_________
Setelah ngajak seungmin main sebentar di taman bermain, chan langsung nganterin seungmin pulang. Moodnya seungmin juga udah bagus lagi. Emang si christoper ini modusnya bisaan. Dengan embel-embel naikin mood, dia ngajakin anak orang main sampe sore. Ya gak sore banget sih.
Sengaja gak diceritain disini, soalnya kasian sama kalian para jomblo lumutan yang kerjaannya ngehalu jadi istri dan pacar bias. Kebanyakan halu, apalagi halu jadi pacarnya chan, duh, jangan deh, kalian gak akan kuat saingan sama seungmin. Mundur alon-alon aja udah.
Ibaratnya seungmin itu barang peninggalan sejarah yang selalu dihargai, dilindungi dan dijaga, kalian itu cuma sebatas debu di pinggiran barang bersejarah itu.
Ibaratkan seungmin itu tanaman langka, kalian tanaman liar.
Beda jauh.
Kalah telak.
Miris.
Mau nangis?
Yuk nangis bareng.
Setelah sampai di depan rumah seungmin, seungmin heran sendiri. Kenapa ada mobil warna putih di depan rumahnya dan dia kayak pernah liat mobil ini sebelumnya.
"Lagi ada tamu dek?" Tanya chan yang sebelumnya ngelepas helmnya terus ikutan turun juga.
"Gak mungkin, soalnya ayah di rumah sakit jagain nenek. Tapi gak tau deh kali udah pulang."
"Mau mampir dulu kak?" Tanya seungmin.
"Boleh?" Seungmin ngangguk terus mereka masuk ke rumah seungmin dan tentunya ngucap salam dulu sebelum masuk.
Pemandangan yang pertama kali seungmin lihat itu ada dua anak kecil sama satu ibu-ibu yang lagi duduk, yaitu adiknya, anak kecil dan ibu-ibu yang dia temuin di indomei alias shuyang sama ibunya.
"Kakak!" Xinlong lari ke seungmin terus narik seungmin buat duduk bareng mereka bertiga tapi malah ditepis sama seungmin.
Seungmin jongkok di depan xinlong. "Kamu pergi ke rumah sakit sekarang, ya? Minta anter kak woojin, kakak gak enak badan jadi gak bisa nganter kamu ke ayah."
"Kakak sakit? Kalo gitu eja dirumah aja nemenin kakak"
Seungmin menggeleng "kamu pergi, ya?"
"Tapi kak–"
"Eja..."
Xinlong mencebik "nanti aku bilang ayah kalo kakak sakit pokoknya"
Xinlong lari ke arah ibu itu buat pamit terus lari ke luar rumah. Emang itu anak sukanya lari-lari.
"Bun... ayo pulang..." Kata shuyang ke ibunya.
"Tunggu bunda di luar, ya?"
Shuyang ke luar dan ibu itu deketin seungmin.
"Nanta..."
Seungmin buang muka, pura-pura gak liat orang di depannya dan pura-pura gak denger ada yang manggil dia.
"Maaf..." Lirih ibu itu.
Dengan mata sayunya yang berkaca-kaca, si ibu itu tetap menatap seungmin yang sama sekali gak mau liat mukanya.
"Bunda minta maaf, tolong maafin bunda"
Oh bundanya, batin chan
Gak ada jawaban dari seungmin.
Si ibu itu alias bundanya seungmin, xinlong sama shuyang udah nangis dalam diam. Persis kayak pas seungmin nemuin shuyang di indomei.
"Pergi" kata seungmin pelan.
Wanita itu terkejut. Chan juga.
Ini yang disuruh pergi siapa, pikir chan.
"Kenapa bunda gak pergi pas aku bilang pergi? Kenapa bunda pergi pas aku bilang jangan pergi, sama orang lain?"
Seungmin beraniin natap bundanya. "Maaf kalo kesannya gak sopan. Tapi tolong, pergi sekarang"
"Nanta..."
Seungmin mundur sedikit pas tangan bundanya mau ngeraih tangan dia.
"Aku benci bunda, jadi tolong, pergi!"
Dengan berat hati wanita itu melangkahkan kakinya keluar dari- yang dulu itu ini rumahnya juga.
Setelah wanita itu menghilang dari pandangannya, seungmin nutup mukanya terus nangis. Eksistensi chan bahkan udah gak dia peduliin. Chan juga dari tadi diem aja, cuma nonton pertengkaran kecil ibu dan anaknya ini karena chan gak tau apa masalahnya dan chan juga gak mau ikut campur.
Ngeliat seungmin nangis, hati chan juga ikutan sakit. Dia deketin seungmin pelan-pelan terus ngeraih pundak seungmin. Dia meluk seungmin, ngebiarin seungmin nangis di pundaknya. Sesekali dia juga menepuk-nepuk punggung seungmin dengan pelan dan membisikkan kalimat-kalimat penenang.
"Its okay, everything gonna be okay."
"Kak...aku–"
"Gak apa-apa kok. Gak apa-apa"
__________
To be continue...
Pendek banget, iya ga sih wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Candu ; chanmin
Fiksi PenggemarSeungmin itu bikin candu dan chan suka itu ⚠bxb ⚠︎mpreg ©chantamong