Tiga puluh Lima

1.3K 103 20
                                    

Akhir sebuah cerita
Akhir yang indah.

Yuki Anggraini



Aku menerawang ke depan, mengingat kembali perjalanan kisahku bersama mas rio yang terbilang unik dan mendrama dunia. Mungkin jika ada penghargaan drama queen ter the best, aku termasuk nominasi di dalamnya.
Sumpah, jujur aku termasuk orang yang bodoh dalam percintaan. Bagai lintah yang nempel sana nempel sini.
Dengan mas stefan, aku mau.
Dengan mas rio, aku pun enggan menolak. W o w

Hidup itu lucu, layaknya rollcoaster. Kadang kita dibawa melambung ke atas menikmati indahnya awan namun dengan sekejap kita dihempas ke bawah. Sakit cuk !

Namun aku bersyukur dengan adanya permasalahan yang lalu, aku mengerti akan hidup di dunia ini. Dunia mengajarkanku akan perjuangan menyambung hidup serta menghargai, yang tak serta merta hanya meminta pada orang tua.
Hahaha malu jika harus mengingat, berbagi dan mendongeng pada anak anak jalanan menggunakan harta papa dan mama.

Lalu dengan adanya masalah itu juga, takdir menyentilku. Untuk tidak menjadi egois, berkaca diri bahwa tidak semua bisa kamu miliki. Tidak sepede itu ferguso ! Merasa paling cantik, merasa haus percintaan negeri dongeng. Sadarlah yuki.. dunia tidak seindah itu. Oke skip.
Dan karena itu juga takdir membuktikan bahwa dialah, mas rio pemilik tulang rusuk ini.
Dia yang hari ini nampak turun dari mobil dengan beskap dan diapit kedua orang tuanya, yang beberapa menit lagi bergelar menjadi suamiku.

Dari belakang mama menghampiriku mengatakan padaku bahwa semua sudah siap. Lalu dengan diapit bude ida di samping kananku, mama di samping kiriku kemudian mbak felicya di sampingnya mama.

Kami berjalan menuju tempat akad yang sebelumnya aku request dengan dekorasi yang sederhana bernuansa champagne serta dihiasi bunga berwarna pastel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kami berjalan menuju tempat akad yang sebelumnya aku request dengan dekorasi yang sederhana bernuansa champagne serta dihiasi bunga berwarna pastel.

Di sana mas rio sudah duduk tegap, di depannya ada papa dan penghulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sana mas rio sudah duduk tegap, di depannya ada papa dan penghulu. Lalu di kanan kiri duduk dua orang saksi.
Mama dan bude aida menuntunku duduk di samping mas rio, memasangkan tudung panjang ke kepalaku dan mas rio.

Setelah bapak penghulu memberi arahan dan mencontohkan. Tiba saatnya mas rio menjabat tangan papa.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Takdir atau Kesengajaan Belaka?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang