Daftar urut yang selanjutnya adalah Ilham Fauzi. Hobinya sama seperti Dicky Muhammad yaitu bermain gitar. Bahkan lebih jago darinya karena selain bermain gitar ternyata Ilham juga mahir menabuh bas. Usianya selang satu tahun lebih tua dari aku. Jadi tidak ragu-ragu lagi kalo doi aku panggil Abang.
Dia merupakan sahabat kecil dari tetangga baruku. Sebab itu tidak heran jika Ilham sering main di kompleks rumahku. Sayangnya kami waktu itu memangang tidak saling mengenal.
Pertama kali berkenalan yaitu saat jam istirahat di kelas.
Ilham : "Viona, rumah kamu Kemang daerah mana?"
Tiba-tiba Ilham tanya alamat rumahku.
Viona : "Di Jl. Kemang Timur Dalam. Kok Abang tau aku tinggal di Kemang" paparku masih terheran-heran dengan pertanyaan Ilham.
Ilham : "Ya, soalnya temanku ada yang pindah dan tinggal di sana" jelasnya padaku padahal sebelumnya dia sudah stalking tentang aku sejak masuk di kelas ini.
Viona : "Oooh.... siapa namanya. Lah emang Abang rumahnya dimana?" tanyaku lagi.
Ilham : "Namanya Andreas yang bapaknya jadi pengusaha dikontruksi itu. Kalo aku tinggal di daerah Menteng " ungkapnya.
Viona : "Ya aku ingat bang. Dulu dia emang pindahan dari daerah sana" jawabku membenarkan ungkapannya.
Ilham : "Berarti kamu tinggalnya dekat sama rumah dia" tanya Ilham mengulangi lagi pertanyaan.
Viona : "Dekat kok bang sekitar 100 meter lebih"
Ilham : "Kalo gitu kapan-kapan aku boleh main ngga?" bujuk Ilham padaku.
Viona : "Hehe... boleh tinggal main aja" lantas kemudian aku bergumam "sialan kenapa keceplosan bilang boleh". Tapi, ya sudah tidak apa-apa dari pada dibilang pelit. Hehe......
Next cerita selanjutnya cowok ke-3 yaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Playgirl Biasa
Short StoryKlik...klik...klik.... Aku mengetik sebuah naskah cerita cintaku yang telah usai. Orang bilang, cara terbaik melupakan masa lalu adalah dengan menuliskan semua keburukan mantan. Mungkin cara ini akan sangat manjur. Bukan perihal tentang balas dendam...