Selama perjalanan pulang, jinsung terus diam membuat yechan takut kalau kekasihnya itu kenapa-napa
Yechan menepikan mobilnya sebentar,
“ Incung... ” panggil yechan lembut sembari menggenggam jemari jinsung yang dingin
“ Iya? Kenapa Chan?? ” suaranya sangat kecil, Yechan jadi gemas ingin mencubit pipi jinsung kalau tidak ingat keadaan
“ Incung mau mampir dulu nggak? Makan malem bareng yechan yaa?? ” jinsung hanya mengangguk menanggapi tawaran yechan
Dengan sigap, yechan segera turun dan membukakan pintu mobil untuk jinsung, membuat jinsung tersenyum tipis
Mereka pun berjalan beriringan menuju meja dekat dinding kaca di seberang sana. Meja kesukaan mereka kalau mampir di cafe ini. Untung saja meja itu dalam keadaan kosong, jadi yechan gaperlu bujuk-bujuk jinsung biar pindah ke bangku yang lain
Begitu duduk, pelayan datang menawarkan pesanan,
“ Dua gelas coklat panas dan sepiring steak daging, oh, dan sepiring kue manis, ” ucap yechan menyebutkan pesanan mereka
Sang pelayan menulisnya dengan teliti lalu undur diri untuk menyiapkan pesanan
“ Chan, ” jinsung memanggil yechan ragu
“ Kenapa sayang? ” tanya yechan lalu mengelus punggung tangan kekasihnya
“ Chan... Apa echan ga ngerasa kalo jinsung uda kotor? ” jinsung menatap mata yechan dalam dengan mata berkaca-kaca
“ Kotor? Mau kamu masih bersih atau kotor kalau itu bukan kemauan kamu dan echan juga cinta banget sama kamu... Itu ga masalah incung. Buat echan, kamu cukup tetep ada di samping echan, nemenin echan selama sisa hidup ini... Kamu mau kan? ” yechan balas menatap jinsung dalam sambil menyunggingkan senyum tulus
Jinsung mencoba mencari kebohongan di mata yechan. Tapi nihil. Yang ada hanyalah ketulusan yang membuat hatinya ikut terenyuh sekaligus lega. Jinsung pun mengangguk lalu tersenyum manis seperti biasa
Dia bersyukur punya yechan yang mau menerimanya apa adanya. Dia bersyukur yechan selalu mencintainya. Dia bersyukur pernah dipertemukan dengan sosok tinggi nan tegap yang kini menatap di hatinya.
Pesanan mereka sudah sampai dan tertata rapi di depan mereka siap disantap. Yechan menyuruh jinsung segera meminum coklat panasnya agar tidak kedinginan. Jinsung menurut. Diminumnya coklat panas itu pelan-pelan dengan pipi merona karena daritadi yechan terus mengelus pipinya
—huhu awthor pengen uwaaaa
.
.
.
.
.Berbeda dengan chansung, pasangan seoyum malah berdebat selama perjalanan pulang
“ Pokoknya makan mie ayam, ” kata doyum keukeuh
“ Gamau. Aku maunya sate, ” junseo yang ada di boncengan doyum berteriak gamau kalah
“ Enggak. Oyum bosen makan sate terus... Pengen nyobain mie ayam! ”
“ Gamau! Seo uda sering makan mie ayam! Maunya sate! ” junseo melotot ke arah Spion memperlihatkan wajah garangnya pada doyum yang malah kelihatan sangat menggemaskan
“ Heh!! Kalian ga malu diliatin orang-orang? Ribut kok soal makanan, nanti beli dua-duanya kan juga bisaaa, ” habis sudah kesabaran Byeonghee yang berada di sebelah kanan pasangan seoyum, tentu saja bersama muti
Baru saja doyum mau membantah, soomin lebih dulu melotot ke arahnya—soomin juga bawa motor, boncengin rui, dan ada di sisi kanannya Byeonghee-Muti

KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Of Love {Seoyum} ✔
Fiksi PenggemarUsaha seorang Doyum akhirnya membuahkan hasil, tapi itu baru disadari saat dia sudah menjauhi pria manis, cantik, bercampur tampan Kim Junseo. Perlahan ia harus berusaha melupakan junseo karna telah diikat sebuah tali perjodohan oleh kedua orang tua...