Lampu ruang operasi akhirnya mati menandakan operasi sudah selesai. Tanpa junseo sadari, sedari tadi ia menahan napas menunggu dokter yang menangani seunghwan keluar
Cklek.
“ Dok, bagaimana keadaan anak saya? ” tanya Minho tak sabaran begitu melihat Dokter Oh keluar dari ruang operasi
“ Apa kalian kedua orang tua dari saudara seunghwan? ” Minho dan Jisung pun mengangguk
“ Baik. Mari ikut saya, ” dokter Oh berjalan lebih dulu ke ruangannya dengan diikuti Minho dan JisungCklek.
“ Silahkan duduk, ” dokter oh menpersilahkan kedua orang tua Seunghwan untuk duduk sementara dia mengambil beberapa berkas lalu mencoret-coretnya
“ Jadi anak saya kenapa dok? ” tanya Minho lagi, tidak sabaran. Dokter oh mengangkat kepalanya sebentar
“ Anak bapak mengalami cidera di kaki kanannya, organ dalamnya suda stabil tidak seperti saat pertama dibawa kemari, dan juga tekanan darahnya sudah normal kembali berkat temannya tadi karna sudah mendonorkan darahnya pada seunghwan, ” dokter oh menyerahkan berkas tadi kepada Minho
“ Ini berkas hasil pemindaian tubuh seunghwan secara menyeluruh, ” jelas dokter oh singkatMinho mengangguk,
“ Terimakasih, dok. ” katanya sambil sedikit membungkukkan badanDokter oh balas mengangguk,
“ Sudah jadi tugas dan kewajiban saya untuk membantu anda, ”.
.
.
.
.“ Seo! Gimana keadaanya seunghwan? ” jinseok datang sambil berlari-lari kecil mengjampiri junseo, meninggalkan teman-teman—bahkan kekasihnya sendiri—demi mendengar jawaban junseo
“ Operasinya udah selesai dari 15 menit lalu dan sekarang Om Minho sama Bibi Jisung lagi bicara sama Dokter Oh, ” junseo menatap lantai rumah sakit sendu. Hatinya sakit melihat sahabatnya yang biasanya bertingkah absurd, sekarang hanya bisa terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit
Ya. Hanya sahabat. Junseo sadar kalau dia nggak bisa menyayangi seunghwan lebih dari seorang sahabat. Dia nggak bisa menganggap seunghwan lebih dari seorang sahabat.
Dipejamkannya kedua kelopak matanya menahan air matanya supaya tidak jatuh dan membasahi lantai
Dia merasakan tubuhnya direngkuh seseorang
“ Oyum... ” lirih junseo begitu mengetahui siapa yang memeluknya
Junseo membalas pelukan doyum, jujur, dia sangat merindukan sosok itu disamping dia yang juga merasa sedih mengingat keadaan seunghwan sekarang
“ Unco jangan nangis. Sekarang kita semua ada disini. Kita semua kan sahabatnya unco, ” kata-kata doyum itu membuat junseo tersadar kalau dia hanya dianggap sebagai sahabat tidak lebih. Dan kenyataan itu menamparnya sangat keras membuat air matanya kini benar-benar jatuh dan membasahi kemeja sekolah doyum
Anak-anak lain yang melihatnya segera ikut memeluk junseo, menguatkan namja itu
***
Sekarang doyum lagi makan di KFC sama shihyun setelah dari rumah sakit,
“ Ci, ” panggil doyum. Cici mengangkat kepalanya lalu bertanya apa
“ Maafin oyum ya, ”
“ Kenapa minta maaf? ” cici dibuat bingung oleh perkataan doyum yang menggantung itu
“ Maaf. Kayaknya kita gabisa lebih dari sekedar sahabat... ” kata doyum terbata tak bisa menahan tangisnya. Dia gamau menyakiti namja manis itu tapi dia nggak bisa menolak keputusan papa nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Of Love {Seoyum} ✔
FanfictionUsaha seorang Doyum akhirnya membuahkan hasil, tapi itu baru disadari saat dia sudah menjauhi pria manis, cantik, bercampur tampan Kim Junseo. Perlahan ia harus berusaha melupakan junseo karna telah diikat sebuah tali perjodohan oleh kedua orang tua...