💚💙💚
Pair : ATEEZ Seonghwa x The Boyz Juyeon
💙💚💙
Seonghwa memalingkan perhatiannya dari masakan yang dia tempatkan pada mangkuk besar saat dia menyadari seseorang memasuki ruangan dapur yang merupakan ruang makan sekaligus, dia meraih lengan Juyeon yang mengambil langkah seraya mengusak matanya dengan sorot mengantuk lagi belum membuka dengan benar.
Tangan Seonghwa menyentuh kepala Juyeon sebelum dia menyisirkan jemarinya pada surai halus Juyeon yang tidak memperlihatkan sikap menolak, si lebih dewasa tiga bulan menekuk lengan sebagai tempat dia menopang wajahnya daripada menundukkan tubuh dan menaruh wajah di meja seperti hal yang biasa dia lakukan.
Juyeon tidak memiliki mata bulat seperti anak kucing yang memohon dengan lucu, tapi manik Juyeon memiliki jernih dan menenggelamkan Seonghwa pada setiap waktu mereka bertatap . . .
"Kau tahu?" Pertanyaan dilontarkan dengan tatapan antusias dan rasa senang di wajah Juyeon
"Apa?" Seonghwa menyukai tatapan antusias Juyeon, maka dia tidak memalingkan pandangannya
"Aku tidak mengalami morning sickness" Beritahu Juyeon dengan bibir yang membentuk senyum
"Benarkah?" Balas Seonghwa, berusaha memperlihatkan dirinya merasa tertarik pada kata Juyeon
"Iya, pagi ini aku tidak mengalami mual" Kepala Juyeon melakukan gerakan menggeleng dengan ekspresif
"Bagus untuk mendengarnya" Tangan Seonghwa mengusai surai Juyeon dengan seadanya
"Kau menghitung?" Pandangan Juyeon memperhatikan punggung Seonghwa yang mengurusi masakan
"Apa?" Seonghwa memberi respon tanpa menghentikan gerakannya, berusaha menjadi multitasking
"Usia kandungan" Juyeon tidak melepas perhatiannya dari menu yang dihidangkan oleh Seonghwa
"Empat belas pekan" Tidak membutuhkan pergantian menit, Seonghwa memberi jawaban
"Iya, aku sudah melewati tiga bulan yang dikatakan rentan dan membahayakan" Kata Juyeon
"Benar, tapi aku masih menghubungi Jongho untuk menemanimu pada hari ini" Balas Seonghwa, tahu arah pembicaraan
"Kenapa?" Juyeon memberi tanya dengan ekspresi lucu dan nada bicara yang merajuk
"Aku belum dapat membiarkanmu sendiri" Seonghwa merasa terhibur dengan wajah lucu Juyeon
"Tapi aku merasa baik, tidak ada yang perlu dikhawatirkan" Kata Juyeon, masih memiliki wajah lucu
"Kau mengatakan ini sebelum aku melakukan pekerjaan di Jepang pada dua bulan lalu" Ingat Seonghwa
"Eum, saat Chanhee mengunjungiku?" Bibir Juyeon memperlihatkan senyum dengan kesan canggung
"Iya, saat Chanhee melihatmu yang tidak dapat berdiri di kamar mandi" Perjelas Seonghwa
"Kau memiliki urusan penting dan Jongho mempersiapkan ujian, aku tidak ingin kalian merasa cemas" Juyeon mengernyit setelah dia mengatakannya.
Tangan Seonghwa menarik pucuk hidung milik Juyeon dengan gemas, menjadi alasan Juyeon memperlihatkan kerutan tidak nyaman pada wajahnya walau dia tidak mengeluhkannya pada Seonghwa yang memiliki ekspresi buruk.
