Ingatan masa lalu

20 1 0
                                    

Zaka menggenngam erat tanganku berjalan di bibir pantai dan ombak yang sesekali menyapu kakiku.

"Key..  Ayo senyum.." katanya sambil memotretku dengan menarik tanganku

Aku bahagia karena semesta mempertemukanku pada Zaka,  pria yang tulus menjagaku, yang selalu menghiburku dan selalu membuatku tertawa.

Aku mencintainya,  aku hanya berharap Zaka tidak pernah meninggalkanku sendiri.

Jika hal itu sampai terjadi aku tidak tahu duniaku akan sehancur apa, bagaimana sedihnya dan terlukanya aku...

Zaka menarikku duduk di pasir putih ini sambil menggenggam tanganku dan akupun menyandarkan kepalaku pada bahunya.

Pada bahunya aku merasa menumpahkan segala bebanku padanya,  pada senyumnya aku merasa sedihku hilang diterpa angin, dan pada matanya aku merasa tenang. Matanya yang begitu aku sukai teduh saat memandang...
Aku merasa aman dan nyaman saat bersamanya, pria yang bersedia mengorbankan nyawanya demi aku dan pria yang bersedia aku repotkan.

"Lihat deh key senja sebentar lagi akan pergi"

"Aku gak suka senja Za"

"kenapa? Buaknnya dia Indah seperti kamu? " tanyanya

"Senja memang indah tapi dia terlalu cepat pergi belum selesai kunikmati malam pun menariknya paksa"

"Kalau aku suka senja Key"

"kenapa? "

"Karena senja mengajarkan apa yang pergi suatu saat akan kembali, walau malam menyembunyikannya namun masih ada esok bukan untuk ia kembali? "

"tapi kamu jangan seperti senja yah... "

"kenapa? "

"aku benci berpisah Za.."

"kalau suatu saat aku pergi, aku janji bakal kembali lagi"

"jangan katakan itu, kamu jangan kemana-mana tetaplah disini tetaplah tinggal"

"Aku gak akan ninggalin kamu Key, kamu itu rumah ku. Hatimu adalah tempat ternyaman yang pernah aku temui aku menemukan candu disana dan  aku tidak akan pernah bisa jauh darimu" katanya sambil menggenggam tanganku

"dan pemilik rumah akan selalu tahu tempat ia kembali, dan kalaupun aku pergi aku akan kembali padamu Key selama semesta mengizinkan" lanjutnya

Aku hanya mengagguk air matapun tak bisa kubendung, Zaka memelukku

"jangan nangis, aku gak suka liat kamu nangis"

"kamu yang buat aku nangis Za"

"Jangan katakan itu lagi yah, karena aku gak mau buat kamu nangis aku hanya ingin buat kamu selalu bahagia dan tertawa. Cukup keluarga kamu yang selalu buat kamu sedih" lanjutnya sambil menghapus jejak air mata

Dan aku membalas pelukan hangat dari Zaka

"Janji yah jangan ninggalin aku"

"iya sayang aku janji"

Aku merasa beban ku habis saat bersama Zaka, aku melupakan semua permasalahan dalam keluargaku dia selalu berusaha buat aku selalu tertawa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perempuan, Kopi dan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang