Ditinggalkan orangtua begitu saja di jalanan bukan hal yang diinginkan Joanna. Gadis kecil itu sendirian berusaha untuk tetap hidup. Dengan keberaniannya, Joanna menumpang kereta api bawah tanah hingga sampai ke New York. Sayang, musim dingin New Yo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku pernah dibawa ke dinas sosial. Aku masih ingat bagaimana rasanya. Di sana mengerikan. Banyak anak tidur dalam satu ruangan. Mereka berkelahi dan menghajar anak yang lebih kecil. Aku sudah berusaha bersembunyi, tapi selalu kena. Anak-anak besar suka anak kecil ketakutan. Mereka seperti setan yang memangsa ketakutan anak lain. Itu yang membuatku lari dari tempat itu saat ada kesempatan.
Mulanya, kukira Rockwood foundation itu seperti itu. Ternyata, tempat ini sangat keren. Dari depan, tempat ini mirip hotel. Di lobi, sementara June berdebat dengan temannya, Elijah Goar, aku berkeliling melihat chandelier besar tergantung di tengah langit-langit. Lantai berkilau membuat ruangan ini terlihat seperti kastel. Tangga di tengah ruangan yang berbentuk kaku seperti penanda kalau gedung ini sebenarnya adalah sekolah atau asrama. Di dinding ada deretan foto ketua yayasan, deret guru teladan, dan satu deret lagi untuk murid teladan. Kata June, mereka mendidik anak jalanan dan anak yatim piatu sampai lulus. Hanya saja tempatnya terbatas. Tidak semua anak beruntung ditampung di sini. Sekarang, June sedang memperjuangkan keberuntunganku.
Petugas keamanan berbaju hitam dengan emblem emas berdiri tegak di depan pintu. Arah pandangannya hanya ke luar pintu dan bagian dalam pintu. Aku agak bingung, apa sebenarnya yang dijaganya? Anak-anak ini bukan uang. Tidak akan ada yang mencuri mereka.
Aku mendekati June, ingin bertanya tentang ini. June sedang mendesis pada Elijah sambil menunjuk luka-luka di wajahnya.
"Aku tidak akan memohon padamu seperti pengemis kalau masalah ini tidak seburuk itu, El. Lihat anak ini! Dia mengalami masa kecil terbejat di Amerika. Dia tidak punya siapa-siapa lagi. Lihat aku!"
"Karena melihatmu, aku menolak permintaanmu. Aku tidak mau membahayakan nasib orang-orang di sini hanya untuk satu anak. Ada empat ratus anak yang ditampung di gedung ini. Kalau sampai keparat itu tahu dia di sini, tempat ini bisa dihancurkan."
"Dengan sistem keamanan dari Detech?" June mencibir. "Tentu tidak, El. Aku tahu bagaimana canggihnya perusahaan itu. Tempat ini dijaga setan terbaik di dunia."
Laki-laki itu memperbaiki kacamatanya, melihatku dengan gugup, lalu melihat June lagi. "A-aku tetap tidak bisa. Aku--"
"Bull shit! Ayolah! Aku bersumpah akan kembali untuk mengambil anak ini saat cuti nanti. Aku akan menyelesaikan masalah ini dulu. El, please... anak itu butuh perlindungan. Tempat ini yang paling cocok untuknya. Kalau sampai ada yang berhasil menerobos masuk pengamanan Detech, aku yakin Syailendra Group akan tercoreng."
Elijah menatapku lama. Aku tidak tahu apakah aku harus ikut memohon padanya atau tidak. Aku sendiri tidak tahu tempat apa ini. Aku juga tidak mau orang-orang di sini ditembaki seperti di klinik tadi.
Elijah menggeleng, lalu melepas napas panjang dengan kasar. "Sebenarnya, aku tidak tahan melihat anak kecil sepucat itu. Tapi... Baiklah. Aku akan mencari cara menjelaskan pada supervisorku mengenai ini. Kuharap kamu dan atasanmu mau menjelaskan sendiri."