"Aku menjadi cemas, begitu cemas saat Chanhee memberitahu kau berada di rumah sakit" Kata Seonghwa
"Iya, iya. Kau pernah memberitahuku" Respon Juyeon, belum melupakan cerita Seonghwa
"Dan kau ingin aku meracau di tempat umum selagi berusaha menemukan pesawat yang paling awal?" Seonghwa bertanya
"Kau hanya melakukan pertemuan bisnis di gedung perusahaan, bukan perjalanan bisnis di Jepang" Balas Juyeon
"Kau melihat video dimana aku menutup rapat di Jepang dengan berantakan?" Juyeon tertawa geli sebagai respon
"Ah, Hongjoong merekamnya dengan baik" Kata Juyeon, masih memperlihatkan senyuman geli
"Terhibur dengan ekspresi saat aku merasa cemas padamu?" Langkah Seonghwa meninggalkan Juyeon
"Um, aku merasa terhibur" Jujur Juyeon seraya mengangguk, mengembalikan tawa pada wajahnya
"Bagus untuk mendengarnya" Seonghwa menaruh mangkuk nasi di depan Juyeon
"Kau makan?" Pandangan Juyeon meninggi untuk menatap Seonghwa dengan sorotan manis
"Tidakkah kau ingin aku membiarkanmu sendiri?" Tanya Seonghwa, mendudukkan diri di sisi Juyeon
"Bayi yang menginginkannya" Juyeon memberi alasan, mendapatkan tawa Seonghwa sebagai respon
"Kau yakin dia tidak marah padamu karena kau menjadikan dia sebagai alasan?" Seonghwa meraih sendok
"Aku tidak memikirkannya" Manik Juyeon melihat perut yang belum memperlihatkan perubahan besar
"Lucu untuk memikirkan kau menjadi ibu" Kata Seonghwa seraya menaruh sendok di depan mulut Juyeon
"Kenapa?" Tanya Juyeon sebelum dia menerima suap yang diberikan oleh Seonghwa
"Karena kau masih polos dan menunjukkan sikap lucu" Ibu jari Seonghwa menyapu bibir Juyeon
"Aku tidak mengetahui apapun, jadi aku akan mempelajari apapun dan menjadi orangtua yang baik" Ucap Juyeon, penuh tekad
"Aku tahu, aku tahu aku tidak salah memilihmu sebagai pasangan hidupku dan ibu dari anakku" Seonghwa menatap sorotan senang di mata Juyeon.
Pembahasan mengenai anak merupakan pembahasan yang tidak mudah selama dua tahun ini, tapi Juyeon tidak dapat menyembunyikan perasaan senang maupun kesan antusiasnya saat mereka bicara mengenai anak atau melihat obrolan mengenai kehamilan pada tiga bulan terakhir.
Seonghwa selalu memikirkan Juyeon sebagai sosok polos lagi menyenangkan yang membuat dia senang hanya dengan menatapnya, dan bibir meringankan senyum atau tatapan antusias pada banyak hal membuat Seonghwa memperlama pandangannya pada sosok yang didamba.
Tidak masalah bagi Seonghwa mengenai mereka memiliki anak atau tidak, tapi kebahagiaan Juyeon yang mengandung membuat dia ingin melindungi ekspresi bahagia Juyeon maupun alasan utama dari kebahagiaan Juyeon.
🔲 complete 🔲
Dimohon ya Seonghwa. Apa belum cukup aku meleleh ngedenger vokal Jongho dan oleng ngeliat dance San ? Ku mau setia sama Mingi, jadi mohon gantengnya dikurangin, visualnya jangan bikin sesak nafas.
Maaf-maaf, harusnya ngucapin met ultah buat Juyeon dulu ya. Selamat ulang tahun buat Juyeon yang menjadi dua tahun lebih tua dari aku (emang masih pengen muda akutu), intinya berharap yang terbaik buat Juyeon. Sehat terus, bahagia terus 🎂
KAMU SEDANG MEMBACA
Favorite
RandomKumpulan cerita dengan Juyeon sebagai Uke. Jangan dibuka, kalo kamu ngga suka.