"Mereka malah kencan di tepi Danau. Kukira Namjoon Oppa akan membawa nya kesebuah restoran mewah dan berakhir di hotel. Aw!"Sana melempar kepala Eunbi dengan botol bekas minuman. Kesal dengan ucapan nya yang kelewat lucu itu.
Kemudian dia merebut minuman yang ada ditangan Eunbi. Tadi mereka hampir saja kehilangan jejak Dahyun dan Namjoon, untung saja Sana cerdas. Dia menemukan mereka dengan cara melacak ponsel Dahyun.
"Yah! Itu punyaku"
Eunbi mempoutkan bibirnya kesal. Merapatkan tubuhnya ke arah Sana.
"Apa kita tidak pulang saja? Ani, maksudku lihatlah. Aku hanya memakai hodie tipis ini" protes Eunbi
"Salah siapa. Sudah tau sedang musim dingin" ketus Sana.
"Aish kau ini. Kau juga dinginkan? Kajja pulang saja. Kita bisa mati membeku disini."
Sana menatap Eunbi.
"Yah Sana-yaa tidak perlu cemas dengan Dubuu. Dia aman bersama Namjoon Oppa. Dia pria yang baik, aku tau itu. Nayeon Unnie juga bilang begitu" ucap Eunbi berusaha memberi penjelasan pada Sana.
"Bukan itu, tapi--"
Ucapan Sana terhenti saat melihat ada seseorang yang datang menghampiri Dahyun. Eunbi heran melihat Sana, saat ia hendak mengikuti arah pandang Sana tiba-tiba gadis itu menahan pergerakannya.
"Ah, ku rasa kau benar Eunbi-ssi. Kajja, kita pulang. Aku juga sudah kedinginan"
"Mwo? Kau--"
Sana tidak menjawab pertanyaan Eunbi. Ia sudah menarik paksa tangannya untuk pergi dari sana.
Saat berjalan menjauh, Sana sempat menengok kebelakang. Dia benar-benar khawatir dengan Dahyun..
"Yah Oppa. Berhenti menggodaku"
"Haha, kau semakin terlihat lucu Dahyun." Ucap Namjoon.
"Dahyun?"
Namjoon dan Dahyun menoleh, menatap namja tampan yang sudah berdiri di samping mereka.
Dahyun berdiri, disusul Namjoon yang juga berdiri disampingnya. Terlihat possesive menjaga Dahyun. Membuat namja itu terlihat marah.
"Sedang apa kau disini?"
"Eh? Aku--"
"Kenapa kau selalu menggangguku dengan Dahyun? Pergi saja"
"Mianhae Hyung. Aku tidak sedang bicara denganmu. Tapi dengan kekasihku itu"
Dahyun tersentak dengan ucapannya. Dia lalu menatap lekat wajah orang itu yang masih terlihat kesal.
"Yah Jaehyun! Bicaramu semakin ngelantur saja" ledek Namjoon.
"Siapa yang ngelantur? Dia memang kekasihku Hyung. Kalau tidak percaya, tanya saja pada nya"
Namjoon berganti menatap Dahyun. Seolah bertanya tanpa suara.
Dahyun mengangguk lemah sebagai jawaban. Entah apa yang ada di pikiran Dahyun.
Perasaan senang. Sedih. Kaget. Kecewa memenuhi dadanya sekarang.
"Mwo? Dahyun kau serius?"
Dahyun lagi-lagi mengangguk, tidak sanggup terlalu lama menatap mata kelam Namjoon yang seakan mampu membuat nya tenggelam didalam sana.
"See? Jadi menjauhlah darinya, Hyung" tegas Jaehyun.
"Tapi Dahyun? Kenapa kau tidak bilang padaku? Dan kenapa kau tidak pernah menolak saat aku mengajak mu keluar padahal kau sudah punya kekasih? Kau mau mempermainkan perasaan ku?"Ucap Namjoon kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET TALKER
Fanfiction"Tidak ada yang nyata di dunia ini, bahkan aku tidak pernah berfikir kalau kebahagiaan itu benar-benar ada",-Kim Dahyun "Ada apa dengan nya? Seolah semua orang tidak berhak bahagia kecuali dirinya",-Jung Jaehyun "Aku menyayangimu, Kim Dahyun. Kuhara...