Soraya merengek lagi. “Ih ... ini gimana gunain ini, sih? Apa bener garis dua hamil?” tanyanya pada diri sendiri menatap test pack yang barusan ia beri air seni miliknya. Gadis itu membolak-balik kertas yang ia pegang di tangan lain, yang isinya berupa tata cara menggunakan benda itu. “Aku enggak paham!”
Ia merengut, menatap benda berbentuk seperti lidi pipi bergaris dua itu. “Berarti aku hamil atau apa, sih?” tanyanya dengan polosnya.
Diangkatnya kepala, mata birunya memandang-mandang ke langit-langit toilet. Gadis yang duduk di kloset itu menerawang ingatan demi ingatan ....
***
“Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun, selamat ulang tahun, Soraya ....” Soraya yang sedang fokus belajar di sebuah ruangan menatap bahagia beberapa sosok yang ada di ambang pintu. Mereka menyanyikan lagu ulang tahun, di tangan pria dewasa itu ada kue ulang tahun, wanita dewasa merekam, sementara pria lain bertepuk tangan.
Itu ayah, ibu, serta guru homeschooling-nya.
“Selamat ulang tahun!” teriak mereka bersamaan, meriah di hadapan Soraya yang lalu berdiri, meniup lilin berangka 19 di atas kue.
“Yeay! Makasih, Mah, Pah, Pak!” Soraya memeluk ketiganya bergantian.
***
Soraya mengangguk. “Aku meluk Bapak, apa aku hamil karena itu, ya?” Karena ia sering diperingatkan ibunya soal jangan dekat-dekat dan melakukan hal tak senonoh termasuk berpelukan dengan pria mana pun selain ayahnya dan adiknya, bahkan mereka pun ada batasan.
Namun, dipikir-pikir lagi, ibunya juga bisa jika hanya berpelukan dengan orang dewasa tak masalah, terlebih guru mengajarnya.
Ia menggeleng. “Bukan, bukan itu.”
***
“Jadi, itulah hal yang harus kamu persiapkan untuk ujian nanti.” Soraya memangguk akan penjelasan gurunya tersebut. “Kamu paham, Soraya?”
Soraya menyengir kuda, pun menggeleng. “Enggak, Pak.”
“Aduh, ni anak, padahal kamu kategori cerdas, tapi di beberapa hal kamu bener-bener, ya! Pengen Bapak cubitin terus!” Sang guru geleng-geleng gemas.
“Aw!” Soraya memekik kala gurunya itu mencubit pipinya selama beberapa saat. Ia langsung merengut seraya mengusap pipinya. “Sakit, Pak!”
“Eh, maaf, maaf. Saya kelepasan.” Pria itu hanya tertawa, kemudian membereskan barang-barangnya. “Ya sudah, saya rasa cukup sampai di sini ... bisa dikatakan, ini pertemuan terakhir kita mengetahui nanti, gak lama lagi, kamu akan ujian. Tetap belajar, ya!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kecil Om Rockstar [✔]
Romance"Mamah, itu!" Soraya menunjuk ke arah televisi. Tepat ke wajah si penyanyi. "Dia hamilin aku!" "Hah?!" Kedua orang tuanya yang mendengar itu seketika terperanjat. Soraya itu 19 tahun, tetapi bertingkah layaknya anak-anak. Kesalahan edukasi yang dibe...