(mungkin) Awal yang baru

40 8 0
                                    

Lagu asik-asiknya liat Film di tv sambil sesekali ngelus kepala junseo yang ada di pahanya, tiba-tiba pintu rumah junseo terbuka lebar menampilkan kedua orang tua dan kakak junseo

Junseo reflek menegakkan tubuhnya sesegera mungkin lalu meringis, merasa malu dan takut

“ Dad-daddy... Eum, mommy, anu... ” junseo gagap, tiba-tiba kehabisan kata-kata

“ Kenapa si, seo? ” tanya mommy daehwi lalu tertawa kecil,

“ Gausa panik gitu kalo ga ngerasa ngelakuin hal yang salah. ” daddy baejin juga ikut tertawa, lebih lebar, “ kecuali kalau kamu emang abis iya-iya sama namja di sebelahmu, ” lanjutnya sambil mengedipkan sebelah matanya, menggoda si bungsu

Pipi junseo merona menahan malu, keadaan seunghwan pun tak jauh beda dengannya.

“ Pfftt... ” sekuat tenaga Kim donghan berusaha menahan tawanya melihat wajah kedua remaja itu yang salah tingkah. Sungguh dia gemas sekali pada kedua namja itu

Junseo mendelik menatap kakaknya yang —sumpah— sangat menjengkelkan ;v

“ Sudahlah, jangan tertawakan adikmu. Masuk kamar sana, mom mau nyiapin makan malam, ” daehwi memukul pelan bahu sang kakak sambil pura-pura marah, diam-diam dia merasa sedih tapi sebisa mungkin dia harus tetap tersenyum di depan suami dan anak-anaknya juga tamu mereka ( Seunghwan )

.
.
.
.
.

“ Saya pamit dulu om Tante, terima kasih atas makan malamnya, ” seunghwan membungkuk dalam-dalam dengan senyum terukir di bibirnya. Pasangan Jinhwi mengangguk balas tersenyum hangat

“ Wawan ati-ati di jalan ya? ” junseo memegang lengan seunghwan lembut, seunghwan mengangguk

“ gausa sekhawatir itu juga kali, rumah seunghwan juga cuma di kompleks sebelah jadi kecil kemungkinan bakal kenapa-napa. Kecuali kalo dia jalannya sambil merem, ” celetuk donghan dan mendapat hadiah pelototan dari junseo, seunghwan cuma tertawa kecil menanggapi

“ Sekali lagi saya pamit om, Tante,unco,dan bang donghan, ” seunghwan mengangguk samar,  memberi isyarat akan segera pergi dan dibalas anggukan dari keluarga kecil itu,

Junseo terus menatap kepergian seunghwan sampai sosok itu menghilang di tikungan

“ Kalo gamau si seunghwan pulang bislang aja kali, sampe segitunya banget ngeliatin si wawan, ” celetuk donghan lagi, kali ini langsung ngibrit ke dalem karena junseo uda ancang-ancang mau ngebogem dia dan berakhir dengan mereka berdua yang kejar-kejaran di dalem rumah meninggalkan Jinhwi yang sedang bergelut dengan pikirannya masing-masing

“ Gimana dad? Apa perjodohannya harus tetep lanjut? Mommy gatega kalo harus nyakitin hatinya junseo, ” Daehwi menunduk, sedih

“ Bagaimana pun juga kita uda janji bakal ngejodohin anak kita sama putra jungkook hyung. Lagipula daddy yakin mereka masi belum terlalu jauh, jadi... Mommy segera kasih tau junseo ya biar ga makin rumit, ” Baejin menggenggam tangan hwi lembut, mencoba menyalurkan rasa hangat. Daehwi mengangguk lalu mengajak suaminya agar segera masuk

.
.
.
.
.

BRAK.

“ AAARGGHHH ” pekik seseorang di malam yang sunyi sambil menatap kepergian mobil yang telah menabraknya tanpa ampun.

“ Ada tabrak lari, ayo cepat telfon ambulan... ” dia sempat mendengar suara grusak grusuk seperti itu sebelum akhirnya sekelilingnya menggelap bersamaan dengan hilangnya kesadaran namja itu

***

“ Cung, Chan, liat Wawan ga? Tumben amat jam segini belom sampe, ” Junseo keliatan cemas. Uda dari semalam dia berusaha nelfon seunghwan, tapi ga diangkat-angkat dan itu ngebuat rasa cemas junseo menjadi-jadi

Magic Of Love {Seoyum} ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang