Part 3

7 0 0
                                    

Voteeeeeeeeeenyaaaaaaaaaaa

***

Sepasang kekasih sedang berpelukan, sang wanita merasa nyaman dengan posisinya yang berada didada sang pria sambil mendengarkan irama jantung yang berdetak kencang sama seperti miliknya.

Tak ada yang berniat menyudahi pelukan itu sekaan takut jika akan saling berjauhan jika mereka melepaskan pelukan hangat itu. Bahkan rembulan pun tak napak pada malam itu mungkin dia merasa malu jika melihat kemesraan sepasang kekasih tersebut.

" aku gak mau kamu pergi " ucap Anna sambil mengeratkan pelukannya.

" gak ada yang pergi " sahut Aksa sambil terus mencium kening Anna. Ragu itu lah yang dirasakan Aksa, ia telah merasa bersalah dengan mengucapkan kata kata itu padahal dia tau jika ia akan mengingkari ucapannya.

Anna terus manatap kosong kamarnya sambil mengingat ucapan Aksa bagaikan kaset rusak yang terus berputar di otaknya. Ia bahkan sangat hapal kata kata yang Aksa ucapkan malam itu sampai keesokan harinya kejadian dimana Aksa mengusirnya seperti jalang terjadi.

Banci dan sedih bercampur dalam hati Anna, satu sisi dia sedih karna dirinya dan Aksa tak lagi bersama  tapi disatu sisi Anna benci dan marah pada Aksa yang telah memutuskannya secara sepihak.

Ingin rasanya Anna meminta penjelasan lebih pada Aksa tapi Anna langsung ditampakkan pada Aksa yang memutuskannya karna wanita lain siapa lagi kalau bukan Lidya.

Bukannya tidak tau, tapi Anna tau benar siapa Lidya itu? ia adalah kakak ipar Aksa yang ditinggalkan oleh suaminya saat masih mengandung buah cintanya dengan Andres yaitu kakaknya Aksa yang meninggal dunia akibat kecelakaan.

Aksa mengatakan pada Anna kalau ia mencintai Lidya sampai memutuskan hubungannya dengan Anna. Jahat bukan?.

Anna yang selama ini terbuai dengan perkataan dan perlakuan Aksa tiba tiba dihempas dengan perkataan yang sangat menyakitkan itu. Anna yang awalnya tidak mau akhirnya lebih memilih untuk mengikuti cara bermain Aksa hinggalah sekarang Anna kembali ke tempat kelahirannya yaitu Canada.

" akan ku buat kau menyesal seumur hidupmu, Aksa Fajrin Mahaprana " ucap Anna dengan tegas.

***

" kau menyesal sekarang? " tanya Lidya

" aku tidak mengerti dengan yang kau ucapkan " ujar Aksa sambil terus menghisap rokoknya.

" wahh! ternyata kau adalah orang yang tak pandai berbohong aks, lihatlah dirimu baru berapa hari ditinggal oleh Anna kau sudah mengubah gaya hidupmu, seorang Aksa yang kukenal tidak merokok sekarang merokok bahkan sudah menghabiskan sebanyak dua bungkus rokok " marah Lidya " kau sangat mencintainya aks tapi kau terlalu egois untuk mengakuinya, kau akan menyesal suatu saat nanti sudah membuangnya camkan itu Aksa " ucap Lidya yang pusing dengan tingkah laku Aksa yang terlihat kekanak kanakkan.

" iya aku akan sangat menyesal lid " kata Aksa saat Lidya pergi meninggalkannya. Aksa mengusap mukanya dengan gusar, jujur dia benar benar lelah sekarang. Ia dibingungkan antara pikirannya dan perasaannya.

***

Budidayakan vote untuk menghargai karya para penulis dengan cara menekan tanda bintang dibawah 👇:)

Maaf untuk typo nya
Masih penulis amatir
Di vote + comment

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aksa & AnnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang