Kopi dan Pizza P.2

3 1 0
                                    

Ketika sore hari, saga di jemput oleh veno, dalam perjalanan mereka bercerita perihal kejadian yang mereka alami masing-masing, saga bercerita bahwa dia bertemu perempuan di tempat kerjanya yang membuaat dia jatuh cinta. Veno pun bercerita hal yang sama, tetapi mereka tidak menyebutkan siapa perempuan itu. Mereka pun terus melanjutkan perjalanan hingga tiba di rumah. Dirumah pun mereka masih menyembunyikan siapa nama perempuan itu.

        "bagaimana dengan pekerjaan mu?" Tanya saga kepada veno, "akhir-akhir ini aku semakin menikmati pekerjaanku...bagaimana dengan kamu?" jawab veno. Mereka pun saling melempar pertanyaan untuk menghilangkan kepenatan, sampai larut malam dan saga pun pergi duluan untuk beristirat dan tidur. Veno mencari akun medsos milik hana dan mulai mengontaknya. Sampai akhirnya veno pun memutuskan untuk tidur karena sudah larut malam.

        Karena tidur larut malam, veno bangun kesiangan. Dia terlambat pergi bekerja. Beda hal dengan saga yang selalu ontime. Saga dipagi hari sebelum berangkat tuk bekerja pasti menyempatkan untuk singgah diwarung kopi. Di warung kopi saga bertemu dengan hana dan mereka pun berkenalan. Hana ternyata juga menyukai kopi, terjadilah perbincangan tentang kopi antara mereka berdua. Ternya hana juga tertarik dengan saga. Mereka berdua terlihat sangat cocok dengan kopi sebagai latar belakangnya. Beda halnya denga veno, karena terlambat ia harus memburu waktu untuk mengantarkan pizza-pizza keseluruh penjuru kota.

        Di tengah hari veno memutuskan untuk beristirahat di café tempat saga bekerja. Dia melihat  saga yang sedang melakukan pekerjaan, dia melihat bahwa saga sangat menikmati pekerjaanya. Veno pun bergegas untuk melanjutkan perkerjaannya mengatrkan pizza. Setelah beberapa pizza yang telah ia antarkan, akhirnya pizza pada hari itu sudah diantar semuanya.

"ngeeengg....wshhhhh" bunyi kendaraan lalu lalang. Veno pun pulang kerumah lebih awal karena tuganya pada hari ini sudah selesai. Sedangkan saga mengontak hana untuk mengajaknya berjalan-jalan. Hana pun mengiyakan ajakan saga, mereka pergi untuk untuk minum kopi dipinggir kota. Sambil menikmati matahari terbenam.

        Setelah selesai jalan bersama hana, saga pun pulang. Setelah sampai dirumah, "darimana saja kamu ga?..kok lama pulangnya..." tanya veno, "tadi aku habis jalan sama hana" jawab saga. Mendengar ucapan itu veno berpikir jangan-jangan hana yang di maksud adalah orang yang dia sukai, tetapi veno masih memendam rasa ingin tahu itu, "oooooowh..." saut veno. Dan kemudian mereka melanjutkan kegiatan masing dan beristirahat.

      Veno terus memikirkan apakah hana yang dimaksud oleh saga adalah hana yang ia sukai. Akhirnya veno mulai ingin tahu siapakah hana itu yang dimaksud oleh saga. Veno pun mulai menanyakan hal-hal tentang hana, ketika pergi bekerja pun veno sengaja untuk mengantar saga ke tempat kerjanya. Di siang hari veno pergi tuk mengantarkan pizza di sebuah perkantoran, di perjalanan ia melihat saga sedang bersama hana yang ia maksud. Ternyata benar dugaan veno selama ini hana yang dimaksud oleh saga adalah hana yang ia sukai. Veno pun memiliki rasa sedikit iri dengan saga karena bisa dekat dengan permpuan yang ia sukai.

      Beda hal dengan saga, ia mulai dekat dengan hana. Setiap pulang bekerja ia menyempatkan tuk mengantar hana pulang dan kadang-kadang mengajaknya minum kopi bersama. Mengetahui hal itu veno pun mulai punya rasa cemburu kepada saga.

       Hari-hari mulai berlalu, saga dan hana menjadi semakin akrab, sedangkan veno memendam rasa irinya terhadap. Yang dulunya veno selalu ramah kepada saga, sekarang semenjak saga dekat dengan hana ia menjadi lebih cuek. Akhir nya veno pun berencana membuat saga tidak dekat lagi dengan hana, di situlah ia mulai dengan cara apa agar mereka tidak akrab lagi.

     Veno berpikir bagaimana kalau ia membuat hal yang bisa membuat saga dipecat dari pekerjaannya sebagai barista. Akhirnya ia berencana untuk mengacaukan segala kegiatan yang akan di lakukan oleh saga. Di pagi hari veno sengaja membuat saga terlambat pergi bekerja dengan cara mengotori baju kerjanya. Dan hari demi hari veno membuat saga dicap oleh tempat bekerjanya menjadi kurang disiplin, tidak hanya di situ, veno juga menyuruh orang untuk membuat berita bohong bahwa kopi buatan saga sudah tidak seperti dulu lagi katanya saga mengurangi kopi yang ditakar dari tempatnya bekerja.

      Berita itu sampai pada telinga bos dari saga, dengan berat hati saga pun terpaksa diberhetikan sebagai barista di kafe tersebut, mendegar berita ini hana kaget. Beda halnya dengan veno yang bahagia karena rencananya berhasil. Tetapi kelanjutanya malah diluar perkiraan veno, disaat saga sedang sedih memikirkan apa yang ingin dia kerjakan. Dia mengira bahwa jika saga sudah tidak memiliki pekerjaan hana sudah tidak akan dekat dengan saga. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan perkiraan veno. Saga terus diberi semangat oleh hana.

      Disaat itu pun rasa senang veno pun mendadak hilang, ia menyesal telah membuat sahabatnya kehilangan pekerjaannya hanya karena rasa cemburu yang ia punya. Dia mengira bahwa saga dan hana akan menjadi tidak dekat lagi setelah saga kehilangan pekerjaan. Namun semuanya tidak sesuai ekspetasi veno. Veno pun menyesal dan ibah terhadap karena telah mebuat sahabatnya sendiri menderita. Saga tidak mengetahui jikalau veno lah penyebab ia dipecat dari tempat bekerjanya. Akhirnya veno mencoba untuk mengakui kepada saga bahwa ia lah yang membuat saga di pecat, ia melakukan itu karena ia cemburu terhadap saga yang sangat akrab denga hana yang ia sukai. Mendengar hal itu saga sangat kecewa terhadap sahabatnya sendiri ia sangat menyayangkan kenapa sahabatnya yang selalu bersama dikalau suka dan duka mau melakukan hal itu hanya karena perihal cemburu.

       Saga pun memutuskan untuk meninggalkan rumah yang ia tinggali bersama veno. Ia pergi mencari rumah baru dan tidak mau lagi bersama veno. Veno pun sangat menyesal dengan perbuatanya. Akibat perbuatanya pun veno kena karma dan di pecat dari pekerjaannya sebagai pengantar pizza.

       Setelah beberapa bulan kemudian, saga memutuskan tuk mendirika kedai kopi untuk melangsung kehidupannya dengan di bantu oleh hana mereka mulai untuk membangu kedai kopi. Di ketika saga menyempatkan jalan ia bertemu dengan veno. Saga telah memaafkan veno dan melupakan semua kesalahannya. Ia melihat veno menjadi tukang parker di suatu pusat perbelanjaan. Karena itu saga menghampiri veno dan mengatakan ia sudah memaafkan dia. Veno pun terharu dan sangat menyesal telah membuat persahabatan mereka rusak.

      Lalu hana pun mengusulkan kepada saga kenapa tidak bekerja sama dengan veno membuat kafe bersama. Saga pun berpikir demikian, saga pun mengajak veno untuk bekerjasama untuk membangun kafe. Mereka memiliki latar belakang yang berbeda, saga berlatar kopi, sedangkan veno adalah seorang pengantar pizza. Akhirnya merka memutuskan untuk membangun "kedai pizza dan kopi".

      Kedai pizza dan kopi milik mereka pun sukses menarik hati para pelanggan, dan akhirnya persabatan mereka terus berlanjut bagai kedai pizza dan kopi milik mereka.

                                          -TAMAT-

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 10, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kopi Dan PizzaWhere stories live. Discover now