJ. Dia menelepon untuk membatalkan semua janji dengan siapa pun sampai seminggu ke depan. Lalu, dia memohon padaku agar aku mau ikut dengannya untuk bertemu Adam Rockwood. Tentu saja aku mau. Seorang pegawai yayasan mengemasi barang-barangku dan membawakannya dalam satu koper besar yang entah milik siapa. Supir mereka membawakan koper itu ke mobil yang sudah menunggu. Lalu, Venus Black mulai menjerit frustrasi.
"AKU TAHU SUATU SAAT INI AKAN TERJADI. ASTAGA! KENAPA AKU BISA PUNYA ADIK IDIOT?! KENAPA HARUS ADA ROCKWOOD SEPERTI DIA?"
Dia tidak berhenti mengomel walau suaminya berusaha menghiburnya. Dia terus menyumpahi Adam Rockwood, tidak peduli bagaimana cara suaminya menenangkannya. Sebenarnya, aku ingin sekali menyelanya dan mengatakan yang sebenarnya, tapi kurasa dia pasti akan lebih marah lagi. Sekarang saja kepalanya seperti keluar asap. Aku tidak akan heran kalau rambutnya akan berdiri tegak seperti dalam film kartun.
"Ven, Adam memang agak tolol. Kadang dia nekat tidak memakai kondom. Dia pikir semua penyakit kelamin bisa selesai dengan suntikan penisilin. Tapi, ini sudah terjadi. Apa pun yang kamu lakukan tidak akan mengubah keadaan." Adam Black menatapku. "Dari mana asalmu, Joanna?" tanya Abraham Black dengan hati-hati seperti menghadapi bom aktif. Senyumnya juga terasa dipaksakan.
"New Jersey," jawabku berusaha terlihat seperti anak yang tidak tahu apa-apa.
Orang-orang di yayasan bilang aku sudah berubah drastis sejak saat aku datang. Dulu aku seperti anak anjing kesepian yang penuh luka. Sekarang, aku seperti gadis remaja yang cerdas. Mereka bilang, mata cokelatku mencerminkan keteguhan hati dan kecerdasan. Aku sudah berusaha memperhatikan mata itu di cermin. Aku tidak melihat apa-apa selain sepasang mata bulat cokelat tua yang tidak terlalu besar. Sekarang, aku ingin menjadi anak anjing kesepian lagi. Aku ingin mereka percaya kalau aku sangat patut dikasihani dan dibawa ke hadapan Adam Rockwood.
"Aku tahu dia sering ke New Jersey. Bisa saja dia dengan tololnya menghamili gadis di sana." Venus memijit dahinya. "Tuhan, betapa sedihnya Cattleya dan Mom kalau mendengar ini. Terkutuklah kau, Adam!"
Setelah bernapas panjang beberapa kali dan menyibakkan rambut halusnya ke belakang, dia menatapku lagi. "Ibumu?"
"Sudah meninggal. Itulah alasan aku ada di yayasan."
"Ven, kita akan menyelesaikan ini tanpa anggota keluarga lain tahu. Kurasa, Cattleya juga akan maklum pada kelakuan suaminya. Dia tahu benar siapa Adam."
Venus tidak menyerah. Dia menatapku tajam. "Siapa nama tengah Adam?"
"Marcus," jawabku cepat. Ini pertanyaan bodoh. Tentu saja semua orang tahu nama tengah Adam Rockwood. Google mencatatnya di halaman depan.
"Bagaimana kamu mendapatkan nama Strauss? Nama keluarga ibumu?"
"Mom menikah dengan Dad dan mengubah nama kami. Nama gadis ibuku Daphne Temple."
