1

352 4 0
                                    

    aku berjalan dibelakangnya, menyusuri sawah menuju rumah ke-2 kami.

    rumah kosong di tengah hijaunya sawah dengan gemerlap cahaya lampu kota diseberang.

     sampailah pada rumah yg kini telah diklaim milik kami, kenapa? karna rumah ini kosong dan tidak mungkin ada yg mau bermalam disini kecuali kami.

      dia membuka pintu secara perlahan, kemudian mempersilahkanku untuk masuk, aku menurut kusungginggan senyum menawanku untuknya, orang yang saat ini menjadi satu2nya tempat labuhan hatiku.

    hanya ada penerangan bulan dan bintang disini, aku dan dia sangat menyukai moment2 seperti ini, momen dimana kita bisa saling mencurahkan semua rasa rindu dan kasih sayang satu sama lain.

    aku orang pertamanya begitu pula dia yang menjadi orang pertamaku. walaupun pada dasarnya aku dan dia belum terikat tali pernikahan.

      dia peluk tubuhku dari depan, aku sungguh merasa nyaman berada dalam dekapannya, menciumku dengan penuh kasih sayang, akupun membalas pelukannya.

    entah mengapa aku merasa dia orang yang sangat pas untuk aku peluk, seakan2 dia diciptakan hanya untukku.

     tangannya yang dingin, perlahan masuk kedalam baju warna marun ku, menimbulkan gelayar aneh yang luar biasa.

dia tak henti2nya menciumku membuat birahiku tak tertahan.

desahanku keluar karena ulahnya, dia yang menciumku dengan tangannya yang tak berhenti bermain dibawah sana, yang tentunya sudah sangat basah.

     kulumat bibirnya , tak memberikan ruang untuknya istirahat, dia pun mendesah, kutekan tengkuknya agar dia tak melepaskan pagutanku,

    perlahan tanganku turun kebawah, melepaskan celana yang membuat sesak gundukan yang ada didalamnya.

  kuusap batangnya yang besar dan keras, aku sungguh suka miliknnya yang selalu memberikan kenikmatan tiada tara padaku.

   dia mendesah lagi dan lagi. aku turun ke bawah menjilat selangkangannya sambil ku kocok batangnya, dia mendesah lebih keras lagi...

   "sakit kak?"
"enggak dek, enak".

aku semakin semangat memainkan batangnya, kujilat pucuk batangnya sambil ku mainkan buah zakarnya dengan tanganku.

   dia menuntunku untuk berdiri, sepertinya dia sudah tidak tahan untuk masuk kedalamku.

  dia berbaring diranjang, aku naik keatasnya kuarahkan batangnya menuju surganya,

"aaahhhh" desahan yang keluar dari mulutku dan dirinya.

  kusingkap bajuku ke atas, tak lupa bajunya juga, kupeluk tubuhnya hingga payudaraku menempel pada tubuhnya.

dia memelukku sangat erat, seolah tak ingin aku pergi dari sisinya.

aku mulai bergoyang di atasnya, kupejamkan mataku menikmati rasa yang luar biasa nikmatnya,

dia memegang bokongku, mengelus dan meremasnya,

"aahh dek, jangan cepet2, aku mau keluar"
"udah mau keluar kak?"

dia bopong tubuhku,

"gantian dek, kamu bawah"
aku menurut,
perlahan dia masukkan batangnya, ah sangat dalam. aku sungguh sangat menyukainya,

  posisi seperti ini sangat enak. aku mengangkang dibawah, dan dia menggenjot dengan brutal diatasku...

"ooh. oh..oh.. aahhh.. kak"
"aku mau keluar dek, dikeluarin dimana?"

sambil mendesah aku meminta jangan di dalam,  karena  aku tidak mau mengambil resiko

   walaupun aku sangat menyukai HS,

"dimana dek?"
"dimulut aja kak"
"aku gak bisa naiknya"..

dan selang beberapa detik dia menyemburkan spermanya diperutku, sermanya sangat banyak, hingga membuat perutku basah, bahkan ketika aku berdiri, sperma2 itu mengalir kebawah melewati kemaluanku..

"kak, sperma kamu banyak banget, ini gimana ada yang ngalir sampe ke sini," sambil ku tunjuk kemaluanku.

"sini aku bersihin"
dia mengelap sperma yang mengalir dikemaluanku.

aku dan dia mulai merapikan pakaian kami, dan dia masih saja sempat menjailiku dengan meremas payudaraku, sepertinya dia sangat suka meremasnya.

aku dan dia keluar dari rumah itu,
memang bukan pertama kalinya aku dan dia melakukannya, dan aku sangat menikmati saat2 berhubungan badan dengannya.

   

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Be Happy with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang