chapter 6

912 73 1
                                    

                                   .

                                   .

                      Happy reading

                                   .

                                   .

Jungkook pov

"Jungkook"ucap rose dengan wajah kaget, dapat kulihat mata lentiknya sembab karena menangis wajahnya yang berantakan.

Aku tak tega melihatnya seperti ini. Kurengkuh tubuhnya kedalam pelukanku. Tubuhnya bergetar hebat

"Aku takut kook"ucapnya sambil mempererat pelukannya padaku

"Udah nggak usah takut ada aku disini"tenangku sambil mengusap rambutnya lembut.

Saat aku merasa dia sudah tenang kulepaskan pelukanku dia mendongak kearahku .

"Udah nggak usah nangis...
Nanti cantiknya ilang"ucapku sambil mengusap air matanya namun dia hanya diam tak berkutik

"Yuk pulang...
Aku anter"ucapku sambil mengulurkan tanganku padanya

Awalnya dia ragu namun ahirnya dia menerima uluran tangan ku. Ketika aku baru beberapa langkah

"Kook"panggil rose

"Hmm"

Rose menghampiriku dan memegang tangan kiriku

"Pasti sakit yha"ucap rose
Aku merasakan setetes air jatuh ditanganku, dan ternyata rose menangis lagi

"Kenapa nangis"tanyaku

"Gara-gara aku kamu jadi kayak gini"ucap Rose dengan berlinang air mata

"Makasih yha aku nggak tau lagi kalo kamu nggak nolongin aku entah apa yang bakalan terjadi dan untuk kedua kalinya kamu nolongin aku lagi"ucapnya sendu

"Iyha sama-sama mungkin Tuhan emang ngirim aku buat bantu kamu"ucapku sambil tersenyum

Dia juga tersenyum padaku

Jungkook pov end

Rose pov

Aku tidak akan melupakan hari ini.
Hari ini adalah hari terindah didalam hidupku bagaimana tidak aku bisa dekat dengan seorang pria yang selama ini aku cintai.

Tuhan terimakasih karena telah mendengar doaku disetiap sujudku. Aku sangat bersyukur bisa bersamanya walau sebentar saja.

"Rose ayok naik"suara itu mengagetkan ku, setelah kejadian tadi Jungkook bilang dia akan mengantarku pulang.

Sungguh aku tidak tega melihatnya
Wajahnya yang lebam tangan yang terus mengeluarkan darah.

Kenapa tidak aku saja yang terluka. Lebih baik aku yang terluka karena melihatnya terluka seperti itu membuatku sangat terluka.

"Kok ngelamun"

"Enggak kok pasti mamah nyariin aku"ucapku lagi

"Yaudah yuk naik
Pakai helm nya"ucapnya sambil menyerahkan helm kepada ku

Aku kesusahan saat mengaitkan helm ku entah kenapa ini sangat sulit

"Sini aku pakaiin"ucap Jungkook sambil mendekatkan dirinya padaku

Sungguh jarak kamu hanya tinggal beberapa senti saja, degup jantung ku begitu cepat dari biasanya.

"Udah yuk"

"Ehh iyha"

Diperjalanan Jungkook mengebut namun tiba-tiba dia berhenti dipinggir jalan

"Pegangan"ucapnya sambil menarik tangan ku ke pinggangnya sungguh jantungku berhenti saat itu juga  dan rasanya aku ingin pingsan sekarang juga.

Aku menikmati malam ini berboncengan dengan orang yang aku sayangi. Bahkan langit pun tau kebahagiaan ku sekarang, bintang yang bertaburan dan berkelap-kelip.

"Tuhan tolong hentikan waktu sebentar saja, aku masih ingin bersamanya seperti ini. Ini adalah impian terbesar ku berdua bersama orang yang aku cintai."batinku

Rose pov end

Next??

Love in silenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang