Bruk.
“ A-ah, mianhae, jeongmal mianhae, aku tidak sengaja menabrakmu, ” junseo sedikit membungkukkan badannya pada orang yang baru saja ditabraknya
“ Junseo? ”
Junseo segera mengangkat kepalanya begitu mendengar suara yang tak asing itu
“ D-doyum? ” junseo tergagap lalu tersenyum kecil
“ abis darimana? ” tanya junseo ramah“ abis dari rumahnya jijin, lo sendiri abis darimana? ” tanya doyum balik tanpa menyadari perubahan raut wajah junseo
“ Ini, gue abis beli bubur ayam, ” junseo mengatakan seadanya, berusaha tidak memperdulikan gemuruh di hatinya
“ Oohh, nyokap lo kemana? Tumben beli makan di luar, ” entah doyum sadar atau enggak kalau nada bicaranya tadi terdengar sedikit cemas dan itu membuat senyum tipis terukir di wajah junseo
“ Gatau. Rumah uda sepi bangat pas gue bangun tadi. ” junseo mengerucutkan bibirnya membuat doyum menelan salivanya agar tidak mencium bibir itu karena gemas
“ Sendirian donk? Mau gue temenin nggak? ” tawar doyum, sebenernya mau modus si
“ Tumben baik. ” junseo pura-pura memicingkan matanya disambut usakan lembut di surainya
“ Iihh... Oyummm.... Rambut unco kan jadi berantakan lagiii, ups ” junseo menutup mulutnya kaget. Dia yang tadinya mau marah-marah jadi diem karna ga sengaja bicara pake panggilan sayang itu“ Maaf. Lagian unco nyebelin si. Kan oyum emang baik, ” doyum sadar, dia merindukan panggilan itu keluar dari mulut junseo
‘ gapapa kalo ini adalah kali terakhir doyum bisa deket sama seo, yang penting kali terakhir ini bisa doyum gunain buat seo seneng lagi, ' batin doyum sendu tapi wajahnya masih tetap menampilkan senyum lembut
' gini aja seo uda seneng kok meskipun cuma sebentar. Kalo seo bisa mutar balik waktu, seo pengen gajadi nyuruh doyum ngejauh dan tetep ada di samping seo kalo akhirnya seo harus jadi milik orang lain, ' batin junseo menyesal tapi juga bersyukur bisa bertemu dengan doyum yang mungkin untuk terakhir kali
“ Seo, ”
“ Apa? ” junseo menatap doyum lembut
“ sebelom pulang ikut doyum ke suatu tempat dulu, yuk, ”
Junseo bingung, tapi akhirnya mengangguk
“ Mmm... Yauda deh, ayo. Tapi nanti suapin unco yaa?? ” junseo menatap doyum penuh harap dan mendapat anggukan mantap dari doyum
Junseo senang. Mungkin kerinduannya akan terbayar hari ini.
.
.
.
.
.“ Ini dimana yum? ” junseo menatap sekitar bingung dan juga takjub. Di sekelilingnya ada banyak bunga bermekaran dan lahan luas
“ Ini namanya bukit kejujuran, ” doyum tersenyum menatap sekitar
“ Bukit kejujuran? Ko namanya unik? ” junseo memiringkan kepalanya ke kan'an dan kiri penasaran
“ Iya, soalnya setiap aku ada masalah, aku selalu kesini dan tetiba aja nyeritain semua masalahku disini di luar kendaliku, ” kata doyum kalem
“ Ohh. Terus kenapa kamu ngajakin aku kesini? ”
“ Karena aku rasa kamu lagi ada masalah, jadi sekarang kamu bisa ceritain semuanya di bukit ini, ” doyum memberikan senyum terbaiknya pada junseo
“ ceritain semuanya, biarin angin membawa semua masalahmu pergi, aku disini sebagai pendengar dan mungkin bisa ngasih solusi, ” lanjut doyum masih dengan senyumannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Of Love {Seoyum} ✔
FanficUsaha seorang Doyum akhirnya membuahkan hasil, tapi itu baru disadari saat dia sudah menjauhi pria manis, cantik, bercampur tampan Kim Junseo. Perlahan ia harus berusaha melupakan junseo karna telah diikat sebuah tali perjodohan oleh kedua orang tua...