.

601 98 28
                                    

Naruto dan tokoh lain adalah milik om Masashi



Itachi masih berdiri di depan gerbang sekolahnya. Sekolah telah berakhir setengah jam yang lalu. Semua murid sudah dijemput orangtuanya. Tidak biasanya sang Ayah seterlambat ini menjemputnya. Kalaupun sedang sibuk, maka paman Obito akan datang. Tapi kata ibunya, pamannya sedang berada di China untuk waktu yang lama. Itachi masih bersabar menunggu duduk sambil mengayun- ayunkan kaki.

"Wah, kasihan sekali, anak manja ini tidak dijemput ya.. ahahaha.. " suara cempreng seorang anak perempuan menyapanya. Mata Itachi memicing. Anak perempuan dari sekolah dasar sebelah. Anak itu masih berseragam dan membawa tas dipunggungnya , dengan sepeda kecil warna biru yang biasa ia digunakan. Rambut indigo pendek ditutup topi baret dengan pita merah dibagian sisi. Tak lupa tag name bertuliskan "HINATA" yang bertengger di dada kirinya.

"Ayahku akan datang sebentar lagi. Pergilah sebelum dia tiba" Itachi membuang muka. Ia sudah sangat kesal menunggu. Ditambah kedatangan anak itu membuatnya semakin jengkel.

"Oh ya, ck..ck..ck. sebagai seorang laki- laki kau harusnya berjalan kaki bukan menunggu jemputan setiap hari" gadis itu tersenyum remeh menepuk- nepuk stir. Masih diatas sepedanya, tangannya bersedekap sok jagoan.
" dasar payah "

"Kheh.. kau hanya bisa berbicara saja. Lihat saja. Sebentar lagi aku akan punya Otouto. Kau tidak akan berani mengejekku lagi"

"Memang siapa bilang adikmu laki- laki. Adikmu itu perempuan.. weeee"

"Tidak! Adikku laki- laki!" Balas Itachi tidak terima

"Araa.. meskipun kau punya otouto aku tidak akan takut padamu. Memang apa yang bisa dilakukan anak manja sepertimu"

Itachi geram. Turun dari bangkunya, berdiri seperti memasang kuda- kuda seolah siap berkelahi. Hinata tak mau kalah, turun dari sepedanya, berdiri angkuh dengan tangan bersedekap

Tin.. tin...

Suara klakson mobil mengalihkan perhatian mereka. Sebuah mobil Mercedes mewah berhenti. Pria berambut putih keluar dari mobil itu.

"Maaf Ita-kun aku terlambat" katanya.

"Kenapa paman Kakashi yang menjemputku"

"Um.. ibumu akan melahirkan, jadi ayahmu sekarang di rumah sakit"

"Wah, benarkah!" Wajah kesal Itachi berubah jadi bersemangat mendengar kabar itu. Kakashi mengangguk. Itachi berbalik menatap Hinata yang masih berdiri disana.
"Kau dengar Nata, otouto ku akan lahir. Tunggu saja sebentar lagi aku akan membalasmu"
Telunjuknya diacungkan dengan berani.

Kakashi terkekeh melihat tingkah keponakannya.
"Ayo cepat masuklah. Kita harus bergegas. Mereka sudah menunggumu. Jaa Hinata-chan" pamit Kakashi. Itachi melengos masuk ke mobil dan mereka pergi meninggalkan Hinata.

"DASAR ANAK MANJA!!" Teriak Hinata setelah mobil itu jauh. Ia kembali menaiki sepedanya, mengayuh dengan kaki kecilnya untuk menuju rumah.


Flashback on


"Wah, cantiknya.." Mikoto sumringah saat menggendong bayi yang terlelap dalam buntalan kain "siapa namanya?"

"Hanabi.."

"Ah, Hanabi-chan.."

Tangisannya sangat keras saat ia lahir" terang Haruka.

Mikoto tersenyum.
"Hinata-chan, kau kau sangat beruntung. Adikmu cantik sekali. Dia mirip denganmu"
Hinata hanya mengangguk tersenyum mendengar pujian Mikoto. Mata gadis itu beralih pada sosok anak laki- laki yang tampak seumuran dengannya. Anak itu berdiri disamping pria dewasa yang Hinata yakin itu adalah ayah anak itu. Merasa ditatap intens , anak laki- laki itu mengeratkan pegangannya pada jemari ayahnya dan mundur untuk bersembunyi dibelakang ayahnya. Entah malu atau takut. Hinata menyeringai tipis.

oh my brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang