2.3 Teman Baru.

16 4 0
                                    

Kenapa ya kalo gue ngantuk gue pengen tidur. - Alvira Kembaranya Song hye kyo.

Setelah jam istirahat usai kini saatnya sesi panas-panasan di bawah teriknya matahari yang lagi bahagia. Buktinya panasnya nyamain hati pas liat mantan dapet yang baru. Eaaa bucin😂.

Era sekarang duduk dibarisan paling belakang dengan anak yang tak memakai kerudung di sampingnya. Anak disampingnya ini bisa dikatakan cantik ya tidak jelek ya enggakk.

Dia memiliki kulit putih dengan rambut panjang hitam yang digulung menyerupai bakso bulat. Dari nametag yang dia baca, dia bernama Nauval Dwy Baskoro.

"Alvira Queen Syera" Ucap orang disampingnya.

"Nama kamu bagus ada queen-queen nya" Tambahnya lagi.

"Iyaa makasih" Ucap Era yang belum mengeluarkan jurus bar-barnya.

"Semoga kita sekelas dan jadi temen baik ya" Ucap Nauval memberikan tangan kanannya untuk dijabat.

"Iya tentunya" Ucap Era masih kalem.

"Kamu udah dapet tanda tangan panitia Osisnya?" Tanya Nauval.

"Udah" Ucap Era.

"Wihh anjir lengkap bener. Kok bisa lo dapet tanda tangan segini banyaknya" Ucap Nauval menggebu-gebu.

"Bisa dong. Gue gitu loo" Ucap Era menyombongkan diri.

"Keren keren. Bisa juga ya loo" Ucap Nauval terpukau dengan Era.

"Udah diem nanti dimarahin kakak Osisnya" Ucap Era menyudahi perbincangan.

Di bawah teriknya matahari kegiatan Osis berlanjut ke tahap yang paling akhir yaitu pengumpulan tanda tangan para panitia Osis dan pemberian hadiah kepada para panitia Osis yang paling favorit.

Era pun bingung karna hari ini dia tidak membawa hadiah apa-apa untuk diberikan kepada kakak Osis yang ada di dalam tasnya kini hanya sebuntal permen karet rasa strawberry yang dia beli tadi di kantin.

Setelah menimbang dan menyaring akhirnya dia memutuskan untuk memberikan permen karet ini dengan segala keberanian yang dia punya.

Dengan tak punya malu Era mulai melangkah dan meneliti kepada siapa permen ini akan dia berikan. Bola matanya menangkap pemandangan orang yang sudah berjasa banyak pada hidupnya. Dan sudah dipastikan permen karet ini akan dia berikan kepada orang tersebut.

"Ini buat kakak" Ucap Era.

"Beneran buat aku ini" Ucap Afiq disertai senyum tipisnya.

"Iyaa beneran. Sebagai ucapan terima kasih berkat bantuan kakak aku gak jadi dihukum" Ucap Era.

"Oke saya terima. Makasih yaa" Ucap Afiq sembari menampilkan senyumnya.

"Yaudah aku balik kebarisanku dulu ya kak" Ucap Era.

Senyum tipis masih menghiasi wajah sang ketos yang geli akan tingkah adik kelasnya yang ada-ada saja. Ketika yang lain memberikannya coklat dan berbagai macam makanan yang dibungkus dengan cantik. Dia malah memberikannya permen karet rasa strawberry dengan bungkus yang sudah terbuka. Dan isinya hanya tinggal satu biji.

Namun dengan kepolosan yang dimiliki Era membuatnya tertarik untuk mengenal lebih dekat sosok gadis berbadan kecil dan pendek tersebut.

☘☘☘☘

Dengan menopang dagu Afiq membolak-balik bungkus permen karet yang ada di tangannya. Tanpa memperdulikan tatapan dari beberapa anak Osis yang berlalu lalang di depannya yang sedang memperhatikannya dengan tatapan heran beserta bingung.

Sampai sebuah tangan bertengger di pundaknya dengan suara besar yang mengagetkannya.

"Woyyy diem diem baeee" Ucap Dava dari belakang.

"Bisa diem kagak lo" Ucap Afiq kesal dengan tingkah sahabatnya.

"Ihh abang, adek kan kangen sama abang" Ucap Dava dibuat-buat dengan nada manja.

Afiq hanya melihat kelakuan temannya dengan tatapan jijik. Kenapa dia harus mempunyai teman seperti ini. Muka boleh bagus namun kelakuan yang seperti bencong perempatan.

"Jijik gue" Ucap Afiq.

"Haha biasa aja dong muka lo" Ucap Dava memegangi perutnya yang kaku karna tertawa.

"Gila" Ucap Afiq jengah dengan tingkah sahabatnya.

"Busettt permen karet. Buat gue lah" Ucap Dava mengambil secara paksa permen karetnya.

"Gue tabok lo sumpah" Ucap Afiq.

"Pelit amat. Minta loo" Ucap Dava ngotot.

"Jangan. Kalo mau minta tuh di kardus, mau diambil se kerdusnya juga gak papa" Ucap Afiq.

"Beneran apa. Wahh bisa buat jajan seminggu ini" Ucap Dava sembari memasukan jajanan ke dalam tasnya.

Afiq hanya memperhatikan temannya yang kegirangan seperti dapat lotre. Malas melihat tingkah sahabatnya Afiq kembali memperhatikan permen yang ada di tangannya.

After EffectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang