Part 1

9.8K 149 5
                                    

"LISYA BANGUN, lo itu ya kebo apa dibangunin dari tadi ga bangun-bangun." ucap Risya

"Haduhh, Ris, lo gabisa apa pagi pagi gak buat onar sama gue." sang empu yang mendengar namanya dipanggil secara teriak-teriak oleh sang saudara kembar akhirnya bangun.

"La, itu mah salah elo sendiri, gue udah cape cape trus lu dibangunin juga gabangun bangun." -Risya

"Ya yang halus dikit kek." sewot Lisya

"Udah-udah kaliyan ini kok maah ribut di kamar sih, pake pada teriak-teriak." ucap Ika ibu mereka

"Ya itu, mi masa Lisya dibangunin ga bangun-bangun kan aku jadi greget." ucap Risya ibu mereka

"Ckckck, kebiasaan Lisya, udah gede tuh ya belajar bangun pagi gitu terus beresin rumah." bawel ika

"Iya iya mi." ucap Lisya malas, sambil menatap sinis Risya.
Risya nyengir kuda langsung keluar dari kamar sang Lisya

"Nahh gitu dong, btw kamu gaada jam kuliah gitu." tanya ika

"Ada nanti agak siang." jawab Lisya

"Oh, yaudah sekarang kamu mandi, trus makan, lalu bantu mami beres-beres. Ga ada penolakan." tegas Ika lalu meninggalkan kamar putrinya.

Lisya pun mangut-mangut ngerti. Lalu dia mandi turun kebawah untuk sarapan. Ya karena rumahnya tingkat 2. Dirumah ini dia tinggal bersama maminya, juga kakak laki-laki dan kembarannya yang gatau diri. Ayah Lisya meninggal sejak dia berusia 6 tahun karena kanker otak. Jadi kakaknya yang memegang perusahaan milik ayahnya sedangkan maminya membuka beberapa restaurant yang lumayan cukup terkenal.

Lisya pun makan dengan tenang dan damai bersama Risya.

"Ris, lo makan lama amat, buruam ayo bantu gue bersihin rumah." -Lisya

"Lo galihat apa gue udah cantik gini lo suruh bersihin rumah, ya mending lo aja gue mau pergi." -Risya

"Enggak, pokoknya lo harus beresin ni rumah dulu. Titik gapake koma apalagi tanda seru." cetus Lisya

"Males lah" santai Risya sambil melangkahkan kakinya untuk pergi dari rumah.

"Ehh, si anjir main nyelonong aja. Gamau beresin nih rumah." teriak Lisya jengkel.

Risya pun tidak memperdulikan hal itu dia sekarang ada hal penting yang haru dikerjakan di kuliahnya.
Lisya pun mulai menyapu, mengepel dan menyirami bunga.
'mami nih, ngapain ga sewa jasa pembantu aja, kan aku males gitu kalo di suruh gini.' ucap Lisya dalam hati.
Setelah itu Lisya mandi lagi supaya badannya segar lalu pergi ke kampus untuk cari bekal pendidikan supaya pintar dan pandai.

•••••••••••••••

Di kampus

Lisya pov

Setelah sampai di kampus gue langsung menemui teman gue di kantin. Gue sama Risya emang beda kampus plus beda jurusan kalo si Risya mau jadi dokter ya maklum aja dia pintar.
Kalo gue jadi dokter buehh pasti pasien yang gue obatin gamalah sembuh tapi malah sakit bahkan mungkin bisa kehilangan nyawanya. Karena otak gue yang pas pasan lah yaa, gue ambil jurusan akuntansi. Entar aku mau jadi sekretaris seorang Ceo cogan. Hahahaha. Mudah-mudahan aja tercapai.

"Ehh, Lis lo ga nglamar pekerjaan gitu buat cari pengalaman?" ucap Rika sahabat gue

"Ga gue malezzz, pake banget." ucap gue santai

"Ye elah katanya mau jadi sekretaris lah lo, santai bamget gitu kek orang ga punya dosa." kesal Rika

"Ya emang kan gue mahkluk tuhan yang paling seksi dan ga punya dosa jadi maklum lahh yaa." sahut Lisya dengan PD nya

"Tapi yaa, bener juga ya kata lo, gue ini udah besar gue harus cari duit sendiri untuk nyalon, shopping dan laen-laen, gue udah banyak nyusahin mami." ucap Lisya lagi

"La otaklu ternyata bisa encer juga." -Rika

"Lo kira otak gue es batu apa bisa encer." kesal Lisya

°°°°°

Sesampai di rumah Lisya langsung merebahkan dirinya dikasur tercintanya, dan memikirkan kata kata sahabatnya, karena bagaimanapun juga dia harus cari pekerjaan. Meskipun keluarganya memiliki perusahaan peninggalan sang ayah tapi Lisya lebih suka cari pekerjaan di luar karena dia lebih leluasa bergaul, ya karena seumpamnya dia jadi sekretaris di kantor almarhum papanya yang sekarang dipegang oleh sang kakak dia akan selalu dihormati oleh karyawan kantor. Keputusan Lisya sudah bulat besok dia akan mulai cari pekerjaan.

"Hmm, ya, gue harus coba bisa hidup mandiri, gue mau izin mami dulu aja kalo gitu." guman Lisya
Lisya pun ke ruang keluarga untuk menemui maminya.

"Mi, Lisya mau bicara penting sesuatu sama mami." serius Lisya

"Lho, lisya kamu bisa bicara penting." canda maminya

"Ih mami kok nyebelin sih kayak Risya dan kak Alex." kesal Lisya

"Lah kok jadi gue." sewot Risya tak terima karena sedari tadi dia disamping maminya sambil lihat drakor dan makan cemilan. Oh iya ini mami mami suka liat drakor loo.

"Oke oke,mami hanya bercanda." -ika

"Mi, Lisya mau kerja." -Lisya

"Ya, gapapa sayang mulai besok kamu kerja di perusahaan kita." ucap Ika dengan santai

"Hah, sok-sokan aja mau kerja." nyinyir Risya, Lisya hanya menatap tajam ke arah kembarannya.

"Hush, risya gaboleh kek gitu, adiknya kerja malah diejek." lerai sang mami supaya tidak ada perang dunia.
"Gimana kamu mau kerja di perusahaan keluarga." lanjutnya.

"Gamau maa, Lisya mau coba kek orang-orang ngelamar pekerjaan di perusahaan lain dan pastinya mau nutupin hal-hal penting tentang Lisya. Kalo aku kerja di Perusahaan papa aku akan dihormati dan ditakuti semua karyawan karenaaa kan mereka udah tau aku anak dari almarhum papa Riko Axelofandes." ucap Lisya panjang kali lebar kali tinggi untuk meyakinkan maminya.

"Yaudah terserah kamu, pokoknya mama doain yang terbaik buat kamu." -Ika

"Makasih mi, udah ijinin aku. Btw kakak mana." tanya Lisya

"Ada urusan keluar negri." jawab Risya


"Oo,gitu, yaudah mi, aku mau kembali kekamar mau liat-liat di internet tentang lowongan pekerjaan."-Lisya





Dikamar lisya

"Nah ini nih ada lowongan pekerjaan, akhirnya ketemu juga, besok lamarannya jam 7." ucap Lisya
Lisya pun langsung menyiapkan persyaratan-persyaratannya seta pakaian yang harus dikenakan esok hari saat melamar. Lalu dia tidur.

Dibalik selimut masih ada Lisya yang masih anggun dengan tidur cantiknya. Tapi, dia belum bangun juga karena gaada orang dirumah jadiii gaada yang bangunin.

"Duh, enaknya bangun tidur di pagi hari." santai Lisya sambil mengeliatkan tubuhnya dan dia mengambil hp untuk melihat jam.

"ANJIR, BUSET, BABI, ANJING udah jam 7 nih aduuuuuhhhhh,,,, gue telat. Kok gaada yang bangunin sih." teriak Lisya
Lisya pun langsung lari menuju kamar mandi lalu mandi secepat kilat, pake baju yang di siapkan dia kemarin, dann berangkat menggunakan mobil kesayagannya.








Follow akun author
@cindyy_gtndf
Makasi




I Love You Crazy BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang